murid baru

83 25 17
                                    

Di awal cerita di ceritakan seorang lelaki yang sedang berjalan di lorong sekolah hendak pergi ke kelasnya. Saat dia berjalan ada sebuah pulpen yang bergelinding ke kaki nya, dia pun langsung mengambil pulpen itu dan langsung memberikan nya kepada sekumpulan wanita yang sedang mengobrol di depan nya

"Ngapain lu ke sini? Dasar gendut, miskin, jelek, dekil, Deket Deket lagi. Sanah pergi lu gendut" ucap wanita sombong itu, yang bernama Natalia

"Maaf. Gue cuman mau kembaliin pulpen ini kepemilinya" ucap Ronal, lelaki bertubuh lebar yang sering sekali di hina oleh orang di sekitar nya

"Buat lu aja sanah, lu bawa, lu kan miskin pasti ga punya pulpen sebagus itu. Lagian gue ga mau Nerima barang yang udh di pegang sama cowok dekil kaya lu"

"Udh jelek, sosoan mau Deket Deket lagi" ucap Isabella, yang tak lain adalah teman baik dari Natalia

"Terimakasih" ucap lelaki itu yang langsung pergi ke kelasnya

"Dasar miskin"

Dengan ekspresi muka seperti biasa dia melanjutkan jalan nya dan berusaha tidak memikirkan omongan mereka, walau pun omongan mereka semua benar

Saat memasuki kelas dia langsung di sambut oleh sekelompok lelaki yang sering berkumpul di satu meja

"Eh gendut, hai dut. Makin jelek aja" ucap lelaki itu

Namun lagi lagi dia tidak mempedulikan itu semua walau pun hati nya sangat sakit saat ada orang yang menghina nya soal fisik nya yang tidak seperti lelaki kebanyakan

"Eh dut, sini ngumpul. Sendiri Mulu"

"Ngapain sih kalian ngajak orang kaya gitu buat ngumpul bareng? Nanti kalian ketularan jelek, gendut, dekil, apa lagi yaaa....." Ucap Natalia

"Miskinnnnn" lanjut teman teman nya yang di susul ketawa oleh satu kelas

"Eh eh eh gue dapat info kata nya bakal ada murid baru" ucap Vina yang baru sampe kelas

"Cewek cowok?" Tanya Iqbal

"Kata nya sih cewek" jawab Vina

"Cantik ga?"

"Ya mana gue tau"

"Eh gendut, lu pindah sekolah Sanah. Kalo nanti murid baru nya datang terus ngeliat lu, dia pasti bakal langsung pindah sekolah lagi" ucap Bahra

"Bener tuh apa kata si Bahra. Udh lah lu pindah sekolah aja" sambung Natalia

"Sebenernya gue males banget satu sekolah sama manusia kaya dia, apa lagi satu kelas. Tapi ya harus gimana lagi" ucap Vani (saudara Vina)

"Nah bener apa kata lu Vin"

Lagi lagi apa yang mereka bahas pasti langsung mengarah kepada Ronal, apa pun pembahasan nya pasti dia akan di Sangkutkan ke pembicaraan itu dan semua langsung menghina nya.

Dari awal masuk sekolah dia sering sekali di hina karena fisik nya, bahkan sampai dia kelas 2 SMA pun dia masih blm memiliki satu pun teman, jangankan teman orang yang mau berbicara dan bersentuhan dengan dia saja tidak ada.

•~• •~• •~• •~• •~•

Bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera di mulai. Saat semua sudah siap di bangku nya masing masing, guru yang akan mengajar di kelas mereka pun datang

"Selamat siang anak anak" ucap Bu Sinta, guru yang akan mengajar di kelas itu

"Selamat siang Bu" ucap semua siswa termasuk Ronal, setiap kali Ronal menjawab sapaan dari guru nya, banyak siswa yang langsung melirik ke arah dia dengan tatapan sinis

"Anak anak, sekarang kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan ke mari dan memperkenalkan diri"

Tanpa lama murid baru itu pun langsung memasuki kelas dan berdiri di depan untuk memperkenalkan diri nya

"Buka dong masker sama topi nya" ucap Bahra

"Ko postur tubuh nya gue kaya kenal ya, rambut nya yang pirang kaya ingetin gue sama seseorang, tapi gue lupa siapa" ucap Kevin dalam hati

"Maaf, boleh di buka masker dan topi nya?" ucap Bu Sinta

Murid baru itu pun langsung membuka masker dan topi nya yang membuat satu kelas kaget

"ADRIENNA CALLIEEEE!!!????" teriak satu kelas yang membuat semua heboh, sampai Sampai teriakan nya membuat siswa kelas lain ke luar kelas untuk melihat murid baru itu. Seketika di dalam dan di luar kelas sangat rusuh karena ke datangan dia

"Hallo semua, kenalin nama ku Adrienna Callie, Salam kenal. Semoga kita bisa berteman dengan baik"

Saat dia berbicara suara kelas benar benar hening, sedangkan di luar kelas benar benar ramai

"Ini beneran Adrienna Callie? Ko ibu ga tau kalo murid baru nya tuan Putri?" Ucap Bu Sinta yang sama sama kaget karena ternyata murid di samping nya adalah anak dari seorang pengusaha kaya raya. Bahkan kekayaannya tidak akan habis 100 turunan. Sampai sampai sering sekali di sebut tuan putri

"Salam kenal semua nya" ucap adrienna yang agak sedikit kesal karena dari tadi perkenalan nya tidak di respon oleh siswa/siswi yang ada di kelas

"Salam kenal juga" ucap Ronal seorang yang membuat semua melirik nya, begitu juga Adrienna

"Dasar gendut dekil, mati aja lu. Caper benget jadi orang" ucap batin Natalia

"Apaan sih gendut sosoan mau tebar pesona sama Adrienna, yang ada Adrienna bakal jijik sama lu dan ngusir lu dari negara ini" ucap batin Iqbal

"Terimakasih" ucap Adrienna sambil memberi salam ala tuan putri

"Eh eh, ya udh Adrienna mau duduk? Silahkan duduk di mana saja yang kamu mau duduk sendiri atau berdua sama yang lain?" Tanya Bu Sinta

Adrienna pun langsung berjalan menuju bangku yang ingin dia duduki. Ga ada angin ga ada hujan ternyata bangku yang ingin dia duduki adalah bangku yang berdampingan dengan Ronal

"Adrienna? Dia beneran mau duduk sama si gendut?"

"Ini mimpi kan? Adrienna wanita paling cantik di muka bumi ini duduk di sebelah cowok dekil kaya gitu?"

"Apa dia ga takut ketularan jelek?"

"Apaan ini? Ini melawan hukum alam"

"Saya duduk bersama nya di sini, jika kalian merasa keberatan silahkan berbicara, namun saya tidak mempedulikan apa pendapat kalian karena kalian manusia yang tidak penting di hidup saya" ucap Adrienna

"Dia beneran duduk di meja yang sama, sama gue?" Ucap Ronal yang agak sedikit kaget, karena akhirnya ada orang yang mau duduk bersebelahan dengan nya

Seketika suasana menjadi makin kening karena sekumpulan orang di luar sudah tidak ada dan suasana di kelas semakin kening dan mencekam namun langsung di pecahkan oleh Bu Sinta

"Ya sudah jika Adrienna mau duduk di Sanah. Ya sudah ayo mulai belajar nya, kalian buka halaman 47 dan liat isi nya" ucap Bu Sinta

"Siapa nama mu?" Tanya Adrienna

"R-ronal" jawab Ronal dengan nada gugup

Gaje bat njer cerita nya

penyemangat kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang