Happy reading guys!!!
*
*
*
Keesokan harinya, Xiao Zhan kembali ikut ke kantor sesuai permintaan Nyonya Wang. Berhubung Laisha akan pergi keluar kota untuk beberapa hari kedepan, wanita itu memerintahkan agar Xiao Zhan ikut kemanapun Yibo pergi. Laisha tak mengizinkan Xiao Zhan berada di rumah sendirian karena khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk pada pemuda cantik itu.
Yibo hanya mengiyakan perintah sang ibu karena iapun tak akan membiarkan Xiao Zhan sendirian. Saat ini pemuda cantik itu tengah duduk di sofa ruangan Yibo sambil memainkan ponsel milik lelaki 29 tahun itu. Beberapa kali Xiao Zhan memanggil Yibo, akan tetapi lelaki itu selalu memintanya untuk diam.
"Wang Yi...," Kembali Xiao Zhan memanggil Yibo dengan nada manja.
"Sebentar Zhan Zhan, aku sedang sibuk." Ucap Yibo sambil memfokuskan diri pada berkasnya.
"Selalu saja seperti itu, kau akan mengabaikan ku jika di tempat ini." Gumam Xiao Zhan sambil menekan screen ponsel dengan rasa kesal.
Lusi yang sejak tadi berdiri di samping Yibo tersenyum puas saat melihat Xiao Zhan yang kesal karena di abaikan oleh sang CEO.
Xiao Zhan mendengus kesal saat melihat Lusi yang meliriknya dengan senyum remeh. Wanita itu selalu bisa mengambil perhatian Yibo darinya dengan membahas pekerjaan. Entah itu benar-benar karena pekerjaan atau memang Lusi sengaja hanya untuk mencuri perhatian Yibo. Hal itu membuatnya merasa semakin kesal terlebih saat Yibo mulai mengobrol bersama sang sekretaris.
"Tadi pagi Tuan Meng menghubungi kita untuk membicarakan tentang proyek yang kita bicarakan saat meeting kemarin, beliau meminta jawaban anda." Ucap Lusi yang berdiri di samping meja Yibo sambil sesekali melirik Xiao Zhan.
"Aku belum memikirkannya, aku akan menghubungi mereka kalau aku sudah memiliki jawaban." Ucap Yibo tanpa menoleh. Pria itu memfokuskan dirinya pada file-file yang menumpuk di atas mejanya.
Lusi berdiri diam sambil menatap Yibo yang sibuk bekerja. Tanpa sadar ia menarik sudut bibirnya membentuk senyum tipis saat melihat betapa tampannya atasannya itu.
Namun, ia tak menyadari tatapan seorang pemuda cantik yang mengarah padanya. Xiao Zhan yang tadi berusaha menyibukkan diri dengan ponsel mengangkat kepalanya saat mendengar pembicaraan antara Yibo dan Lusi. Alisnya semakin mengkerut saat melihat tatapan wanita itu pada Yibo. Ia mendengus kesal kemudian beranjak dari duduknya lalu melangkah menghampiri Yibo.
Ia berdiri di sebelah Yibo yang duduk di kursi, raut wajahnya semakin kesal saat Yibo masih sibuk dengan berkas-berkas yang menurut Xiao Zhan sangat menyebalkan. Pemuda cantik itu menghentakkan kakinya kesal membuat sang CEO mengangkat kepala.
"Ada apa?" Yibo mengernyit saat melihat raut wajah kesal di wajah pemuda cantik itu.
Xiao Zhan mengembungkan pipinya kesal kemudian tanpa menjawab, ia langsung mendudukkan dirinya di atas pangkuan Yibo. Kedua tangannya ia kalungkan di leher Yibo kemudian melirik kesal pada Lusi yang tampak terkejut. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Yibo sambil memberikan tatapan seolah mengatakan kalau pria itu adalah miliknya.
Bibir bawahnya maju beberapa centi masih dengan alis yang mengkerut imut. Tatapannya pada Lusi semakin tajam saat wanita itu malah balas menatapnya.
Sementara Yibo tersenyum kecil sambil melepas pena yang tadi di pegangnya. Tangannya beralih melingkar di pinggang ramping milik pemuda cantik yang ia cintai itu. "Ada apa, hmm?" Tanya Yibo lembut seraya mengusap rambut halus pemuda cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just friends? Really? (End)
Random"Kau adalah bagian dari hidupku. Permintaan mu seperti perintah mutlak yang tak akan pernah bisa kutolak. Bahkan saat kau berkata ingin menjalin hubungan dengan orang lain, aku harus menurutinya." "Semua kulakukan karena aku ingin kau menjadikan ku...