you were a kid once

8 0 0
                                    

1238 words!

"janary!"

mendengar namaku yang dipanggil mama, membuatku meninggalkan aktivitas yang sedang aku lakukan saat ini dan berlari keluar dari kamar.

"kenapa ma?"

"tuh, coba lihat di depan ada siapa."

kadang, mendengar perkataan “coba tebak di depan ada siapa” atau “kita ada tamu, dek!” yang keluar dari mulut mama membuatku sedikit berharap kalau itu ayah. berharap kalau tamu atau seseorang yang datang itu ayah.

tapi aku tau, ayah sudah tidak bisa pulang lagi ke rumah.

"eeee— jake?"

netra ku menangkap jake dengan baju rompinya dan kacamatanya bulat yang ikut menghiasi wajahnya yang sudah tersenyum lebar.

"morning, janary! kamu bilang mau ajarin aku semua yang aku mau kan? so, how about today?"

"sebentar, aku tanya mamaku dulu ya." aku pun berjalan kembali ke dalam dan melihat mamaku yang sedang asik nonton televisi.

"mama,"

mama ku menoleh, "ya, kenapa dek?"

"jake ajak main. boleh?"

mama mengangguk, "ya boleh dong. asal jangan jauh-jauh dan pulang sebelum jam 6 ya! hati-hati."

"iya. adek pergi dulu ma." aku menyalami tangan mamaku dan berjalan keluar, mengambil sendal bermotif bunga daisy punyaku dan melihat jake yang rupanya masih menunggu di depan rumah.

"oi, ayo."

jake kaget, lalu dengan cepat mengikutiku dari belakang.

"mau kemana?" tanyaku kepada jake.

"ya... kemana? i don't really know everything about this place, janary."

aku menghela napas, nampaknya anak ini jarang berjalan-jalan di sekitar desa.

"ya udah, aku tunjukkin tempat yang sering aku datangi sama mama. ayo."

jake mengikuti dari belakang sambil berlari kecil, kami melewati sawah yang biasa dilewati saat mau pergi ke TK, menyapa beberapa petani yang sedang istirahat di gubuk. tak jauh dari situ ada sebuah kolam kecil, yang dimana aku dan mama sering kunjungi untuk melihat kecebong.

"nah, ini. kolam kecil ini sering aku datangi sama mama buat liat kecebong."

"kec... kec- kecebom?"

"kecebong, jaeyun."

jake terkekeh dan mengangguk, "apa itu?"

mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut jake membuatku menoleh, "hah? gak tau? di brisbane masa gak ada kecebong?"

jake terdiam dan berpikir sebentar, "kayaknya ada... tapi aku gak tau."

aku menarik tangan jake perlahan, agar ia mendekat dan berjongkok di tepi kolam. aku menunjuk sekumpulan kecebong di tepian kolam dan menunjukkannya kepada jake.

"itu. itu yang namanya kecebong."

"wah... look like fish. tapi kepalanya bulat!"

"kecebong itu anak katak. nanti dia bakal bertumbuh jadi katak berekor lalu jadi katak dewasa, alias katak yang biasanya itu."

jake terkaget-kaget, "katak berekor?!"

aku mengangguk lalu kembali melihat ke arah kolam, siapa tau ada katak berekor di sekitar kolam. ah! gotcha! katak kecil berekor itu meloncat ke tanganku dan aku memajukan tanganku ke arah wajah jake.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

wholeheartedly | jakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang