Katanya putus cinta dapat membuat seseorang berubah seratus delapan puluh derajat dari biasanya dan Doyoung tidak percaya itu sampai akhirnya ia mengalaminya sendiri.
Bukan ... Bukan. Bukan Doyoung yang putus cinta melainkan sahabat - sahabatnya; Haruto, Jeongwoo dan juga Junghwan.
Pria manis dengan pipi gembil itu total dibuat melongo ketika tiga bestie-nya itu datang ke rumah tengah malam dengan wajah lesu dan kompak menjawab; 'Baruputus'saat ditanyai mengapa mereka datang tengah malam dengan suasana hati buruk.
Doyoung menggelengkan kepala usai menghela nafas panjang mengingat kejadian semalam. Netra cokelatnya kemudian beralih melirik Haruto dan Jeongwoo yang duduk kursi depan. Keduanya kompak merebahkan kepala diatas meja berbantalkan tangan sedangkan Junghwan yang duduk disebelahnya hanya memandang langit biru dari jendela dengan dagu bertumpu pada telapak tangan, persis sebuah scenedalam film-filmklise.
Tak lama, bel pulang berbunyi. Pak Yuhyeon yang sedang menerangkan materi di papan tulis pun berhenti dan merapihkan barang - barangnya di meja guru.
"Materi hari ini kita sambung minggu depan." Ucapnya sebelum meninggalkan kelas.
Doyoung melirik kearah tiga sahabatnya bergantian. Lesu masih tercetak jelas diwajah ketiganya, alhasil demi mencairkan suasana dan mengorbankan seluruh tabungan uang jajannya selama seminggu ia memberanikan diri.
"Kita makan dulu, yuk?" Ajaknya membuat tiga orang dominanyang tadinya sibuk membereskan peralatan belajar mereka langsung memusatkan perhatian padanya.
ㅤ
☆★☆
ㅤ
Berakhirlah Doyoung, Haruto, Jeongwoo serta Junghwan disebuah kedai tteokbokkifavorit mereka sejak kecil. Menikmati semangkuk besar kue beras dalam kuah merah khas dengan berbagai jenis toping dan berbagai macam gorengan dalam diam dan agak canggung sebab tak ada satupun yang berusaha mencairkan suasana.
