Bel pulang pun berbunyi...
Semua orang sudah pada pulang.
Tapi Riku belum, karena hari ini tugasnya Riku membersihkan ruangan OSIS dan perpustakaan.
Karena di suruh oleh pak botak, selaku guru fisika dan wali kelas nya.Sebenernya bukan Riku aja yang di suruh tapi teman yang lainnya pun. Tapi semua orang yang di suruh pada kabur dan pulang duluan.
Jadi Riku pun terpaksa harus membersihkan ruang itu sendiri. Daripada nanti di marahin wali kelasnya.
Sekarang jam menunjukkan pukul 17:45 dan Riku baru selesai membersihkan kedua ruangan itu.
"Ahhh akhirnya selesai juga"
Setelah itu Riku mengunci kedua ruangan itu dan menyimpan kuncinya di ruang guru.
Jam segini ruang guru belum di kunci soalnya masih ada beberapa guru yang belum pulang.
Setelah itu Riku langsung pulang. Seperti biasa yaitu jalan kaki.
Pas di jalan dia gak sengaja liat kucing yang kejebur ke dalam got.
Dia berinisiatif buat nolongin itu kucing. Tapi dampaknya itu membuat seragam putihnya Riku jadi kotor.
Sesampainya di rumah Riku mau langsung ke kamar tapi di hadang oleh papa nya.
"Abis dari mana kamu?!
Jam segini baru pulang!""T-tadi Riku abis beresin ruang OSIS sama perpustakaan"
Plakkk
Tamparan pun melayang ke muka riku. Tamparan itu sakitnya bukan main.
"Alesan aja kamu! Mana baju kamu kotor lagi! Abis ngapain hahh?"
"R-riku gak bohong pah, kalo soal baju itu tadi Riku abis nolongin kucing" Riku memegangi pipinya yang tadi abis di tampar dan kini sakitnya bukan main.
"Alesan aja kamu!! Bilang aja kalo kamu main dulu! Dasar anak gak tau diri"
Bughh
Pukulan pun melayang di mukanya yang membuat mulut Riku sobek dan berdarah.
"Bi!!"
"Iyah tuan"
"Kurung Riku di kamar mandi sampai besok. jangan kasih dia makan ataupun obat! Biarin dia merenungi kesalahannya"
"Baik tuan"
"Ayok den"
....
"Maaf yah den, bibi kunci kamar mandinya"
"Iyah gak papa bi"
sekarang gue lagi di kurung di kamar mandi. Udah 3 jam berlalu.
mana dingin lagi.
Luka tadi juga masih sakit. Terus gue belom ganti baju. Baju ini tipis jadi tambah bikin dingin."Salah gue apa ya? Padahal tadi udah ngomong yang sebenarnya. Apa
Papa sebenci itu sampe nggak Percaya sama anaknya sendiri?"Terkadang gue iri sama kak Riko yang dapet perhatian penuh dari papa, sedangkan gue nggak pernah...
Tapi Gue gak bisa benci sama kak Riko soalnya dia baik, mana mungkin gue benci sama dia."Aww lukanya jadi membiru" Riku memegangi lukanya sambil melihat ke cermin.
Riku terus memegangi luka di wajahnya itu karena sakit. dan sesekali membasuh lukanya dengan air.
Muka riku seketika jadi pucat gara gara kedinginan di tambah dia belum makan, dan dia hanya makan baso tadi pas istirahat di kantin.
"Pahh Riku laper.." gumamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PERPISAHAN
De Todoaku ingin bahagia.... WARNING ❗❗ INI CERITA BL!! YANG GAK SUKA SKIP AJA!