02. Depan minimarket

56 30 23
                                    

Jelang 4 hari menuju acara perlombaan tahunan olahraga antar SMA atau biasa disingkat PTOS, Dante serta teman satu timnya tengah disibukkan oleh latihan futsal.

Seperti sore ini, disaat semua siswa-siswi telah kembali ke rumahnya masing-masing. Dante dan tim futsalnya masih sibuk mengejar, merebut, serta mengoper bola untuk dimasukkan kedalam gawang lawan.

"Oper gue, Sur!"

Teriakan Dante tadi langsung dihadiahi bola dari samping. Dengan sigap, ia pun langsung melancarkan aksinya membawa bola yang sudah berada dibawah kendalinya itu, ke area lawan.

Suara antara gesekan sepatu dengan lantai lapangan menggema indah mengisi ruangan tersebut. Ditambah teriakan pemain yang saling meminta teman satu timnya mengoper bola, yang sedari tadi sibuk berpindah tempat dari satu sisi ke sisi lainnya.

"Jade, ambil ini!" ucap Dante sedikit berteriak. Setelah itu, menendang bola yang tadi sempat berada dibawah kendalinya kearah Jade—teman satu timnya itu.

Tanpa menunggu lama lagi, bola berwarna hitam dan putih itu, dengan sempurna masuk menerjang gawang lawan. Tentu saja, hal itu membuat tim Dante bersorak gembira.

"Parah, tendangan lo ngga pernah meleset!" kagum Dante, sambil menepuk pelan pundak adik kelasnya itu.

Jade yang diberi pujian pun tersenyum senang. "Lo juga ngga kalah hebat, Bang!"

••

Sekitar jam lima lewat dua puluh menit, Dante segera berpamitan kepada semua teman satu timnya untuk pulang lebih cepat.

"Gue pamit, ya!"

"Hati-hati, Dan!"

Setelah itu, langkah kakinya ia bawa menuju luar lapangan dan parkiran, yang letaknya tidak jauh dari lapangan bola berada.

Sebelum benar-benar sampai rumah, Dante berniat untuk mampir terlebih dahulu ke tukang nasi goreng langganannya, dengan jarak yang lumayan dekat dari area perumahan tempat ia tinggal.

Dipesannya 2 bungkus nasi goreng telor ceplok, setelah itu beralih membeli satu botol minuman penambah energi, serta satu bungkus rokok untuk dirinya—di warung kopi yang letaknya berada diseberang jalan.

"Mang Isa, saya kewarung seberang dulu, ya?" pamitnya yang langsung diberi anggukan oleh si penjual nasi goreng langganannya.

Selesai dari warung seberang, Dante segera kembali ke tempat semula. Pembeli nasi goreng malam ini lumayan ramai, sehingga membuat Dante mau tidak mau harus menunggu 2 antrian lagi.

Sambil menunggu giliran pesanannya dibuat, ia pun memutuskan untuk membakar satu puntung rokok yang tadi ia beli. Asap putih yang berasal dari rokok itu mulai terlihat, sesekali ia hembuskan dengan perlahan, menikmati rasa manis yang begitu candu dari kandungan nikotin rokok itu.

Setelah setengah bagian sudah tak terlihat,  nasi goreng pesanannya, sudah selesai dibuat.

Diinjaknya puntung rokok yang masih menyala itu, lalu dihampirinya mang Isa untuk membayar pesanannya.

"Terimakasih, Mang...."

Penjual yang akrab dipanggil Mang Isa itu tersenyum, "Sami-sami, jangan lupa datang lagi ya, A',"

••

"Susu untuk nenek-nenek itu yang mana, Mbak?" tanya Dante saat sudah memasuki sebuah minimarket, yang letaknya tepat disamping pintu masuk perumahan—tempat dimana rumah neneknya berada.

Jadi, kenapa Dante bisa berada di sebuah minimarket? Karena sebelum dirinya benar-benar pergi dari tempat ia membeli nasi goreng tadi, Heriani menelfon dirinya dan menitipkan amanah untuk dirinya membeli susu bubuk yang biasa diminum oleh neneknya.

Di sinilah ia sekarang. Tengah mengikuti langkah kaki seorang karyawan toko tersebut kearah dimana tempat susu-susu berada. Dari yang untuk bayi, sampai orang tua, semuanya ada disana.

"Mau yang varian vanilla atau coklat, Mas?" tanya Mbak karyawan itu.

Dante sempat berpikir sejenak, dirinya mencoba untuk mengingat kembali susu varian apa yang biasa diminum oleh Heriani.

"Coklat saja, Mbak." putus Dante.

Setelah mendapatkan susu yang ia cari, Dante langsung bergegas membayar belanjaan itu.

Selesai membayar, Dante berjalan keluar. Langkah kakinya sempat terhenti kala seorang perempuan dengan tidak tahu malu, tiba-tiba memeluk tubuhnya.

"Tolongin gue please," ucap perempuan itu dengan suara yang bergetar seperti orang ketakutan.

Tbc.
jangan lupa tekan tombol bintang untuk memberikan vote.
komennya juga jangan lupa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒𝐎𝐍𝐃𝐄𝐑 || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang