Three

42 4 3
                                    


👨‍👧
👩‍👧

' youngjae tunggu sebentar ' ucap jinyoung yang melihat gelagat wanita yang masih dicintainya itu beranjak dari kursi di hadapannya.


Gerakan youngjae terhenti. Kedua matanya masih menatap tajam ke arah lelaki dihadapannya.


' ada apa lagi ? Sepertinya anakku sudah selesai diperiksa. Aku akan menyusulnya '


Youngjae melanjutkan langkahnya untuk menemui sang buah hati yang sedang diperiksa di ruangan lain. Ia diminta sang dokter untuk berdiskusi tentang hasil check rutin putrinya namun youngjae merasa tidak nyaman hanya berdua saja dengan 'orang asing ' tersebut.


Namun belum sempat tangan kanan youngjae menyentuh kenop pintu, kedua tangan jinyoung tiba-tiba menelusup masuk dari pinggangnya dan sebuah pelukan dari arah belakang menempel pada tubuhnya.



' youngjae.... Aku merindukanmu '


Darah youngjae berdesir. Sekelebat ingatan lama melintas di kepalanya. Bayang-bayang kejadian lalu tentang dirinya dan lelaki itu berputar bak kaset film di kepalanya. Sampai pelukan itu terasa semakin erat barulah youngjae tersadar akan sesuatu. Wajah suaminya, wajah jackson muncul menutup bayang-bayang ingatan itu.

Youngjae bergerak berusaha melepaskan kedua tangan jinyoung lalu memutar badannya secepat yang ia bisa.

Plak

Jinyoung terkejut. Pipinya sebelah kiri meneleng ke sebelah kanan akibat tamparan youngjae yang tiba-tiba itu.

' apa yang kamu lakukan ?!
Jangan kurang ajar kamu kepada seseorang yang sudah memiliki suami '


Masih dengan posisi itu, jinyoung tersenyum menahan rasa sakit dan kecewanya. Lelaki itu menegakkan tubuhnya dan memasang kembali senyum terpaksanya lalu menatap sendu kepada youngjae.


' suami ? Oh iya jackson '


Tangan youngjae masih bergetar akibat tamparan yang ia lakukan dan kalau boleh jujur ada sedikit rasa takut dibenaknya mengingat sifat lama jinyoung yang mungkin saja bisa membahayakannya disaat mereka hanya berdua di tempat itu.



' jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi kepadaku. Kamu hanyalah orang asing yang kebetulan pernah menolong putriku. Tidak lebih. Permisi '


Youngjae beranjak melangkahkan kakinya kembali ke arah pintu. Sungguh ia tidak menyangka akan mengalami hal seperti itu lagi dengan orang lain setelah ia resmi menjadi pasangan dari suaminya. Ia marah namun youngjae pun harus menjaga etika dan wibawanya demi nama baik jackson sebagai pemilik saham di rumah sakit tersebut.



Kedua tangan jinyoung mengepal saat mendengar sebutan orang asing untuk dirinya di saat ia masih berharap suatu hubungan yang mungkin dapat diperbaiki lagi.


' ck...orang asing...
Kamu menyebutku orang asing disaat kamu masih menerima pelukanku tadi. Kamu berbohong youngjae. Aku tau. Dihatimu masih ada namaku bukan ? '



Langkah youngjae kembali terhenti. Ucapan jinyoung membuatnya terusik. Tapi youngjae memutuskan tidak ingin meladeni jinyoung lagi agar lelaki itu menyadari sikap youngjae yang memang tidak mempedulikannya lagi. Wanita muda itu terus melangkah ke pintu sampai pada ucapan terakhir jinyoung yang benar-benar membuatnya cukup terganggu dan rasa cemas perlahan timbul di benak youngjae.


Cinta Karna Cinta IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang