Chapter 3 - Menjual rumah

0 0 0
                                    

Chirp Chrip!

Shuuuuu

Didalam hutan yang rindang dan asri, beberapa burung berkicau diatas dahan pohon. Udara bertiup melewati celah dedaunan dan sinar matahari melewati beberapa celah pohon diatas kepala

Saat ini, Arcus masih mengeksplorasi hutan yang baru ia temukan. Namun ada yang aneh saat Arcus menjelajah hutan ini lebih dalam, dimasa lalu ia tidak mengingat ada sebuah hutan besar disekitar sini, ataupun sebuah gunung yang bisa terlihat dari jarak belasan kilometer

'Apa mungkin hutan ini hancur karena monster? Tidak, monster diawal kiamat tidak sekuat itu untuk menghancurkan sebuah gunung dan hutan dalam satu hari' Arcus mulai bertanya tanya. Memang, jarak antara hutan ini dengan rumahnya sedikit jauh, namun itu harusnya masih terlihat dari kejauhan dengan besarnya gunung ini

Walaupun Arcus memiliki kecurigaannya, namun itu hanya bisa ia pecahkan kebenarannya saat kiamat turun, satu bulan dari sekarang.

"Hm? Rumah... Gubuk kah..." Berhenti berjalan, Arcus secara tidak sengaja menemukan sebuah rumah kayu yang terlihat tidak ter-urus. Dia bertanya tanya siapa yang hidup didalam hutan ini

Kreek...

Pintu rumah kayu terbuka, seketika memperlihatkan kondisi rumah yang sangat kotor dan terabaikan. Debu dimana mana dan perabotan yang terbuat dari kayu semuanya telah jabuk dan habis termakan rayap

Beberapa benda yang terbuat dari logam juga tampak berkarat dan bisa hancur dalam satu pukulan

"Seperti tidak ada yang kuharapkan" Arcus lalu mengeluarkan masker dari sakunya, menggunakannya sebelum ia memasuki gubuk

Gubuk ini tidaklah luas, namun cukup untuk menyimpan beberapa perabotan penting seperti kasur dan lemari penyimpanan

!

Saat masuk lebih dalam, Arcus melihat sebuah kotak kayu yang tampak tua dan diselimuti debu. Namun tampaknya kotak tersebut tidak rusak sedikitpun

"Aku penasaran apa isinya..." Arcus lalu mulai membersihkan debu diatas kotak sepanjang 50 centi tersebut. Setelah semua debu dibersihkan, kotak tersebut akhirnya terlihat sepenuhnya. Tepat dipermukaannya, sebuah nama terukir, bertuliskan 'Andrewson'

'Mungkin itu nama pemilik rumah ini...'

Tak menunggu lama, Arcus mulai membuka kotak kayu tersebut. Kunci gemboknya juga tampak telah berkarat dan ia hanya membutuhkan sedikit tenaga untuk membukanya

Kreeet

"! Ini... Senjata berburu?" Arcus sedikit terkejut saat kotak terbuka, walaupun kondisi rumah ini telah sangat kumuh dalam waktu yang lama, namun senjata berburu didalam kotak ini masih terlihat baru

Didalamnya terletak sebuah panah bentuk crossbow, sebuah pisau, dan pisau jagal.

"Mungkinkah orang yang tinggal disini itu pemburu?" Arcus mulai menebak, dia tidak tahu banyak tentang tempat ini. Kebanyakan orang menjauhi hutan dan gunung ini karena ada beberapa desas desus tentang hilangnya orang yang memasukinya, atau kasus pembunuhan yang terjadi puluhan tahun yang lalu

'Atau mungkin... Dia seorang pembunuh?'

"Yah, apapun itu. Aku sepertinya mendapatkan ide yang bagus" Arcus menatap senjata senjata itu dengan senyuman diwajahnya, menutupnya dan kemudian meninggalkan gubuk tersebut

Keesokan harinya

"Jadi... Anda akhirnya berniat untuk menjual rumah dan tanah peninggalan orang tua anda?" Pria paruh baya berjas itu bertanya, menatap surat surat didalam koper dengan mata penuh kerakusan

Return Of God SlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang