publish

45 19 9
                                    

"Hey sampah. Bicara apa kau tadi?" Ucap Adrienna yang tiba tiba muncul dan membuat semua kaget terutama Vina dan teman teman nya yang dari tadi menghina Ronal

"A-adrienna. Aku tidak berbicara apa apa tadi, aku hanya becanda dengan Ronal. Aku tidak mengejek nya" ucap Vina dengan gugup

"Tidak mengejek nya? Siapa yang bilang kau mengejek nya?"

Seketika ucapakan Adrienna membuat Vina dan yang lain nya terdiam

"Sudah lah Adrienna. Kita makan saja" ucap Zelina

"Baik lah"

Saat Adrienna duduk di bangku nya, orang orang yang menghina Ronal pun pergi dengan ke adaan panik

"Cih. Sampah" ucap Adrienna sambil berdecih pelan

"Tolong dong, kita mau makan jangan seperti itu. Reda kan dulu amarah mu"

"Adrienna ternyata tidak selama nya lembut seperti apa yang orang orang tau, terkadang dia juga memiliki sisi gelap nya" ucap Ronal dalam hati sambil menatap Adrienna

Mereka bertiga pun Langsung duduk dan memakan, makanan yang ada di atas meja

"Apa kau terkejut Ronal?" Tanya Zelina

"Ya, sedikit. Aku hanya tidak menyangka bahwa wanita seperti Adrienna bisa mengatakan tutur kata yang tidak baik"

"Semua orang memiliki beberapa sifat, kadang dia baik, kadang dia jahat. Kadang dia penyabar, dan kadang dia pemarah. Setiap orang tidak akan bisa diam di satu sifat dan semua orang juga tidak tau kapan sifat nya bisa berubah"

"Apakah Adrienna pernah marah?"

"Dia sering sekali marah dan kemarahan nya sangat berbahaya. Namun dia lebih sering memendam amarah nya ketimbang meluapkan nya, karena baginya mau di luapkan bagaimana juga tidak akan ada habis nya, jadi jauh lebih baik jika amarah itu di pendam saja"

"Cepat makan jangan berbicara" ucap Adrienna

"Maaf" ucap Zelina dan Ronal berbarengan

Saat selesai makan zelina langsung memulai percakapan "hey, bagaimana jika kita berfoto bertiga"

"Aku tidak ikut, kalian berdua saja" ucap Ronal yang tidak pede

"Kenapa?" Tanya Zelina

"Aku hanya takut jika kalian malu karena berfoto dengan ku, aku juga takut jika banyak orang menjauhi kalian karena berteman dengan ku" jawab Ronal

"Tidak masalah, aku tidak peduli mau berapa banyak orang yang menjauhi ku karena pilihan ku. Lagi pula mereka tidak terlalu penting di kehidupan ku"

"Apa yang di ucapkan Zelina itu benar. Tidak usah mempedulikan orang lain, knp kau tidak pernah mengerti soal itu?"

Mereka pun langsung mulai berfoto dan Zelina serta Adrienna langsung memposting kebersamaan mereka di Instagram nya. Ada orang yang heran dengan Adrienna dan Zelina karena ingin berteman dengan Ronal ada juga orang yang salut dengan mereka berdua karena tidak memilih milih teman

"Komentar nyaa...." Seketika Ronal terdiam karena membaca komentar di akun Instagram Adrienna

"Sudah lah jangan pentingkan mereka. Mereka hanya manusia yang tidak berguna yang hidup nya mengomentari hidup orang lain tanpa melihat hidup mereka sendiri" ucap Adrienna

"Ya, maaf" ucap Ronal dengan menundukkan wajah nya

Tiba tiba ada telpon masuk dari hp Ronal dan ternyata itu dari papah nya, Ronal pun langsung mengangkat telpon nya

"Iya ada apa pah?" Ucap Ronal

"Kamu kenal dengan Adrienna dan juga Zelina?.... Ga, maksud papah, kamu sudah memiliki teman? Dan itu mereka berdua?"

"Papah secepat itu lihat postingan Adrienna dan Zelina?" Ucap Ronal dalam hati

"Ya pak, Ronal sudah punya teman dan itu Zelina dan Adrienna"

"Bagaimana jika kamu mengajak mereka berdua untuk makan malam di rumah?"

"Maaf pah, kaya nya mereka ga bakal tertarik deh. Mereka pasti nolak kalo Ronal ajak mereka kerumah buat makan malam"

"Siapa bilang? Nanti malam aku dan Zelina akan datang ke rumah mu untuk makan malam" ucap Adrienna yang sedikit mengagetkan

"Kau mendengar pembicaraan ku?"

"Tentu saja, kau pikir aku ini tuli?"

"Adrienna tolong besabar lah sedikit" ucap Zelina

"Riklas"

"Iya dek?"

"Apa aku ada kesibukan malam ini?"

"Adek malam ini jam 9 malam harus meeting sama klien"

"Klien yang mana? Kau wakili saja, aku malam ini tidak ingin terlalu sibuk"

"Tapi mereka ingin bertemu dengan adek"

"Aku masih SMA kenapa harus memiliki perusahaan sendiri" keluh Adrienna karena masa masa muda nya selalu sibuk dengan urusan bisnis

"Untuk itu Riklas ga tau dek"

"Telpon mereka sekarang, meeting nya di majukan sekarang. Kalo mereka tidak mau batalkan kerja sama nya"

"Baik"

Seketika asisten Adrienna pun yang bernama Riklas Langsung mengikuti apa yang di perintahkan oleh Adrienna

"Bagaimana dengan sekolah mu?" Tanya Zelina

Seketika Adrienna langsung memeluk Zelina dari arah samping dan mentengelamkan muka nya di pundak Zelina

"Aku lelah dengan ini semua, aku ingin bersantai" ucap Adrienna dengan lemas

"Minggu nanti ayo kita bersantai, jangan merasa lemas seperti ini"

"Baik lah"

"Adrienna, di balik sifat dia yang ceria dan pemarah tenyata dia juga memiliki rasa lelah di dalam diri nya" ucap Ronal dalam hati

"Dek, mereka menyetujui jika meeting nya di majukan sekarang. Dan mereka bilang kita harus ke restoran di dekat teman bermain sekitar sini" ucap Riklas

"Bagus"

Adrienna pun langsung pergi dan meninggalkan kedua teman nya. Di kantin pun hanya tersisa Ronal dan Zelina sendiri

"Kau kaget? Apa kah kau kaget melihat Adrienna yang begitu manja kepada ku?" Tanya Zelina yang bisa menebak dari ekspresi muka Ronal

"Ya, aku tidak menyangka Adrienna semanja itu dengan sahabat nya. Ngomong ngomong, dia itu siapa?"

"Siapa? Riklas?. Dia asisten Adrienna"

"Asisten? Knp dia memangil Adrienna dengan sebutan 'adek' ?"

"Kau ini, ingin tau semua tentang Adrienna ya"

"B-bukan begitu"

"Riklas itu adalah orang yang menolong Adrienna saat diri nya ingin di culik oleh orang orang jahat yang mengetahui jika Adrienna itu adalah anak pengusaha terkenal. Dia juga menolong Adrienna saat Adrienna ingin tertabrak mobil. Kau tau? Ke baikan di balas dengan ke baikan, karena niat tulus Riklas yang sering menyelamatkan Adrienna jadi dia di minta oleh keluarga Adrienna untuk menjadi asisten Adrienna, bahkan. Riklas sudah seperti keluarga bagi mereka"

Setelah mendengar cerita Zelina, Ronal jadi mengerti bahwa tidak ada salah nya berbuat baik walau pun tidak pernah ada yang mempedulikan ke baikan itu, pada akhirnya apa yang kita lakukan akan mendapatkan balasan yang sama seperti apa yang di lakukan

"Sudah lah, aku harus pergi"

"Kemana?"

"Tentu saja ke rumah ku, aku belum sekolah di sini"

"Oh ya hehehe. Maaf aku lupa" ucap Ronal sambil cengengesan

Saat Zelena pergi, entah knp Ronal merasa sangat kesepian

"Akhirnya kau sendiri lagi, bodoh"

Ga jelaskan cerita nya? Iya sama kaya hidup lu

penyemangat kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang