pilihan..

1.9K 209 76
                                    

" apa ayah sudah gila!" Suara pria manis berusia dua puluh lima tahun itu melengking di tengah luasnya ruang tengah mansion Xiao.

" Ayah sudah pikirkan ini matang-matang, Zhan, kau harus tetap melanjutkan pernikahan ini, ayah tidak mau menanggung malu!" Tuan xiao terdengar memaksa.

Zhan, atau pria manis yang bernama lengkap xiao zhan itu menatap miris sosok ayahnya yang berdiri di hadapannya.

" Pusara Yang Yang saja masih basah ayah, baru kemarin dia meninggal, kau ingin aku tetap menikah dengan sahabatnya sendiri, apa yang ayah pikirkan!" Pekik Zhan tak terima. Ia masih berduka atas meninggalnya calon suaminya yang mengalami kecelakaan mobil beruntun dua hari lalu, sementara tanggal pernikahannya sudah di tetapkan, persiapan sudah seratus persen selesai dan acara pernikahannya sudah di depan mata, esok adalah hari bahagianya bersama Yang Yang jika saja kekasihnya tak meninggal karena kecelakaan.

" Ini demi nama baik keluarga kita Zhan, ayah tidak mau menanggung malu karena pernikahanmu batal!" Tuan xiao memijat pelipisnya pusing.

Undangan sudah di sebar, banyak tamu-tamu penting yang di undang, kalau sampai pernikahannya di batalkan tentu saja nama baik keluarga yang akan jadi taruhannya.

" Tapi ayah___" Zhan tak bisa melanjutkan kalimatnya. Entah siapa yang mengerti bagaimana perasaannya saat ini, sedih terluka, kehilangan, jerit tangisnya masih terdengar menyeruak dari dasar hatinya.

" Cukup Zhan, pernikahanmu akan tetap terjadi, kau harus menerima Wang Yibo sebagai calon suamimu menggantikan Yang Yang." Putus tuan xiao final. Ia tidak ingin mendengar bantahan putera semata wayangnya lagi.

Zhan menghela nafasnya lelah, belum kering air matanya atas kepergian Yang Yang, kini ayahnya justru memaksanya untuk menerima pernikahannya dengan Wang Yibo yang tak lain tak bukan adalah sahabat dari mendiang calon suaminya sendiri, Yang Yang.

" Ya Tuhan..." Zhan meremas rambutnya sendiri sebagai pelampiasan atas rasa kesal bercampur hancurnya sang hati.



*****

Hari pernikahan pun tiba. Hari yang pernah xiao zhan harapkan dengan tak sabar ketika Yang Yang masih hidup.

Namun, kini ia tak lagi berharap pernikahannya terjadi, terlebih ia harus menikah bersama Wang Yibo, sahabat Yang Yang.

Wang Yibo dan xiao zhan berdiri di depan altar, beberapa detik lagi, kedua pria dewasa itu sama-sama mengucapkan janji suci di hadapan tuhan.

Saat pastur membacakan janji suci, mengikat dua hati menjadi sebuah jiwa yang di berkati Tuhan, meskipun tanpa ada rasa cinta di dalam hati kedua mempelai, meski begitu baik Yibo dan xiao zhan tidak ada keraguan saat mengucapkannya.


Suara riuh tepuk tangan para tamu undangan yang datang di acara pemberkatan pernikahan Yibo dan Zhan menjadi saksi bisu diantara dua hati yang tak pernah ada rasa cinta kini bersama, harus hidup berdua tanpa ada rasa cinta.


Malamnya selepas resepsi pernikahan, xiao zhan langsung pergi ke kamar pengantin meninggalkan Yibo yang masih sibuk berbincang bersama teman-temannya.


Yixing, teman dekat Yibo berbisik.


" Kau yakin dengan pernikahan ini?"


Yibo melirik tajam Yixing, ia tidak suka dengan pertanyaan yang di ajukan Yixing padanya.

" Maksudmu?"


" Maksudku, dia baru saja kehilangan Yang Yang dan selang dua hari kau justru menikahinya? Apa kau yakin kau akan baik-baik saja bersamanya?" Jelas Yixing yang tak ingin membuat Yibo salah paham padanya.

" Aku pernah berjanji pada Yang Yang sebelum dia meninggal, bahwa aku akan menjaga dan melindungi tunangannya." Jawab Yibo tenang.

" Tapi ini gila, menurutku, kau tahu Cheng Xiao kekasihmu, kau justru menikahi orang lain, bagaimana dengan perasaannya, bagaimana denganmu ?"


" Aku baik-baik saja, aku sudah memutuskan Cheng Xiao kemarin jadi aku dan dia tidak lagi memiliki hubungan apapun, aku sudah milik xiao zhan sejak hari ini." Yibo menyesap wine miliknya.

Yixing menatap lekat raut tenang yibo. " Apa kau menyukai xiao zhan?" Celetuknya pelan.


Yibo menggeleng pelan lalu beranjak pergi menyambangi tamu tamu lain.


Yixing bersiul pelan, tertarik dengan kisah teman dekatnya yang satu ini.


" Kita lihat, siapa yang akan terperangkap siapa." Decak Yixing sebelum mengekori Yibo.








Tebece or lanjut?




I WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang