Suasana sore hari mulai terasa, Veno, Safa beserta kedua putrinya duduk saling bersebelahan di kursi panjang yang ada di taman.
"Gimana hari ini kamu senang Key?" tanya Safa tersenyum diikuti memegang lembut pipi kanan Keyra yang berkulit putih dan mungil.
"Senang, ma..." jawab Keyra nada yang penuh semangat.
"Makasih mama, papa," lanjutnya berdiri dan langsung mencium pipi kiri Safa dan Veno sekaligus senyuman yang diberikan oleh Keyra di bibir manisnya."Aduh, Keyra sayang ya sama papa dan mama?" tanya Veno tersenyum dan mengelus rambut panjang Keyra.
"Iya dong..." jawab Keyra dengan girang.
"Eh, eh Key, kalau sama kak Kiana ga sayang nih?" tanya Kiana dengan wajah sedikit cemberut kepada Keyra.
"Ya sayang juga dong kak," jawab Keyra matanya melirik ke arah Kiana dan dengan cepat langsung mencium pipi kanannya Kiana sebagai tanda rasa sayang Keyra kepada orang tua dan kakaknya.
Kiana tertawa bahagia saat melihat perlakuan lucu dan bentuk rasa sayangnya Keyra.
Penjual harumanis datang berjalan di dekat mereka duduk untuk menawarkan dagangannya.
"Dek, mau beli harumanis?" tanya penjual harumanis.
"Ma, pa, aku mau ya," pinta Keyra menunjuk ke harumanis yang berwarna pink berbentuk unik.
"Boleh sayang, pak beli harumanisnya dua ya, ini uangnya pak," ucap Veno langsung memberikan selembar uang dengan seharga seratus ribu.
"Oh iya pak, ini harumanisnya," ucap penjual harumanis memberikan dua harumanis itu kepada Keyra dan Kiana.
"Makasih ya pak," lanjutnya kemudian penjual itu pergi."Ayo dimakan ya sayang, satu buat Keyra, satu lagi buat Kiana ya," jelas Veno.
"Makasih ya pa," ucap Kiana disusul Keyra.
"Sama-sama sayang," ucap Veno.
Kiana dan Keyra menikmati sedikit demi sedikit harumanis yang enak itu, tapi tanpa lupa mereka membaginya juga untuk Safa dan Veno, Kiana menyuapi harumanis ke Safa, sementara itu Keyra menyuapinya ke Veno.
"Ini buat mama," ucap Kiana menyuapi harumanis itu untuk Safa dengan perlahan.
"Nah kalo ini buat papa," ucap Keyra melakukan hal yang seperti Kiana lakukan.
"Makasih ya," ucap Safa dan Veno.
"Oh iya sekarang kita pulang yu, lagian kan kalian harus bersih-bersih dulu kan kotor abis main di luar," tutur Safa.
"Ayo ma," ucap Kiana.
"Nanti kita bakal ke sini lagi kok sayang," bujuk Veno kepada Keyra dan menuntunnya masuk ke dalam mobil.
Karena waktu sudah mulai sore, keluarga Veno pulang ke rumah, mereka terlihat kelelahan di raut wajahnya, maka dari itu mereka langsung naik ke mobil dan melanjutkan perjalanan untuk kembali ke rumah.
***
Cafe yang cukup luas bernama Matahari dengan banyak pengunjung datang di sore hari ini, tidak hanya itu saja, Riova bersama Dika dan Fahri, teman sekolahnya ikut nongkrong di cafe itu.
"Bro, enak ya kita bisa santai-santai," ucap Dika merentangkan kedua tangannya ke samping karena merasa lega.
"Iya santuy dulu aja kita di cafe ini," ucap Fahri ikut merasa lega dan senang juga.
Mereka meminum segelas kopi dan memakan roti masing-masing, kedua makanan dan minuman itu terkenal enaknya di cafe Matahari, saking enaknya mereka tidak berhenti menyeruput segelas kopi masing-masing, namun di pertengahan mereka minum kopi itu, Riova membicarakan kegiatan Bakti Sosial yang minggu depan akan segera dilaksanakan di SMA Sahabat Kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Sahabat
Ficção AdolescenteKisah persahabatan kedua perempuan remaja, di mana dalam kehidupan sehari-harinya, mereka selalu bersama, saling mendukung, curhat, berkorban serta peduli, tidak hanya itu saja mereka saling berjanji untuk tetap bersama dalam keadaan apapun, namun s...