BAB 21

1.6K 128 0
                                    

LARUT MALAM.

Di sebuah gudang di pinggir kota, puluhan remaja dengan membawa senjata tajam seperti sabit, parang, rantai bahkan pistol, senjata api yang terselip di antara pinggang mereka.

Darah sudah mengalir di mana-mana, remaja-remaja yang menjadi sasaran kemarahan remaja lainnya sudah terbaring bersimbah darah, beberapa dari mereka masih melakukan perlawanan hingga menimbulkan suara-suara tumbukan yang bisa membuat orang lain menjerit bila melihatnya.

BUGH!
BUGH!
BUGH!
PRANG!
BRAK!

"Masalah lo pada sama kita apaan anjing!" Depa, dengan membabi buta dan emosi yang membara menancapkan pisaunya pada lengan Efein, leader Replykon.

Efein tidak bisa lagi menjawab, tubuhnya sudah penuh dan basah dengan cairan yang keluar dari sudut sana-sini.

"JAWAB!"

BUGH!

Lagi-lagi Efein tersungkur dengan pisau yang kini berpindah menancap di kakinya.

"A-ampun, gu-gua cuma tergiur sa-sama cerita se-seorang tentang anak motor, jadinya gua ikut-ikutan nyerang juga!" Efein menarik nafas panjang.

"Ikut-ikutan?" Depa mengernyit heran.

"I-iya!"

Depa beralih melihat Orion yang menghantamkan kepala lawannya ke tembok dengan keras hingga darah tersisa di tembok itu. Depa langsung berdiri dan berlari ketika Orion melayangkan sabitnya pada leher lawannya, dengan cekatan Depa langsung menahan tangan sahabatnya yang bodoh tapi biadab itu.

"Lepasin gua!" Orion menatap tajam Depa, Depa tak bergeming.

"LEPASIN GUA!" suara Orion menggema di seluruh gudang hingga membuat para anggota yang lain juga berhenti dari kesibukan mereka.

"Semuanya dengerin gua!" Depa melihat semua anggotanya.

"Bawa mereka semua ke rumah sakit!" sontak saja kalimat telak yang keluar dari mulut Depa membuat semuanya terheran.

"Ah..., anjing lo, mereka yang udah buat Rai sekarat De'!" salah satu dari mereka protes, tapi Depa tetap pada pendiriannya.

"Intinya bawa mereka semua ke RUMAH SAKIT!" Depa menekan kata-katanya.

"Lo gila?" Orion memandang tajam Depa.

"LO GILA, MEREKA SEMUA HARUS MERASAKAN HAL YANG SAMA SEPERTI HALNYA ZIU, RAI DAN LILAN, LO PAHAM ANJING!" Orion berteriak kesetanan, dan Depa hanya memandang datar Orion.

"Bukan mereka yang udah ngelakuin itu semua, BUKAN MEREKA!"

_____________

"Selesaikan sarapan kamu sayang!" Rendra menegur pelan putrinya yang asik melamun.

Langa melihat Papanya sedih.

"Papa!" panggilnya.

"Mm!"

"Langit ajak Langa tinggal di Apartemen!"

"Ya bagus dong sayang, kamu bisa membangun kembali hubungan kamu yang agak retak dengan Langit!"

"Kok bagus sih, gimana kalau nanti Langa di apa-apain sama Langit?"

"Itu lebih baik, Papa jadi cepat punya cucu kan!"

Langa mengerjap mendengar penuturan sang Papa, Bimo yang berdiri tegap di samping tuannya menatap aneh pada sang tuan.

Stress, itu yang ada dalam pikiran Bimo untuk tuannya.

"Ih..., Papa apa-apaan sih, maksud Langa bukan itu, gimana nanti kalau Langit mukulin Langa, seperti kasus Kdrt dalam rumah tangga itu loh Pa..!" Langa memberengut kesal.

DOBLE L | MY BAD BOY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang