dany kecil

5.4K 87 2
                                    

Aku dany 25 tahun, kesibukanku bekerja disalah satu perusahaan ternama di kotaku. Cukup sekian basa basinya dan ini ceritaku.

Flashback

Juli 2007 jam 3 sore pintu utama diketuk, ntah siapa itu yang sore sore gini datang mertamu. Aku yg masih kecil selalu diwanti wanti orang tua ku kalau tidak boleh membukakan pintu kalau tidak ada orang tua dirumah, tp tiba tiba kakakku perempuan novi dengan gerak cepat berlari menuju pintu utama langsung membukakan pintu. Oiya aku punya kakak perempuan selisih umur kita lumayan jauh sekitar 5  tahun sekarang dia berumur 15 tahun dan aku 10 tahun. Dia cantik, anggun, cerdas, dan friendly. Aku sayang kakakku dia sangat baik. Aku yang sedang ada dimeja makan sayup sayup mendengar percakapan mereka. Aku tidak begitu jelas mendengar percakapan mereka karna jarak ruang makan dengan pintu utama disekat ruang keluarga dan tuang tamu. Tp yang bisa aku pastikan dari percakapan mereka dia sedang mencari ibuku.

Ibuku seorang pekerja keras, apalagi sejak ditinggal ayahku yang telah pergi meninggalkan ibu dan anak anaknya. Tapi aku sudah menganggap ayahku meninggal. Sebab sejak perpisahan orang tua ku dia tidak pernah menengok anak anaknya.

Kembali ketamu dan kakakku. Setelah kakakku menjelaskan kalau ibuku sedang keluar kota tamu itu pamit pulang. Kakaku kembali ke kamarnya. Aku tidak ada minat buat tanya soal tamu tadi. Iya memang aku tidak suka terlalu kepo jd kubiarkan saja kakaku pergi. Kalau dia cerita baru aku tanggapi. Aku lanjutkan makan cemilanku puding kesukaan ku yang dibuatkan kakak ku tadi pagi sebelum dia berangkat sekolah. Kakakku selalu tahu apa yang aku suka.

Setelah aku menghabiskan jatah pudingku aku taruh piring puding kotor di tempat cuci piring dan tidak lupa untuk mencuci cekas makanku sendiri. Itu yang ibuku selalu ajarkan untuk mandiri tidak menggantungkan segalanya pada orang lain. Mantap pelajaran dari orang tua ku.

Aku jalan kebelakang rumah tempat biasa aku main dan bersenda gurau dengan keluargaku. Tapi karna ibuku sering tidak dirumah dan kakakku sedang belajar dikamarnya aku bermain sendiri. Eith aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah atau PR.

Malam jam 9.15 suara mobil ibuku terdengar sepontan aku lari dari kamar buat bukakan pintu. Selamat datang ibu riska yang cantik dan kelihatan cape.  Dengan senyumnya yang indah menghilangkan penatnya. Aku selalu menyapa ibuku seperti itu supaya bisa mengembalikan moodnya yang sudah hilang karna penat bekerja. Aku berjalan dibelakang ibuku mengikuti dia berjalan menuju ruang makan. Seperti biasa ibu menghangatkan makanan yg dimasak kakaku tadi siang. Sambil cerita cerita tentang kerjaannya aku mendadak jadi teman curhatnya sambil duduk manis dimeja makan. Setelah makanan selesai aku bilang ke ibuku.

“Bu, tadi sore ada yang datang, tapi ade gak tau siapa, dari suaranya sih laki laki. Kakak tadi yang buka pintu.” Ibu yg sedang makan tiba tiba mengangkat sebelah alis penasaran.

“siapa dan? Dani tidak lihat orangnya?” kata ibu.

gak bu. Dani gak lihat siapa yg dateng Cuma denger suaranya sih. Tp yang dany dengar laki laki itu cari ibu” jawabku. Ibuku hanya mengangguk angguk saja.

nanti ibu tanya kakakmu aja” kata ibu.

Setelah itu aku kembali kekamar. Dalam pikiranku aku jadi penasaran setelah melihat reaksi ibu tadi. “sudahlah biarin aja” dalam hatiku.

Alarm pagi membangunkanku. Seperti biasa rutinitasku bangun pagi siap siap berangkat sekolah. Disekolah pun tidak ada yang sepesial. KRIIING... KRIIING... KRIIING... bel sekolah tanda waktunya pulang. Aku segera mengemas peraralatan sekolahku. PLAAK.. si bajingan andy memukul kepalaku. Oya perkenalkan andy teman sekelasku dan sahabat dari masuk sekolah. Dia selalu mengerjai ku kalau dia mau ngajak bicara. Emang ya anak ini mau ngajak bicara tapi kayak mau ngajak berantem.

apa?” tanyaku singkat.

pulang bareng yok dan. Sepedahku baru ni.” Pamer dia. Aku Cuma menganggung aja, jalan pintas dari pada dia tambah menjadi jadi.

Jalanan terasa lenggang siang ini. Sedikit heran sih.

dan, kok sepi ya?” tanya dia. Eh ternyata gak Cuma aku yang merasa. Tidak banyak bicara aku suruh dia cepat cepat pulang.

Sampainya dirumahku aku turun didepan gerbang pagar rumahku. Aku berhenti sejenak. Mobil siapa itu ya kok parkir didepan rumahku. “siapa itu, dan?” nah kan dia satu server sama aku mikirnya. Aku hanya mengangkat bagu tanda tidak tau. “udah sana pulang dicari emak kamu ntar” sindirku sambil ketawa lepas. Andy pun langsung tancap pas pidal sepedanya sambil cemberut.

“Aku pulang..”

*Siapa tamu itu?

Masih belajar. Tolong beri masukan yang membangun. Thanks

ayah yang aku benciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang