“APA?! Belajar berpedang?! Kamu tau apa yang kamu katakan Diantha?!”
“ayah aku sungguh-sungguh ingin belajar berpedang”
“tidak! Ayah tidak akan mengizinkanmu. Mana ada seorang putri bangsawan belajar berpedang! Kamu itu perempuan Antha, tidak sepantasnya kamu belajar
berpedang”
"tapi ayah-"
“ayah tidak mau mendengar kamu membicarakan hal ini lagi. Jadi berhentilah berpikir untuk belajar berpedang”
“baiklah ayah”
Diantha pun pergi meninggalkan ruangan kerja ayahnya menuju kamar tidurnya dengan perasaan kecewa. Sesampainya dikamar tidur Diantha berpikir dengan keras bagimana cara dia bisa belajar berpedang tanpa sepengetahuan ayahnya. Senyuman sinis pun muncul diwajahnya bertanda munculnya sebuah ide hebat di
pikirannya.
'maafkan aku ayah tapi aku harus melakukannya tanpa izin ayah' ucap Diantha dalam hati.“lily”
“ya nona” jawab lily yang sedang membawakan cemilan untuk Diantha.“tolong siapkan pakaian yang akan aku gunakan untuk berlatih berpedang”
“baik nona”
Segera lily menyiapkan pakaian untuk Diantha dan membantu Diantha memakai pakaianya. Setelah Diantha memakai pakaiannya dia pergi menuju area latihan
berpedang dan berlatih secara diam-diam disana disaat tidak ada prajurit yang sedang berlatih.Diantha berlatih setiap hari dengan harapan dia bisa menjadi kuat. Setelah beberapa bulan berlatih akhirnya kemampuan diantha dalam berpedang mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu banyak. Setidaknya lagian yang dilakukannya tidak menjadi sia-sia.
Tapi tentu saja latihan yang dilakukan secara diam-diam ini pasti akhirnya diketahui oleh Zenius ayahnya Diantha. Tapi ketika melihat putrinya berlatih dengan gigihnya, perasaan amarah Zenius pun mereda.'dia sama seperti mu Rossetta. Dia sangat gigih ketika dia menginginkan sesuatu. Terkadang ini membuatku takut. Bagimana jika kegigihannya akan menjadi malapetaka baginya. Tapi sebelum semuanya terlambat, aku harus menghentikannya'.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ephemeral Love of Villaines
FantasyTidak semua villain itu adalah orang yang sepenuhnya jahat. Mereka adalah orang baik yang telah tersakiti. Tapi kenapa 'villain' selalu diartikan sebagai orang jahat. Apakah mereka tidak pantas mendapatkan kebahagiaan. Dan kenapa hanya kisah cinta f...