Prolog

314 37 2
                                    

Mia memekik ketika Kairav dengan sekali sentak langsung memanggulnya seperti karung beras. Tubuh Mia di hempas di atas ranjang kamar dengan begitu mudahnya.

Kedua tangan wanita itu ditariknya ke atas kepala, menahannya dengan satu tangan. Kairav dengan sekali tarik merobek bra yang Mia kenakan.

"Kai, sebentar." Terlambat, Kairav sudah melahap salah satu puncak payudara Mia yang kemerahan, tangannya yang lain memainkan payudara Mia yang menganggur.

Kairav menghisap dan menjilati sekitarnya dengan gerakan memutar. Kairav kemudian beralih pada payudara yang lain. Mia menggeliat seperti cacing kepanasan, mulut panas Kairav menghisap keduanya puncak payudaranya secara bergantian membuat sesuatu di bawah sana mulai terasa basah.

Ciuman Kairav lalu berjalan turun hingga perut, tangannya tak lagi menahan kedua tangan wanita itu ketika Mia telah lemas di bawahnya. Pelan-pelan, Kairav menurunkan rok beserta celana dalam yang Mia kenakan. Nafasnya memburu ketika Mia telah benar-benar polos di hadapannya.

Menarik kaki Mia, Kairav membuat wanita itu menjerit kaget. Kairav lalu menindih tubuh polos Mia dan membungkam mulutnya dengan sebuah ciuman panas. Tangannya tak tinggal diam ketika Mia berontak. Satu tangan Kairav menahan kedua tangan Mia di atas kepala lagi, sedang yang lain mulai mengelus lembut titik sensitif Mia di bawah sana.

Mia menggelinjang geli.
Wanita itu merasakan kepalanya pening, oksigen semakin berkurang dan di bawah sana rasanya ada yang melesak ingin keluar. Gerakan jemari Kairav yang konstan mulai membelah celah di antara dinding Mia dalam usahanya untuk memasuki celah sempit itu, membuat Mia orgasme untuk yang pertama kalinya.

Kairav kemudian melepas kulumannya, dia melihat ke bawah. Tangannya basah. Senyum Kairav mengembang, tanpa ragu dia pun membersihkan tangannya dengan mulut. Kairav kemudian menunduk, mencicipinya sekali lagi dari pusatnya langsung.

Sementara itu, Mia tampak sibuk mengatur napasnya yang tinggal satu—dua—tiga. Tubuhnya lemas tak berdaya padahal baru mendapatkan pelepasan pertamanya.

Mia tidak bisa menahan lengguhan yang keluar dari bibirnya, dia melirik ke bawah, kepala wanita itu terangkat dan jatuh ke atas ranjang, seiring dengan hisapan Kairav di inti tubuhnya. Saat itu juga, Mia merasa terbang, suara decapan mulut Kairav dan desahan Mia saling bersahutan. Kepala Mia pusing ketika desakan di bawah tubuhnya makin kuat, sampai pelepasan kedua pun di raihnya.

Dengan tergesa Kairav kemudian melucuti seluruh pakaiannya sendiri, mulai menggesekkan miliknya pada milik Mia di bawah sana. Geraman lemah keluar dari mulut Kairav yang terkatup rapat. Mata Mia sayu, menatap Kairav di atasnya.

"Papa!"

"Oh shit!"

Buru-buru, Kairav menarik selimut tebal dan menutupi tubuh polos Mia. Suara pintu yang terbuka, bersamaan dengan munculnya dua bocah berbeda jenis kelamin yang masuk ke dalam kamar setelah Kairav berhasil menarik kembali resleting celananya ke atas membuat Mia langsung menyembunyikan tubuh telanjangnya di balik selimut tebal itu.

"Apa yang Papa lakukan dengan Mommynya Adelia?"

Altheo menatap bolak-balik wajah Ayahnya dan Mommynya Adelia yang tampak panik. Sementara Adelia yang sedang mengulum permen lolipop juga melakukan hal yang sama, menatap kedua orang dewasa di atas ranjang kamar itu dengan kening berkerut bingung.

"Kenapa Papa tidak pakai baju?"

"Kenapa Mommy bersembunyi di balik selimut?"

Tanya kedua bocah itu dengan heran. Adelia bahkan langsung naik ke atas ranjang kemudian mendekati ibunya. Adelia rupanya menggunakan punggung tangan mungil untuk memeriksa suhu tubuh sang ibu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tertawan MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang