Hari ini, gue memutuskan buat tutup toko. Kenapa? Ya karena lagi males buka aja. Simple, kan?
Canda sheyeng.
Alasan sebenernya adalah... Gue harus ke Min Yoongi dan Lee Jihoon, duo produser musik kiciw yang bekerjasama dengan gue. Iya, kayak yang gue ceritakan di awal, gue kan punya pekerjaan sampingan jadi composer and lyricist. Nah, gue kerjanya ya sama Yoongi sama Jihoon ini.
Tapi jujur, kalo gue sebut nama mereka, orang-orang pasti kurang tahu. Wajar, mereka punya stage name sendiri. Stage name Yoongi itu SUGA – gue juga gak tahu kenapa doi milih nama aneh kek gitu, jadi jangan tanya gue. Kalo Jihoon, namanya Woozi. Aneh juga sih, tapi jauh lebih bagus dibanding SUGA. Makanya si Yoongi sering gue panggil Agus (kebalikan dari nama SUGA) sekalipun itu bukan nama aslinya.
SUGA dan Woozi – maksud gue, Yoongi dan Jihoon – mereka ini punya studio musiknya sendiri-sendiri. Yoongi dengan SUGA Rec., sementara Jihoon dengan Woozi World. Anehnya, mereka juga punya studio musik barengan, namanya Hit Sound. Aneh? BANGET.
Dulu gue pernah nanya ke mereka, "Kenapa, sih, lo pada buka studio sendiri-sendiri tapi punya studio gabungan juga? Kenapa gak pake studio gabungan aja?"
Yoongi bilang, "Soalnya zaman kuliah dulu, kita kan kating sama adek tingkat, ya. Kita akrab banget – gue sering bantu Jihoon, Jihoon juga sering bantu gue. Satu waktu, kita janji buat bikin studio musik bareng, makanya jadi tuh, Hit Sound."
"Nah, bener itu, Kak Byulyi," timpal Jihoon saat itu. Gue yang denger cengo sih, soalnya persahabatan mereka kece bener.
***
"Loh, Kak Byulyi?" Suara Jihoon membuyarkan lamunan gue.
Iya, gue udah sampe di Hit Sound dari jam sepuluh pagi. Tebak sekarang jam berapa? Jam dua belas! Anjir, lah, gue nungguin dua jam! Tapi lumayan dah, gue dapet inspirasi buat lirik lagu.
Gue menoleh ke arah Yoongi dan Jihoon yang tengah berjalan ke arah gue yang lagi duduk di koridor studio. "Lama banget buset, abis dari mana lo berdua?"
"Cari jodoh," sahut Yoongi. "Lo cepetan cari pacar dong, Kak Byul. Gue lihat lo jomblo gini jadi kasian dah, serius."
"Yee, emang abis gue dapet pacar, terus gimana?"
"Ya nikah." Giliran Jihoon yang membalas. Asli, ini dua orang gak cuma mukanya yang mirip, tapi cara ngomong sama sikapnya juga mirip. Agak nyesel gue kerja bareng mereka. Tapi kalo gak kerja, gak dapet duit, ntar gak bisa foya-foya. Candaaa foya-foya.
"Sekata-kata lo," semprotku pada Jihoon.
"Ya iyalah Kak, habis pacaran, ya nikah! Pikirin tuh, mau indoor apa outdoor," imbuh Jihoon lagi sembari mengambil kunci dan membuka meeting room.
"Indoor outdoor, pala lo gue jedor," dengusku, kemudian mengikuti kedua laki-laki kiciw tadi ke dalam ruangan.
"Jadi gimana?" tanya Yoongi setelah gue duduk.
"'Gimana' gimana?" tanyaku balik.
"Lirik lagu buat pendatang baru itu, loh," sahut Jihoon. Gue membulatkan mulut sembari mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam tote bag, lalu menyerahkannya pada kedua lelaki di hadapan gue.
Sejenak, suasana menjadi hening. Yoongi dan Jihoon fokus membaca lirik buatan gue. TEGANG BANGET, tapi emang tiap sesi baca lirik pasti selalu kayak gini suasananya.
"Gue suka yang ini," ceplos Jihoon sembari mengangkat kertas bertuliskan 'Draft 1 - Glassy'. Gue ngangguk-ngangguk doang. "Bang, lo gimana?"
"Yang Glassy bagus, tapi di beberapa part kayaknya perlu diubah sedikit," usul Yoongi. Tangannya kemudian meraih kertas lain dengan tulisan 'Draft 6 - Dolphin'. "Gue suka yang Dolphin ini, tapi gue butuh orang yang cocok buat nyanyinya. Siapa ya, kira-kira?"
Jihoon merebut kertas tersebut, kemudian membaca liriknya dengan cepat. "Kata gue, ini mah cocoknya dinyanyiin sama grup gitu, bukan solois. Ntar deh, gue coba serahin ke agensi-agensi gitu."
"Yang ini juga bagus nih... 'Draft 3 - La vie en rose'. Ini kayaknya solois bisa, grup juga bisa," celetuk Yoongi.
Keduanya sibuk membahas tentang siapa-siapa saja yang dirasa cocok untuk menjadi penyanyi dari lirik buatan gue. Asli, gue berasa jadi nyamuk di sini, tapi gue juga seneng dan terharu karena lagu gue bisa dinyanyiin sama artis terkenal.
Kalian iri gak, sih, jadi gue? Hahay, udah pasti iri ya...
Jangan iri anjing, gak usah. Stress gue di sini. Jadi florist emang bikin gue bahagia, tapi jadi composer and lyricist ini sedikit banyak bikin gue otw sinting. Habis ini, Yoongi sama Jihoon pasti bakal komentarin lirik gue. Lihat aja, dalam hitungan tig-
"Byul, lo kapan nikah?" tanya Yoongi tiba-tiba. Out of the blue dan out of nowhere banget ini pertanyaan, alias oalah anjiiing. Kalo gini mah mending komentarin aja, deh, lirik buatan gue.
"Kapan-kapan," balas gue singkat. "Ah elah, diem, kek! Jangan bahas-bahas yang gak penting! Tadi udah dibahas juga!" sewotku.
Jihoon terkikik. Agak ngeri sih soalnya dia kalo ketawa mirip Mbak K. "Lagian lo sih, Kak. Udah ada calon, malah ditolak."
Gue mendelikkan mata ke arah Jihoon dan Yoongi yang ikut-ikutan tertawa. "Kagak ada!"
"Adaaa," sahut Jihoon lagi. "Itu loh, si-"
Gue langsung membekep mulut Jihoon sampe cowok itu megap-megap. Biarin, dah. Mau dikata KDTK alias Kekerasan Dalam Tempat Kerja juga gue ikhlas.
Yoongi yang ngelihat langsung ngakak, padahal selanjutnya gue gantian bekep mulut cowok itu sampe Yoongi juga megap-megap. Kasihan, sih, tapi lebih kasihan gue yang ditanya-tanya gak, sih?!
Alah, kalo begini ceritanya mah gue mending pulang aja dah, gak usah sok-sokan not-so day off-not-so day off begini.
Tiba-tiba, ponsel gue yang ada di meja bergetar. Gue langsung ambil buat lihat notifnya, hanya untuk menyesal kemudian.
Seok (gak usah dibales)
Byulyi di mana?
Gue udah di Blue Azalea nih
Kok gelap dah?
Hhhhh.
Gak jadi dah gue pulang.
***
Halo~~ Akhirnya buku ini update lagi WKWKWK.
Makasih banyak buat semua yang udah vote, comment, dan nungguin! Nanti bakal aku bales satu-satu huhu, makasih banget semuaa.
Btw keknya mau double update hari ini~
KAMU SEDANG MEMBACA
blue azalea
FanfictionWelcome to Blue Azalea, a place full of happiness, a tad bit of sadness, and a bunch of stories you might never met in another place.