BAB 17

2.3K 179 1
                                    

Awali hari-harimu dengan memanas-manasi penghianat, itu sangat menyenangkan bukan

Siapa yang sama seperti ku di sini?
Fiks kita sehati.

Ttd. Langa.

.



.




.

"Hujan bulan Desember selalu tidak bisa di duga datangnya, sekonyong-konyong halilintar menggelar melecutkan cambuk apinya, awan hitam seperti terdorong menutup bumi di atas langit sana, hujan turun dengan sangat tiba-tiba, menghapus debu jejak te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hujan bulan Desember selalu tidak bisa di duga datangnya, sekonyong-konyong halilintar menggelar melecutkan cambuk apinya, awan hitam seperti terdorong menutup bumi di atas langit sana, hujan turun dengan sangat tiba-tiba, menghapus debu jejak telapak kaki manusia...

Hujan...
Ku mohon jangan berhenti
Hapuskan tentangnya dariku
Alirkan sejauh mungkin yang kau bisa

Dan awan di atas lautan sana
Kumohon...
Serap aliran kenangan itu
Bawa ia bersamamu
Angkat semua ingatan tentangnya
Dan luapkan bersama curahmu...

Dan curahku...
Kuharap bisa mengalir, terhapus oleh rintikan kecil itu..."

Jum'at-3-Desember 2021.

Satu kalimat yang di ikuti puisi yang menceritakan tentang perasaannya saat ini Langa torehkan dengan hitam di atas putih kala hujan mengetuk atap rumahnya.

Di balik jendela kaca besar kamarnya, Langa memandangi setiap bulir rintikan bening yang di muntahkan langit untuk alam dari atas sana.

Langa termenung menatapi langit pagi, matahari di sembunyikan oleh mendung yang kelabu, padahal jam menunjukkan pukul 7 tapi masih seperti suasana subuh.

Tapi inilah pagi barunya, pagi yang basah untuk memulai semuanya kembali, meski tidak mudah tapi setidaknya berusaha, dan Langa berharap semoga ia bisa menghadapi semuanya dengan hati yang lapang, tapi jika mereka memulai maka Langa juga akan membalasnya.

_____________

"MEGA...!" Langa berteriak memanggil Mega yang sedang di paksa oleh Bryn entah untuk apa.

Suara Langa yang kencang membuat semua orang terkaget-kaget.

"Aduh Nga... lo pagi-pagi dingin gini suara lo cempreng amat!" ucap Mega saat Langa menghampirinya.

"Tapi tumben lo ceria!" Bryn berujar dengan gaya cool nya yang masih memegang erat lengan Mega.

"Emang gua harus apa, nangis kejer gitu, ih lebay banget, kek gak ada cowok lain aja, lagian gua juga punya Mega, yang si pelakor itu udah jauh, buat apa juga punya temen kek dia, gak guna!" ucap Langa keras-keras.

DOBLE L | MY BAD BOY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang