Ketika gerimis turun,
Dan kaki-kakinya menari laksana bidadari,
Maka kenanganku bangkit dari kepulasan tidurnya.Kenangan itu mengajaku
Untuk mengingat dan mengenang wajah teduhmu, Ibu.Aku ingat waktu kecil dulu.
Ketika hujan turun dalam syahdu,
Kulemparkan pandaganku melalui jendela ini ke kolam kecil di belakang.Dan di saat itulah
Engkau datang dengan senyuman terindah yang pernah kulihat.Sembari membawa sepiring makanan kecil.
Lalu sambil menyuapi, engkau mengisahkan sebuah dongeng yang aku lupa tentang apa.Yang tidak pernah aku lupa
Bahwa betapa bahagianya hatiku saat itu karena aku memiliki ibu sepertimu.
YOU ARE READING
missing Figure
RandomDi malam-malam nan gelap ada satu nama yang ku sebut, "Ibu". Di siang nan terang, hati terasa kelam jika belum menitipkan salam untuk Ibu. Jarak menjadi pemisah rinduku dan rindunya bertemu. Waktu yang berjalan membuat rindu ini semakin tertumpuk...