Two

23 3 2
                                    

👧
👧
👧



Malam itu jinyoung merapikan pakaiannya dan memasukkannya kedalam beberapa koper. Sesekali ia bersiul dan bersenandung dengan kedua tangannya yang sibuk melipat dan memasukkan berhelai-helai baju dan celananya.



Masa-masa pendidikan dan magangnya telah selesai. Ia hanya harus menyelesaikan beberapa urusan di universitas lalu melangkah keluar untuk mengembangkan ilmu kedokteran yang ia pelajari selama ini. Jinyoung sudah resmi menjadi dokter spesialis anak. Saat ini jinyoung sedang memikirkan tawaran beberapa rumah sakit yang ingin merekrutnya bekerja. Namun ia memiliki tujuan lain. Jinyoung ingin menemui seseorang yang jauh disana yang dulu pernah ditinggalkannya. Ia ingin meminta maaf dan mencoba memperbaiki kesalahannya dan bertanggung jawab atas kesalahannya di masa lalu.



Dan disinilah jinyoung sekarang. Berdiri di tengah ratusan orang yang hilir mudik sambil menarik koper masing-masing. Jinyoung baru saja turun dari pesawat yang membawanya kembali ke kota kelahirannya. Kota yang memiliki banyak kenangan dan banyak lagi hal yang sangat ia rindukan selama ia mengenyam pendidikan di luar negeri.




Jinyoung mulai berjalan menuju pintu keluar sambil menarik dua kopernya. Pemuda itu melangkah menuju tempat pemesanan taksi. Dikarenakan semua anggota keluarganya yang sedang berada di kota lain untuk mengunjungi sanak keluarga sehingga jinyoung berinisiatif pulang menggunakan kendaraan umum.



Dari jauh jinyoung mengamati sosok anak kecil yang sedang berlari sambil melompat2 untuk meraih benda kecil yang melayang diatasnya. Profesinya sebagai dokter spesialis anak membuat jinyoung memiliki perhatian yang besar kepada anak-anak yang ada disekelilingnya. Perhatiannya masih mengarah kepada anak kecil yang berada beberapa meter di hadapannya sampai kedua matanya menangkap bayangan kendaraan besar yang melaju cukup kencang di jalanan. Anak kecil itu masih asik dengan dunianya tanpa menyadari langkahnya hampir saja menginjak jalan besar yang dilalui banyak kendaraan.



Ckiitt...


Bug


Jinyoung berhasil meraih anak kecil tersebut sebelum tubuh kecilnya menyentuh truk yang melintas didekatnya. Terkejut akan suara kendaraan juga gerakan jinyoung yang memeluknya tiba-tiba bahkan keduanya sempat terguling ke pinggir jalan membuat anak kecil itu menangis.



' huuu... mommy.... huuu... mommmy '




Jinyoung mendekap anak tersebut untuk menenangkannya. Pandangannya menyisir ke tubuh kecil itu untuk memeriksa kemungkinan luka yang timbul karena kejadian barusan. Karena terus menangis, jinyoung kemudian membawa anak kecil tersebut ke klinik yang ada di dekat pintu masuk bandara untuk mendapatkan pengobatan. Pemuda itu bahkan tidak menyadari sikunya yang lecet berdarah akibat terbentur aspal ketika menahan tubuh anak kecil itu.



Anak perempuan manis itu menarik perhatian jinyoung. Setelah selesai mendapatkan pemeriksaan singkat, anak kecil tersebut memandang kepada sekelilingnya lalu kepada jinyoung beberapa saat sebelum kedua matanya kembali berkaca-kaca dengan bibir mengerucut. Namun dengan sigap jinyoung kembali mendekap anak itu dengan lembut dan mengusap2 rambut dan punggungnya.




' sudah... sudah jangan menangis ya. Nanti kita cari mommy kamu '



Anak perempuan itu memeluk erat lengan jinyoung seakan takut ditinggalkan sekalipun ia belum mengenal jinyoung. Jinyoung kemudian membawa gadis kecil itu dan memulai obrolan2 kecil untuk mengetahui nama atau pun hal2 kecil yang mungkin akan menjadi petunjuk untuk menemukan keluarga anak kecil itu.

' mom... '




Teriak anak kecil dipangkuan jinyoung yang sedang melaporkan tentang penemuan anak kepada seseorang yang duduk di depan meja pelayanan. Samar2 jinyoung ikut menoleh ke arah yang ditunjukkan sang anak kecil dan hatinya tiba2 berdebar. Awalnya debaran itu terasa pelan dan lama kelamaan bertambah kencang disaat jaraknya hampir mendekati kepada seseorang yang menjadi tujuan kepulangannya ke kota ini.



Cinta Karna Cinta IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang