"ya sudah om bolehin aja, tapi nanti apapun yang terjadi kamu jangan kaget atau kasih tau apa apa"
"maksud om?" heran Acha.
"nanti kamu tau sendiri Cha"
"emm baik lah om"
Gibran berlalu pergi, Acha mengutak atik ponselnya dan menekan nomor seseorang.
"Hallo baby" ucap orang yang diseberang sana.
"Hallo mom" jawab Acha.
"Ada apa sayang?, tumben nelfon"
"emm ma aku sekarang lagi di China" Acha agak takut berbicara itu pasalnya ia lupa izin pada mama atau papanya.
"ketempat siapa?"
"Lya mom"
"oh begitu, berapa lama disana Cha?"
"Acha mo tinggal disini mom, temenin Lya, lagian kan mom tau cuma Lya temen Acha"
"lalu sekolah mu?"
"aku bisa sekolah sama Lya Mom"
"ya sudah baik lah, kalau begitu jaga diri nee"
"mom ngebolehin? jinjja?"
"ya, awalnya mom ragu Cha, but mom tau kamu ga akan nyerah gitu aja kalau mom ga ngasi izin."
"aaa thanks mom" Acha senang bukan main, orang tuanya tak marah karena ia ingin tinggal bersama Lya.
"ya sudah good bye sayang"
"good bye mom , see u next time mom"
"too baby"
Telepon pun terputus, Acha yang masih setia dengan Lya dipahanya, mengelus rambut gadis itu, sudah seperti kakak adik, Gibran yang tak sengaja mengintip, melihat itu ia jadi tersenyum.
Lya menggeliat ia terduduk, ia memandang Acha yang tersenyum padanya.
"napa lu senyam senyum" ucap Lya.
"nyeh nyeh, nyeyak tidur nya tuan putri?"
"banget lhh kan paha lu empuk haha"
"pala lu! ni paha gw kesemutan veak" kesal Acha
"hehe mian" Lya cengengesan.
"eh ini apa?" Lya mengambil kantong kresek dimeja.
"ga tau keknya papa lu yang bawa tadi" Acha mengangkat bahu.
"eh makanan dong, makan yo Cha, lu belum makan kan?" ajak Lya.
"ayo dah"
Lya dan Acha berjalan menuju meja makan, mereka menikmati makanan bersama, walaupun mata Lya sedikit bengkak karna ia menangis tadi.
"eh Lya udah bangun?" tanya Gibran yang baru saja sampai.
"udah pa, kok papa cepet pulang, tumben banget loh" tanya Lya.
"ah begini Ly tadi papa ingin menjemput mu, karna bos papa bertanya soal hal kemarin tu"
"ah itu ya pa, ya udah nanti aku sama Acha kekantor papa"
"skalian aja Ly"
"baik lah Lya dan Acha akan bersiap siap dulu"
"papa tunggu diparkiran nee"
"ya pa."
Lya dan Acha siap dengan aktivitas makanannya, mereka sudah siap dengan pakaian yang sama, tapi warnanya berbeda. Mereka berjalan menuju parkiran menyusul Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐁𝐢𝐚𝐬 (𝙶𝚘𝚞 𝙼𝚒𝚗𝚐𝚛𝚞𝚒) | TAMAT |
FanficBertahun tahun setelah kejadian bejat itu, ia baru bisa mempercayai makhluk Tuhan yang berwujud lelaki, sosok lelaki yang disandang sebagai kekasihnya itu, kini sedang bersamanya. Siapa yang akan menyangka jika kekasihnya itu adalah idolanya sendiri...