Pasrah dan bangkit

7 0 0
                                    

Jika kita tidak bisa mendapatkan hati seseorang yang kita cintai , alangkah lebih baik kita dekati dulu penciptanya karena sesungguhnya Allah maha membolak balikan hati manusia.
Jika berjodoh akan di pertemukan di waktu yang tepat, jika tidak berjodoh maka akan di ganti dengan yang lebih tepat. Percayalah Allah maha tau apa yang di butuhkan makhluknya.

1 tahun berlalu ku nikmati hari ku setiap hari setiap menit dan detik dengan penuh rasa syukur , aku tidak lagi memikirkan soal cinta. Hati dan pikiranku sekarang hanya ku fokuskan untuk menjadikan diri ini lebih baik dari sebelumnya. Haris pun sudah tak ku pikirkan lagi, bahkan walaupun rumah kita sebelahan tapi kita jarang banget ketemu, karna memang kita sama sama sibuk atau mungkin ini cara Allah agar aku melupakan nya.
Daniel dan rina pun kita tetep menjalin silaturahmi menjalani hubungan pertemanan seperti biasanya. Bahkan di tempat kerja aku, rina, dan vindri kembali menjadi 3 sekawan seperti awal dulu kita kenal.

Aku menyibukan diriku dengan mengikuti berbagai kajian untuk mendalami islam, mengikuti berbagai organisasi islam dan memperbanyak teman yang bisa membimbing aku menjadi lebih positif. Mempelajari ilmu ilmu pernikahan dan mengikuti seminar pra nikah. Itulah caraku menyibukan diri agar terhindar dari pergaulan remaja di zaman ini.

Selama 1 tahun itu ada beberapa laki laki yang datang entah itu hanya untuk mengenal bahkan ada yang berniat ingin serius sampai ada orang tuanya langsung yg meminta aku untuk di jodohkan dengan anaknya, tapi karena aku masih takut untuk memulai akupun enggan untuk merespon apapun. Aku tidak mau gegabah dalam memilih pasangan hidup yang memang harus ku pilih dengan serius.
Rasa trauma masalah percintaan ini membuat Allesia berat untuk membuka hati, takut dan selalu takut.

Hampir 2 tahun berlalu akupun masih enggan untuk membuka hatiku lagi, sampai akhirnya...

Suatu pagi dirumah Allesia dengan cuaca yang cerah dan suasana hati yang lebih tenang di temani secangkir kopi dan roti, Allesia dengan penuh semangat menikmati sarapan pagi nya itu dengan bermain ponsel. Yang kebetulan saat itu pas hari weekend. Tanpa sengaja allesia menemukan satu platfrom yang di khususkan untuk member ta'aruf. Dan dari review nya memang banyak orang yang menemukan pasangan nya di akun itu. Bisa di bilang akun tersebut menjadi wadah atau perantara buat jomblo-jomblo yang sedang mencari pendamping hidupnya untuk menjalani proses ta'aruf tersebut.
Allesia pun tertarik dengan platfrom taaruf itu, dan berpikir untuk mencoba mendaftar.

"apa aku coba daftar aja ya? Siapa tau kan emang jodohnya disini.. Tapi... Ini bener ga ya kira kira" ucap allesia dalam hati dengan berbagai pertanyaan di hatinya

Karena Allesia sendiri pun masih ragu, Allesia memutuskan untuk menanyakan hal ini kepada orang tua terlebih dahulu, sebab feeling orang tua biasanya lebih peka sekaligus meminta restu kalau mau mencoba untuk ta'aruf. Siapa tau ini jadi sebab jalan Allesia menemukan jodohnya.
Tanpa pikir panjang Allesia pun bergegas menghampiri ibunya yang sedang merapihkan kamar.

"tok..tok.. Assalamualaikum bu... All masuk yaa" ucap allesia

"waalaikumsalam, iya nak silahkan masuk aja" jawab ibu

"ibu... Hehe all mau ngobrol nih sama ibu" ucap all dengan raut wajah yang memerah karna malu mau memulai darimana

"mau ngobrol apa all, tumben kamu kayak malu malu gitu. Kenapa?? Jangan jangan udah ada calon yg mau kamu kenalin ke ibu yaaa?" sahut ibu dengan nada meledek

"ahh ibu nih, ngarang aja... Engga bu. Jadi gini, emmm... Gini bu... Emmm gimana ya ngomongnya" ucap all dengan nada grogi

"kenapa sih kamu ini all, aaa...eee..aaa..eee trus drtd ngomong nya, udah deh ibu mau lanjut ke dapur ya"

"eh tar dulu bu.. Iya jadi gini bu, sebelumnya All mau minta izin sama ibu" allesia mulai memberanikan diri untuk memulai pembicaraan

"izin apa All? Jangan macem macem deh kamu all, langsung aja ngomong intinya gitu loh.. Biar ibu ga bingung" sahut ibu

"hehe.. Iya iyaa, intinya All mau minta izin sama ibu kalo All mau ta'aruf bu, tapi belum ada calonnya sihh" ucap All malu malu

"yeyy.. Kamu mau taaruf tapi belum ada calonnya sih gimana ? Udah mending kamu cari dulu calon nya baru nanti minta izin sama ibu lagi ya.. Udah sana mandi, ibu mau masak"

"ihhh bu... Jadi All itu mau daftar jadi member taaruf di sosial media bu, tadi All lagi buka sosial media trus All ketemu platfrom taaruf gitu, nah All mau daftar kira kira ibu setuju ga? " Jelas Allesia.

"hah gimana maksudnya member ta'aruf gimana sih all, jangan macem macem deh kamu tuh.. Cari jodoh itu ga main main loh All harus bener bener, jangan sampe nanti kita salah pilih"

"ga macem macem bu, nih all jelasin yaa.. Jadi nanti kan all daftar tuh jadi member ta'aruf nahh pas udah jadi member nanti all join ke grup biar di kasih pembekalan ilmu pra nikah gitu, setelah itu data diri all di up di akun ta'arufnya itu truss kalo misal nanti ada yang niat serius sama all, langsung deh admin nya hubungin all buat konfirmasi tukeran data diri gitu, kalo kita sama sama cocok nanti kita join grup lagi bu sama si pihak laki laki beserta wali nya dan pihak perempuan beserta walinya juga. Nah disitu kita boleh tanya apapun selama masa ta'aruf itu, gimana bu? " Jelas allesia dengan penuh keyakinan

"duhh ibu bingung all, ibu ikut kamu aja deh kalo menurut kamu itu baik yaudah gapapa kamu coba ikhtiar. Tapi inget.. Jangan gegabah ya harus bisa pilih yang bener, apalagi ini kan lewat sosial media ya harus lebih ekstra hati hati dalam memilih pasangan, banyak loh di berita kasus yang kenal di sosial media tuh gimana, kamu hati hati ahh" Jawab ibu dengan pesan pesan nya

"mmm iya iya bu, bismillah insyaallah All hati hati dalam memilih pasangan nantinya, All cuma minta doa dari ibu semoga Allah selalu melindungi All dalam hal apapun ya bu, dan semoga All bisa cepet ketemu sama jodohnya All"

"Iya All, jangan khawatir yaa pokoknya ibu selalu doain yang terbaik buat anak perempuan ibu yang satu ini.."

"Aamiin, Aamiin" ucapku bersama ibu dengan penuh senyuman

Setelah obrolan panjang berlangsung aku dan ibu bergegas dari kamar ke dapur untuk memasak bersama.
Tik..tik..tik.. Jam terus berputar sampai sore hari pun tiba, Allesia segera bergegas siap siap untuk melakukan rutinitas tiap sore yaitu ngaji Quran dengan salah satu guru ngaji di dekat rumahnya. Hingga malam pun tiba, seusai pulang ngaji lalu bersih-bersih dan siap siap untuk istirahat.

Di kamar yang mungil dengan kipas memutar suasana lampu yang redup membuat hati Allesia lebih tenang, dengan keyakinan hati dan dukungan dari ibu Allesia pun mendaftar di platfrom taaruf tersebut.

"Bismillah ya Allah semoga ini jalan nya.. Mudahkan ya Allah, mudahkan ya Allah" Suara hati All sebelum mengirim cv ke admin taaruf..

Jangan menjerumuskan hatimu tenggelam terus menerus dalam sebuah kesedihan di masa lampau, atau Anda tidak akan pernah siap untuk menghadapi dan menjalani hari-hari mendatang

Ya.. Begitulah hidup, kita tidak bisa terus menerus tenggelam dalam masa lalu. Ada saatnya kita bangkit untuk menggapai apa yang menjadi kebahagian kita di masa depan. Jangan putus asa dan terus berusaha untuk mewujudkan semua impian :)
Semangat... Semangattt...

«Saran dan kritik sangat di butuhkan
Maaf jika ada kata kata yang salah«

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary AllesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang