Sepulang dari rumah sakit xiao zhan masih tetap sama, dia lebih banyak diam, menghabiskan waktunya menyendiri di kamar, kondisinya sudah sehat dan itu membuat Yibo merasa lega.
Yibo tidak berani meninggalkan xiao zhan sendirian di rumah meskipun banyak maid yang bekerja di sana, Yibo hanya tak ingin xiao zhan kembali melakukan percobaan bunuh diri lagi.
Yibo mengetuk pintu kamar xiao zhan yang terbuka, ya semenjak dia menikahi tunangan dari mendiang yangyang ini dia memutuskan untuk tidur di kamar tamu, Yibo tak ingin membuat xiao zhan tertekan.
" Boleh aku masuk?" Tanya Yibo sambil membawa nampan berisi bubur yang masih hangat dan teh panas.
" Masuk saja." Sahut Zhan yang tengah membuat kerajinan tangan dari kertas origami.
Yibo masuk, dia duduk di tepi ranjang. " Ini sudah siang dan kau belum makan apapun sejak pagi."
Zhan menyingkirkan kertas kertas origaminya, ia melirik bubur di tangan Yibo.
" Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Zhan dengan mimik datarnya. Dia merasa malu karena dia tak tahu diri menikah dengan Wang Yibo yang ternyata rela memutuskan kekasihnya demi menikahinya, padahal awalnya dia sendiri yang ngotot untuk menolak pernikahan mereka berdua karena yangyang saat itu baru meninggal tiga hari.
Yibo menyuapi xiao zhan, dia tak tersinggung dengan apa yang di tanyakan xiao zhan. " Lalu kau ingin aku bagaimana? Kau ingin aku bersikap dingin padamu, atau kau ingin aku kembali pada cheng xiao dan mengabaikanmu?" Tanya yibo.
" Bukan begitu, aku merasa malu, kau tahu jika saja ayahku tak memaksamu menikahiku kau pasti masih bersama kekasihmu." Gumam xiao zhan penuh sesal.
" Ayahmu tak pernah memaksaku, aku yang meminta untuk menggantikan yang ge menikahimu." Jawab Yibo jujur.
Zhan terbelalak lebar, dia tak salah dengar kan, atau Yibo yang sedang membual saat ini. " Apa maksudmu?"
" Kau ingat di rumah sakit tempat yang ge di rawat?"
Zhan mengangguk pelan.
" Sebelum kau datang ke rumah sakit aku sudah lebih dulu datang menjenguknya, dia yang memintaku untuk menggantikannya menikahimu." Jelas Yibo yang sebenarnya.
" Tapi kenapa?" Suara Zhan bergetar, kenapa yangyang justru meminta Yibo untuk menggantikannya menikahinya.
" Dia menitipkanmu padaku, kau amanatku, kau tanggung jawabku sejak aku menjawab iya atas permintaan terakhirnya, tidak ada yang salah disini, berhenti menyalahkan dirimu sendiri Zhan." Tukas Yibo, menyuapi xiao zhan dengan telaten sampai buburnya habis.
" Begitukah?" Cicit Zhan.
" Ya, sekarang berhenti menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang aku lakukan pada cheng xiao, kau tidak bersalah apapun padaku, jangan pikirkan ini lagi." Yibo mengusap pipi tirus xiao zhan, pria itu bahkan kurang memperhatikan asupan gizi untuk tubuhnya sendiri, Zhan sangat kurus.
Zhan mengangguk pelan, dia tak ingin membebani Yibo lebih dari ini. " Terimakasih.." gumamnya tulus.
" Eum... Jangan di pikirkan, aku keluar dulu." Yibo beranjak, dia tak ingin mengganggu waktu xiao zhan.
" Terimakasih Wang Yibo..." Ucap xiao zhan tulus.
Yibo tak menyahut tapi ia tersenyum lebar sebelum keluar dari kamar xiao zhan.
.
.
.
Yibo sedang duduk santai di kursi balkon kamarnya, membaca koran yang sejak pagi belum di bacanya, ia melongok ke bawah, ia melihat xiao zhan sedang menyiram tanaman di halaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WISH
Fanfictionketika Wang Yibo pria lajang nan sukses harus menikahi calon mempelai dari mendiang sahabatnya sendiri. hidup yang sulit Wang Yibo jalani bersama dalam mengarungi biduk rumah tangga bersama seseorang yang sangat di cintai sahabatnya sendiri. ingat...