Chapter 06

7.7K 831 58
                                    

"Kau tidak ingin mengatakannya? Atau.. aku yang akan menyelidikinya sendiri?"

Midorima harusnya tahu, bahwa mustahil untuk menyembunyikan sesuatu dari Akashi.

Jantungnya sudah berdetak tidak karuan begitu Akashi melangkah mendekat. Keringat kecil sudah mulai muncul dan mengalir. Ini bahkan lebih parah daripada menahan buang air.

Midorima langsung berpikir, apa yang harus dia lakukan?

Jujur pada Akashi? Tapi dia sudah terlanjur janji pada Tetsuya untuk tetap diam saja akan kehamilannya. Apa yang harus Midorima pilih?

Apakah dia harus mengatakan yang sejujurnya?

Dia menghela nafas, tidak ada pilihan. Toh, ini hanya akan menjadi bom waktu, dan Akashi juga akan segera tahu. Dalam otaknya, Midorima sudah menyusun kata-kata yang akan keluar dari mulutnya. Berharap, ini akan membantu keduanya.

"Akashi-"

"Jika kau ingin mengambilnya, maka ambilah." Ucapan Akashi yang memotongnya seketika membuat Midorima terdiam. Dia hanya merasakan sesuatu yang tidak benar.

Mereka sudah bersahabat dari jaman masih remaja, jadi tentu saja ucapan Akashi yang tidak biasa membuat Midorima merasa sedikit.. berbeda.

"Kau- kau yakin?" Tanya Midorima meyakinkan lagi jawaban Akashi.

"Kau ingin aku mengambilnya lagi?" Tanya Akashi balik.

Namun, memikirkan bahwa hari ini adalah hari keberuntungannya, juga lucky item-nya dia bawa, maka Midorima berpikir bahwa memang ini yang harus terjadi seharusnya.

"Kalau begitu terimakasih." Ucap Midorima menaikkan gagang kacamatanya, lalu berpamitan.

Tidak melihat Akashi yang kini menatap punggungnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, seakan tengah berpikir, seakan tengah menebak dan menyusun perencanaan.

---

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original story by Gigi


Warning :

Akakuro Fanfiction

Akakuro slight Akafuri

Romance & Hurt; Out of character

---

Sebulan kembali berlalu, dan Tetsuya berhasil melaluinya tanpa bertemu dengan Akashi. Dia menggunakan segala cara dengan mencari info dari Nijimura tentang agenda Akashi dan menghindarinya. Rindu itu ada, namun dengan segala konsekuensi, Tetsuya harus menanggungnya sendiri.

Dan lagi, Akashi juga tidak mencarinya, batin Tetsuya sedih. Dia segera menenggelamkan diri pada baju Akashi yang kini tengah dipakainya, hasil jarahan Midorima selama beberapa minggu berturut-turut. Dan kini, sudah ada setidaknya setengah lemari penuh baju Akashi.

Tetsuya sungguh merasakan dilema. Setengah dirinya begitu berharap Akashi mencari dirinya, namun satu sisinya lagi dia takut bertemu Akashi. Dia takut dengan penolakan yang akan menerpanya karena.. Akashi tidak lagi sendiri.

Dia sungguh ingin menahan diri, namun apa daya hormon ini tidak bisa Tetsuya kendalikan seenaknya.

Untuk itu, disinilah Tetsuya berada. Dia sekarang tengah menyelinap ke kantor Akashi dan berusaha mengintip tentang apa yang sedang dilakukan mantan kekasihnya. Untung saja, sedari dalam kandungan, Tetsuya punya hawa kehadiran yang setara dengan setan. Jadi, dengan mudah dia bersembunyi dari orang-orang dan petugas keamanan.

HOLD YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang