Jika apa yang kau senangi tidak terjadi, maka senangilah apa-apa yang terjadi -Ali Bin Abi Thalib
🌹🌹🌹
Aku yang sedang duduk ditempat belajarku dengan ditemani buku sambil menikmati pemandangan malam melalui jendela kamar yang sengaja aku buka lebar sontak fokuskupun terbagi pada bintang-bintang yang berhamburan diangkasa bersama rembulan yang bersinar cukup terang tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku
Tok.. Tok..Tok..
"Rara sudah tidur kah? ini oma bawain kamu susu cokelat hangat" tanya oma.
Sejak kecil aku biasa dipanggil dengan panggilan Rara, oma sangat senang dengan panggilan itu karena oma merasa cucu kesayangannya ini selalu seperti gadis kecil yang manja dimatanya.
"Belum omaa" ucapku sambil berjalan membuka pintu kamarku
"Aduhh oma, kenapa harus repot-repot bikinin Rara susu cokelat. Rara bisa bikin sendiri kok omaa, oma jangan capek-capek ya oma harus banyakin istirahat" pintaku yang kini sedang duduk disamping oma tepat diatas tempat tidurku.
"Oma susah tidur, jadi tadi oma kedapur ya sekalian aja oma bikinin kamu susu cokelat hangat" jawab oma dengan santai
"Yaudah yaudah, oma tidur bareng Rara aja ya disini dan besok-besok kalau oma butuh sesuatu oma bisa suruh bi ani atau kalau engga panggil aja Rara" pintaku dengan nada sedikit khawatir
"Baiklah tuan putri tersayang" jawab oma sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur
Aku menutup jendela kamarku, dan memakaikan oma selimut tidak lama setelah itu omapun tertidur dengan nyenyak. Aku menatap wajahnya yang kini semakin menua, wajah yang telah menemaniku 20 tahun lamanya, ya dialah oma Fatma sosok oma yang merawat, menjaga dan membesarkanku hingga aku tumbuh seperti sekarang. Sontak air mataku menetes menatap oma yang sangat menyayangiku, akupun mematikan lampu kamarku dan bergegas tidur.
🌹🌹🌹Sambil menunggu dosen masuk, aku menyempatkan untuk menyelesaikan buku bacaan yang kubaca tadi malam, Diva yang baru saja tiba seketika langsung menghampiriku.
"Pagii bestie" celetuk diva
Aku mengabaikan panggilan itu dan terus fokus untuk membaca buku yang ada dihadapanku.
"Widih, fokus bangett yaa. Eh neii keterlaluan banget sih lu disapa sama sahabatnya sendiri malah diam aja" ucap diva kepadaku
"Pagi juga bestie, udah puas?" balasku
"Div, gue mau ke toilet, ntar izinin gue yaa" ucapku sambil bergegas meninggalkan kelas
Setelah selesai akupun bergegas kembali ke kelasku.
"Assalamualaikum, maaf pak saya tadi izin ke toilet sebe--" belum selesai aku melengkapi kalimatku akupun terkejut melihat seseorang yang saat ini sedang menatap kearahku dengan tatapan yang sama kagetnya denganku.
"Waalaikumussalam, ok. Silahkan kembali ketempat duduk kamu" jawab seseorang tersebut
Diva yang sepertinya mengerti bahwa ada sesuatu yang tidak biasa-biasa saja langsung bertanya padaku.
"Neii, kenapa? aman?"
Aku yang masih sedikit terkejut tidak langsung menjawab pertanyaan Diva.

KAMU SEDANG MEMBACA
Neira
Teen FictionPerjalanan cerita yang lalu merupakan sebuah pembelajaran, perjalanan saat ini ialah sebuah kesempatan dan perjalanan cerita yang akan datang merupakan sebuah misteri.