Elena dan teman-teman agentnya, keluar dari markas dan mulai berpencar. Elena dan kelompoknya mendapat wilayah di daerah timur, mereka memberi nama kelompok itu dengan nama pembagian wilayah. Kelompok timur berjalan kearah timur markas. Matahari disini sangat terik, padahal jika mereka kembali ke dunia semula, hari ini sudah sore.
"Panas banget njir," celetuk Viktor, seraya meniup-niup telapak tangannya. Ingin rasanya Viktor mengibas-ngibaskan bajunya, seperti kelakuannya jika di sekolah.
Sayangnya pakaian seragam agent yang di berikan, ukurannya terlalu pas. Hal itu agar para agent tak kesusahan saat bertugas.
Khawatir nanti baju mereka tersangkut jebakan yang di buat oleh musuh.
Alika menatap tajam kearah Viktor. Pasalnya gadis berambut sebahu itu, mendengar celetukan yang viktor ucapkan tadi.
"Nyebelin lo Tor, awas aja kalau misi ini gagal karna lo!" ancam Alika dengan ekspresi penuh penekanan. Mungkin bagi sebagian orang, misi yang di berikan oleh Lesy dan Leo, sangatlah mudah.
Namun, bagi mereka yang sudah merasakannya, itu adalah hal yang sulit.
Tak hanya harus merubah diri mereka saja, mereka juga harus bisa menyembuhkan orang-orang yang sudah terkena virus itu. Virus dalam misi mereka kali ini mereka beri nama KATA.
Karena, virus itulah penyebab manusia di masa depan akan lancar untuk berbicara kotor dan kasar.
Langkah awal yang harus mereka kerjakan ialah, membiasakan diri serta mencari pusat perkembang biakannya virus itu.
Awalnya virus itu hanyalah virus biasa, seolah lewat seperti angin lalu.
Namun ada seorang ilmuwan jahat, yang membuat virus itu menjadi ganas dan dapat menyebabkan akibat fatal. Selama perjalanan, sudah berkali-kali regu Timur merasa kaget, mendengar perbincangan orang yang tak sengaja mereka dengar, saat melewati jalan itu.
Karna terlalu sering mendengar perkataan kotor tanpa filter, Ryan, Viktor , dan Aksa pun bergidik ngeri melihatnya.
Padahal jika sedang berada di dunia mereka yang sebenarnya, mereka juga sering mengucapkan kalimat itu. Namun tak sesering orang-orang yang mereka temui di dunia masa depan.
Virus itu tak hanya merusak tata bicara mereka, virus itu juga merusak penampilan fisik mereka secara perlahan.
Tanpa mereka sadari, mereka yang terkena virus itu, pasti memiliki lidah yang panjangnya diatas rata-rata. Sepanjang-panjangnya lidah manusia di zaman Elena, masih lebih panjang lidah mereka. Mereka pun seolah tak tahu bahwa lidah mereka memanjang.
"Kan udah gue bilang jing." Regu Timur melewati seorang lelaki berjas hitam, seraya mncuri-curi pandang, Karena ucapan yang terlontar dari mulut lelaki itu.
Elena sempat tercengang melihatnya, namun Elena menggeleng cepat. Ia berdo'a supaya dirinya terhindar dari hal-hal seperti itu.
Dalam misi KATA, mereka di tugaskan untuk menyelesaikan beberapa point.
Point pertama, adalah Maaf. Mereka harus bisa merubah orang-orang di situ bisa mengucapkan kata 'Maaf'.
Setelah menyelesaikan point pertama, mereka akan lanjut pada point selanjutnya. Sampai point dalam misi tersebut habis. Jika sudah habis, maka agent Lesy dan Leon akan memberikan mereka misi lagi. Begitu seterusnya, sampai dunia ini aman terkendali.
Aksa sibuk mencari-cari denah yang sudah diberikan oleh agent Lesy, lewat ipad yang ia pegang. Hingga akhirnya mereka sampai di depan sebuah gedung modern yang sangat indah dan juga gagah.
Lebih tepatnya bangunan itu bisa disebut markas. Markas itu berwarna silver dan mengkilat. Membuat cahaya matahari memantul kearah mata mereka.
Saat tiba di depan markas silver itu, ipad yang Aksa pegang pun berbunyi pertanda mereka sudah sampai di denah yang di tunjuk. Secara mengendap-endap, para remaja SMA itupun berjalan masuk ke dalam markas.
Jantung Elena berdegup kencang, ketika Ryan tak sengaja menyenggol salah satu barang yang ada di dekat pintu masuk.
Elena dan teman-teman lainnya, menatap Ryan tajam. Yang ditatap pun, hanya bisa menampilkan cengiran khasnya. Ryan berjalan di depan teman-temannya, agar jika ia menyenggol barang lagi, teman-temannya yang di belakang, bisa menyambutnya.
"A—ampun tuan, jangan hukum saya. S—saya akan melakukan hal apa saja yang tuan inginkan." Sontak langkah para agent muda itu terhenti kala mendengar suara dari dalam salah satu ruangan yang baru saja mereka lewati.
'Duk! Duk! Duk!'
Nafas para agent muda itu terhenti kala mendengar suara langkah kaki makhluk besi, yang seperti melangkah kearah tempat mereka bersembunyi.
"Cepat sembunyi!" seru Elena dan Alika, memberikan aba-aba. Ryan dan kawan-kawan pun mengangguk cepat, dan melompat pelan kearah belakang, mereka menutupi tubuh mereka dengan berang-barang yang ukurannya besar, dan terpajang di dekat sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Future Rescue
AksiMenjadi seorang Agent yang bertugas untuk memperbaiki permasalahan yang ada di masa depan, bukanlah hal yang mudah. Gadis berusia 18 tahun, itu di tugaskan untuk menyelesaikan misi-misi yang telah di berikan. Elena dan pacarnya pun terpaksa memutusk...