Chapter 3

21 2 0
                                    

Semua orang terperanga melihat tingkah gadis bangsawan yang satu ini. Diantha yang tersadar akan tingkah bodohnya langsung merapikan dirinya yang sudah berantakan dikarenakan berlari.

“a-Maafkan aku. Uhum…perkenalkan nama ku Diantha Arkenberg dan
terimakasih banyak karena sudah menyelamakan aku waktu itu. Kalau tidak ada kamu aku pas-”

“berisik!” Devian membalikan badan dan pergi meninggalkan Diantha. Diantha pun langsung berlari dan meraih tangan Devian. Sontak Devion menepis tangan Diantha dan memasang mata sinis dengan artian jangan sentuh dia. Walaupun begitu Diantha tidak menyerah dan tetap mengikuti Devian yang terus berjalan masuk kedalam hutan.

“hei….kamu mau kemana?”

Tidak ada jawaban dari Devian.

“heiii…kamu mau kemana-Duh! Kok kamu berhenti mendadak sih?” Ucap Diantha karena menabrak punggung Devion yang berhenti mendadak didepannya.

Mata sinis dan aura membunuh Devian langsung tertuju kepada Diantha dengan artian "ikuti aku kubunuh kau!". Devian pun melanjutkan perjalanannya
meninggalkan Diantha yang tertunduk. Air mata Diantha mulai
mengalir dipipi merah meronanya. Tapi segera ia hapus air matanya dan memasang senyuman lebar diwajahnya.

“aku…pada Devian-. Huff…Aku nggak bakalan menyerah dan bakalan terus mengikuti Devian kemana pun Devian pergi dan akan selalu ada disisi Devian selamanya. Aku akan membuat hati sedingin es Devian mencair dan aku akan membuat senyuman yang dulu hilang muncul di wajah Devian lagi!”

'aku berjanji Devian. Percayalah padaku aku akan melakukan apapun untuk mengembalikan senyumanmu yang pernah hilang walau nyawaku sebagai taruhannya karena aku sangat mencintaimu Devian'.

“nona! nona apakah nona baik-baik saja. aduh kenapa nona keluar dari kereta kuda mendadak. Itu sangat berbahaya nona!” ucap lily yang sedari tadi mengejar Diantha dibelakang.

“ayo kita pulang lily. Ada yang harus aku lakukan” Diantha pun berjalan menuju kereta kuda nya.

“eh…b-Baik nona”

'aku harus melakukan beberapa perubahan untuk bisa menempati janji ku itu dan aku tau kalau ini akan sangat sulit untuk dilakukan'.

The Ephemeral Love of VillainesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang