✭☆ - Mwah mwah! [ harubby ]

8.5K 475 73
                                    

harubby fanfic written by

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

harubby fanfic written by. chassey cake
- ONESHOT -


harubby | teenager | bahasa
| non baku | kinda cringe (?) | rating (idk)
| boys love nonsense


☆ ★ ☆


Haruto mendesah frustasi memandangi sosok Doyoung yang seolah betah cosplay batu sejak dua hari yang lalu. Dia tak tahu kesalahan apa yang diperbuatnya hingga pacarnya itu bisa marah dan mendeklarasikan 'perang bisu–tuli' diantara mereka padahal seingatnya ia tak melakukan kesalahan atau perbuatan yang berpotensi membuat Doyoung murka.

Sungguh. Haruto tak lagi bergadang ditempat Jeongwoo untuk bermain PUBG sampai pagi.

Tak lagi berinteraksi dengan Junkyu─senior mereka di Sekolah─semenjak terakhir kali Doyoung hampir ingin berganti roommate karena ngambek.

Keterdiaman ini menyiksa Haruto. Dirinya dan Doyoung adalah roommate di Asrama tetapi sama sekali tak berinteraksi meski ia mencoba untuk membuka obrolan dengan Doyoung.

Pacarnya itu seolah menganggap Haruto adalah makhluk astral tak kasat mata.

Seperti sekarang, Doyoung asik duduk di sofa sambil menonton kartun Pororo-nya di televisi, total mengabaikan eksistensi Haruto yang duduk di sebelahnya.

"Kak Doyoung." Panggil Haruto yang hanya dijawab dengan hening.

"Dobby."

"Sayang."

Bagus. Doyoung mulai meresponnya meski hanya dengan lirikan singkat tanpa niat menyahut sama sekali.

Maka dengan memberanikan diri, Haruto menarik Doyoung ke atas pangkuannya meski direspon dengan sedikit perlawanan yang tak berarti. Doyoung mengerutkan kening, menatap Haruto dengan raut tak bersahabat karena acara menonton Pororo-nya terganggu. Ketika yang lebih kecil ingin melepaskan diri, Haruto sudah terlebih dahulu menahan pergerakan Doyoung dipangkuannya.

Kedua lengan Haruto memeluk pinggang ramping Doyoung erat, menatap lekat manik cokelat sang empu.

"Kak, Haru ada salah?" Tanya Haruto.

Doyoung hanya diam saja, membuat sang dominan menghela nafas panjang sehelum kembali berujar pasrah.

"Kak, kalau Haru ada salah tolong tegur Haru. Jangan diem kayak gini, Haru bingung, gak tau letak yang salah dimana ..."

Mendengar nada putus asa itu Doyoung melengkungkan bibirnya kebawah. Menubrukan kepalanya pada dada bidang sang pacar seraya membalas pelukannya erat. Manik lelaki kelinci itu berkaca dengan liquid bening yang tertahan di pelupuknya.

Haruto lantas mengusap surai pacarnya itu lembut, agak panik saat menyadari bahwa Doyoung sedang menahan tangis.

"Haru jahat!" Doyoung berujar setelah beberapa saat diam. Suaranya yang bergetar membuat Haruto panik bukan main.

"Eh–Eh?! Kak, jangan nangis dong." Kata Haruto sambil mengeratkan pelukan dan menepuk - nepuk punggung Doyoung pelan, bermaksud menenangkan pacarnya yang kini sudah terisak kecil.

"Haru jahat!" Ulang Doyoung dan Haruto hanya pasrah saja meski tak tahu kejahatan apa yang telah diperbuatnya hingga kelinci kecilnya itu menangis.

"Iya-iya, Haru jahat. Haru minta maaf, ya?"

"Haru jahat ... Haru lupa mwah - mwah Dobby sebelum tidur." Ujar Doyoung lagi, kali ini agak terbata karena tangisnya tak dapat dibendung.

Disisi lain Haruto yang mendengar itu langsung menggigit pipi dalamnya guna menahan tawa yang ingin meledak kala mendengar penuturan sang pacar. Astaga, jadi karena dia lupa memberi kecupan didahi sebelum tidur pacarnya jadi ngambek begitu ...

Doyoung yang mendongak melihat raut pacarnya lantas mendelik dan makin mewek.

"Tuh, kan! Haru udah gak sayang Dobby lagi─"


ㅤㅤ




ㅤㅤ




ㅤㅤ




ㅤㅤ




ㅤㅤ



Cup!


Satu kecupan ringan mendarat dibibir plum Doyoung, membuat si empu langsung membulatkan matanya lucu. Selama enam bulan berpacaran Doyoung hanya mendapatkan ciuman didahi sebelum tidur dari Haruto, tadi adalah ciuman pertamanya!

Haruto mengulum senyumannya, menahan gemas kala memperhatikan semburat merah mulai menghiasi pipi gembil Doyoung. Ditambah lagi Doyoung malah menyembunyikan wajah didadanya karena malu. Gemes banget woy!

"Kok sembunyi? Kan udah dimwah - mwah? " Tanya Haruto sok lugu seraya mendorong bahu pacarnya untuk memberi jarak agar ia bisa melihat wajah merona itu dengan jelas. "Coba sini liat mukanya."

"Gak mauuu!"

"Kok gak mau? Haru 'kan mau liat muka pacar gemesnya Haru kalo lagi malu." Goda Haruto dan pacarnya makin merengek dalam dekapannya.

"Haruuuu!!"

Mwah - Mwah – End

13 Januari 2022

a/n. pasti pada butuh asupan :)

Chocopie | All x DobbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang