#5

15K 909 38
                                    

Ketukan pintu itu membuat Jaehyun yang sedari tadi tengah tertidur, kini membuka matanya perlahan.
Badannya kini terasa remuk karena tertidur dalam posisi terduduk. Jaehyun terlalu kelelahan menjaga Jeno semalaman di Rumah sakit.
Ia bahkan sampai tak sadar jika semalam dirinya tertidur pulas di kursi samping ranjang, sambil terus memegangi lengan pucat Jeno yang terpasang infus.

"Ahh, maafkan aku.. Aku kira tidak ada siapa-siapa di dalam sini" Pria dengan jas Dokter itu kini menunduk sopan merasa bersalah, karena menganggu tidur Pria yang kini tengah tersenyum sungkan ke arahnya.

"Tidak apa santai saja. apa kau dokter yang akan memeriksa Jeno?"

Andrew menggelengkan kepalanya cepat, ia lalu mengulurkan tangannya di hadapan Jaehyun, "Panggil saja Andrew, dokter psikolog Jeno."

Jaehyun menyerit bingung, sedang apa dokter Psikolog datang ke sini?

Melihat Jaehyun yang kebingungan Andrew sedikit tertawa, lalu menarik kembali tanganya canggung,
"Aku mendengar kabar jika Jeno masuk rumah sakit kemarin malam dari salah satu kerabatku yang bekerja di sini. Jadi aku langsung saja bergegas datang kesini untuk memastikan keadaanya"

"– dan untunglah dia tak apa" ucap Andrew tersenyum, melirik sekilas
ke arah Jeno yang kini tertidur pulas.

Jaehyun mengangguk ragu, Ia akhirnya mempersilahkan Andrew untuk duduk di kursi samping ranjang. Sedangkan ia kini meminta Andrew menggantikanya menjaga Jeno sebentar untuk mengabari Istrinya yang sekarang mungkin sedang kebingungan. karena anak dan suaminya tak terlihat dimanapun, saat ia tiba di rumah, pagi ini.

Lima menit berlalu, lengan Andrew kini tak henti-hentinya mengelus surai Jeno dengan lembut. bahkan Ia sampai tak sadar jika pria yang terbaring itu kini sudah terbangun.

Matanya mengerejap kebingungan menyesuaikan pandanganya yang semula kabur. Setelah sadar, Pria manis itu lalu tersenyum senang menatap pria di hadapannya dengan senyuman yang lebar. Bahkan matanya kini sampai membentuk bulan sabit yang sangat amat cantik, membuat siapapun yang melihatnya mungkin akan langsung jatuh cinta padanya.

"Kau menjengguku?" tanya Jeno dengan nada yang menggemaskan.

Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Jeno dengan penuh semangat, Andrew sontak tersenyum lalu menangkup kedua pipi gembil Jeno, mencubitnya pelan.

"Kau tau? Aku sangat khawatir.. untung saja salah satu kerabat mengabariku langsung, saat pria tadi membawa mu kesini kemarin malam.
Jadi aku langsung saja bergegas kemari saat klinik sedang sepi" ucapnya cepat, penuh khawatir.

"Dasar nakal, Kau selalu saja ceroboh. bagaimana bisa kau pingsan sampai beberapa jam sendirian di dalam kam– "

Omongan andrew terhenti saat Jeno tiba-tiba menangis tanpa suara di hadapannya. hanya ada air mata yang menetes tepat di kedua matanya dengan punggung yang kini ikut gemetar hebat, ketakutan.

"I- ingatan itu datang lagi.."

Andrew yang mendengar hal itu sontak memeluk badan Jeno yang  gemetar dengan erat, bibirnya tak henti berucap bahwa 'semuanya
akan baik-baik saja' untuk menenangkannya. kedua tangan hangat itu kini bahkan ikut mengelus surai hitam Jeno, yang sedikit basah oleh peluh dengan penuh sayang terus menerus. membuat Jeno yang semula menangis kencang kini mulai memejamkan matanya tenang.

"Aku akan berusaha membuatmu melupakannya, tolonglah berusaha sedikit lagi.."

"– I never leave u alone, cause I just want to protect u from anything..
I promise Lee jeno."

"I promise"

Buat readers mohon di spill, cast siapa yang cocok buat jadi andrew!
Menurut kalian..

Kalo yang ini gimana nih??
Comment dibawah ya!

Kalau kalian mau kasih recomend yang cocok boleh di spill di komen,
Makasih pren <3

I JUST WANNA BE YOURS [JAENO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang