"Arcus... Aku mohon, lanjutkanlah perjalanan untuk menyelamatkan dunia ini... Untukku" Suara indahnya langsung memasuki kepalaku yang sudah tidak karuan, emosi meluap dan ingatan masa lalu memutar tanpa henti
Wajahnya gelap pada saat itu, mengeluarkan senyuman samar. Namun... Bilah pedang hitam gelap itu tertancap jelas menembus tubuhnya yang rapuh. Aku ingin berteriak dengan keras, memanggil namanya dan merubah takdir ini. Namun... Aku tidak bisa
Aku hanya bisa melihat tanpa perlawanan, saat dirinya perlahan hancur menjadi serpihan cahaya dan berterbangan diudara yang dicemari oleh darah.
Sedangkan aku... Terjatuh dalam jurang gelap tanpa akhir
Tidak... aku tidak ingin seperti ini... Veronica... kumohon, jangan tinggalkan aku...
Jangan... pergi
--
!
"Huah! HA.... Ha..." Dipagi hari yang cerah, disaat burung burung berkicau, seorang remaja dengan tubuh agak gemuk terbangun dan melompat dari kasurnya. Nafasnya berat seakan ia telah berlari sejauh 1 kilometer, keringat membasahi dahi dan tubuhnya
"Itu.. Hanya mimpi..." Arcus yang tersadar mulai menenangkan dirinya, beranjak dari kasurnya dan mulai meregangkan badan
'Semuanya akan baik baik saja, aku... Tidak akan membiarkan hal itu terjadi untuk yang kedua kalinya...'
--
"Begitulah, namun... Apa yang harus kumakan hari ini?" Arcus yang telah menyelesaikan peregangan pagi, tersenyum pahit saat ia melihat kulkasnya yang hanya diisi air dingin dan sebuah cup mi instan
"Aku butuh banyak energi dan protein untuk mulai membentuk tubuhku, dengan tubuh gemuk ini..." Arcus sekali lagi melirik kearah cermin diujung ruangan, dan yang ia lihat adalah seorang remaja berusia 17 tahun berambut hitam, dengan tinggi hanya 165 cm dan tubuh penuh lemak
Ini adalah alasan dimasa lalu mengapa ia sangat lambat untuk berkembang. Saat menara baru dibuka, dia tidak bisa mendapatkan perhatian satu konstelasi-pun didalam 'Event'
Dan efeknya, ia tertinggal sangat jauh dari orang lain. Saat orang lain sudah mulai memasuki menara dan memanjat, ia masih berada dibumi dan harus hidup diambang kematian untuk hanya bisa makan satu kali sehari
Untuk memburu monster, dia bahkan pernah hampir mati saat melawan slime yang tiba tiba mencengkram kepalanya dan membuatnya hampir kehabisan nafas
"Kalau dipikir lagi, itu sungguh memalukan" Arcus tersenyum pahit sekali lagi saat ia memikirkan dirinya yang harus diselamatkan seorang wanita asing disaat saat terakhir
'Memikirkan tentang wanita itu, bukankah dia merupakan salah satu orang yang melindungi bumi?' Arcus kembali mengingat ngingat masa lalunya. Disaat monster dan gate bermunculan, lonjakan kematian terus meningkat dan banyak wilayah yang hancur, tentu saja diseluruh dunia.
Namun, Arcus ingat bahwa bumi masih bertahan selama kurang lebih 100 tahun sebelum guild 7 Demon memasuki bumi
Dimenara, para climber tidak hanya berasal dari bumi atau penghuni asli menara. Namun mereka terbentuk dari miliaran climber atau survivor yang berhasil menyelesaikan ujian memasuki menara dari dunia mereka, dan akhirnya memulai dilantai 1 dan terus memanjat
Namun begitu, para climber ini bisa kembali kedunia asal mereka dengan membayar biaya teleportasi dimensi. Namun, climber dari dunia yang berbeda tidak diizinkan memasuki dunia lain karena bisa menyebabkan kekacauan dan eksploitasi berlebihan
Namun, ada sebuah celah disistem tersebut.
Climber lain bisa memasuki dunia yang bukan merupakan asalnya, dengan izin dari sang 'Key holder'. 'Key holder' dipilih oleh menara itu sendiri untuk memegang kendali arus masuknya climber lain kedunia mereka, dengan harapan sang key holder bisa dengan bijak memilih musuh atau teman serta untuk membuka arus perdagangan yang bisa menguntungkan kedua belah pihak

KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of God Slayer
FantasyPeperangan tak berujung dengan dewa iblis akhirnya berakhir dengan kemusnahan seluruh menara Diakhir peperangan, sang pimpinan menara untuk melawan dewa iblis, Arcus chrown. Mati dengan mengenaskan saat bertarung dengan dewa iblis Namun disaat dia b...