31. Selalu Menunggu

780 106 3.1K
                                    

OVERTHINKING SENDIRIAN AJA YAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

OVERTHINKING SENDIRIAN AJA YAA

KABOORR🏃🏻‍♀️

Hanya malaikat yang menyakiti diri mereka sendiri karena mereka tidak menyukai kehidupan di bumi.

---------------

"Ayah!" teriak Adneka dengan semangat dan memeluk ayahnya erat.

Adrian pun menerima pelukan itu dengan sama senangnya. Badan Adneka yang ringan membuat Adrian dengan mudah mengangkat tubuh putrinya dan membawanya memutar.

Senyuman Adneka tercipta meskipun ia sudah seharian menunggu ayahnya pulang dari pekerjaan. Meski seharian penuh ia hanya menghabiskan waktunya di dalam rumah. Dan ketika ayahnya pulang, rasa bahagia itu tercipta dengan memuncak.

"Aku masak nasi goreng buat ayah." Adneka berbicara lagi ketika ia sudah merasakan kakinya menginjak lantai. "Ayo ke meja makan, Yah!"

"Harusnya gak perlu repot bikin buat Ayah. Kamu belajar masak sendiri ya buat makan sendiri saja, Adne." Adrian mengusap kepala putrinya dengan lembut. "Lagi pula sekarang bukan hari ayah, buat apa juga kan spesial-spesial gini?"

"Justru bukannya bagus kalau gak karena hari ayah?" tanya Adneka balik. "Adne bikin nasi goreng ini karena Adne sayang sama Ayah. Cuma Ayah yang Adne sayang."

Adrian menerima makan itu sembari mengangguk. "Terima kasih ya," ucapnya memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya. "Enak. Belajar dari mana?"

"Dari Youtube." Adneka menjawabnya dan detik itu tertawa.

Adrian pun ikut tertawa mengetahui hal sederhana bisa membuat mereka berdua bisa merasa bahagia. Di tengah kesedihan-kesedihan yang ada pada kehidupan mereka.

.

.

Hanya ayah ....

Apa mungkin sekarang hanya ayah?

Dalam Ribuan Hari Tentang MelukaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang