9

953 191 16
                                    

Happy reading guys!!!

*

*

*

Pagi sekali Xiao Zhan keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Sengaja ia bangun lebih pagi karena masih dalam masa pelatihan untuk bekerja di restoran. Di bawah sana terdengar suara yang sedikit berisik dari arah dapur. Bisa Xiao Zhan tebak kalau Laisha tengah memasak.

Tas kecil miliknya ia taruh di sofa kemudian melanjutkan langkahnya menuju dapur. Sengaja ia datang bermaksud membantu. Namun sesampainya ia di dapur, bukan Laisha yang ada di sana melainkan Yibo yang tengah berdiri sambil mengetuk sendok pada teflon.

"Gege, sedang apa kau di sini?" Tanya Xiao Zhan dengan kernyitan tipis.

Suara Xiao Zhan membuat Yibo sedikit terkejut. Lelaki tampan itu menoleh dan menatap Xiao Zhan dari bawah hingga atas. "Aku ingin membuat sarapan, tapi aku tidak tahu harus memasak apa." Ucap Yibo seraya menggaruk tengkuknya.

"Kau berkata seolah kau bisa memasak saja," ucap Xiao Zhan lalu melangkah menuju lemari pendingin.

Yibo mengikuti pergerakan Xiao Zhan lalu menaruh spatula yang tadi di pegangnya. "Aku memang tidak bisa memasak, tapi berhubung kau marah padaku, jadi aku berusaha memasak sendiri." Ucapnya.

Tak ada tanggapan dari Xiao Zhan. Lelaki cantik itu memilih menyibukkan diri dengan mencuci serta memotong bahan makanan yang akan ia masak.

Melihat Xiao Zhan yang tak mengenakan apron, Yibo berinisiatif memasangkan untuk lelaki cantik itu. Ia melepas apron yang tadi ia kenakan lalu memeluk pinggang Xiao Zhan yang membuat pergerakan pemuda itu terhenti.

Merasakan tubuh itu menegang, Yibo tersenyum simpul sembari mengalungkan ampron pada Xiao Zhan. Setelah itu dengan gerakan yang sangat perlahan ia meraba pinggang Xiao Zhan bersamaan dengan tapi apron lalu mengikatnya.

Untuk sejenak Xiao Zhan membeku karena terkejut dengan perlakuan Yibo. Setelah beberapa saat ia tersadar dan dengan sengaja ia memutar tubuhnya untuk menghindar.

"Kau duduklah di sana, biar aku yang membuat sarapan." Ujar Xiao Zhan sembari menatap Yibo dengan raut gugup. Jantungnya berdegup kencang saat merasa nafas Yibo menyentuh halus tengkuknya.

Ia berdiri diam sejenak, sebelum akhirnya menghela nafas berat dan berbalik. "Kau ingin sarapan apa?" Sengaja Xiao Zhan bertanya untuk menepis rasa gugupnya.

"Kurasa nasi goreng tidak buruk juga," ujar Yibo.

Xiao Zhan mengangguk pelan lalu mulai menyiapkan bahan. "Ge, kau segeralah bersiap. Setelah sarapan kita langsung pergi, aku tidak ingin memberi kesan buruk pada atasanku." Ucap Xiao Zhan tanpa menoleh.

"Baiklah," Yibo segera beranjak dari posisinya meninggalkan Xiao Zhan sendirian di dapur.

Lelaki cantik itu menoleh saat mendengar suara langkah Yibo yang perlahan menjauh. ia menghembuskan nafas lega saat melihat Yibo menaiki anak tangga.

"Syukurlah, setidaknya aku bisa memasak dengan nyaman." Gumamnya lalu kembali pada aktifitasnya.

.

.

.

Jia Cheng berjalan menuju depan restoran saat mendapat pesan dari karyawan kalau ada yang mencarinya. Sesampainya di luar, seorang wanita dewasa berdiri dengan elegan di depan pintu resto miliknya.

Just friends? Really? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang