Survive in the reality world

12 2 0
                                        

Survive in the reality world
Tantangan terbesar bab 1

Tgl 15/03/2019 hari ini adalah hari keberangkatanku, langkah kakiku akan meninggalkan tanah air dan keluargaku tercinta untuk menempuh perjalanan jangka panjang dan memulai untuk mewujudkan mimpi-mimpiku yang terpendam selama bertahun-tahun.

Hari ini aku bahagia tetapi juga sedih karena harus meninggalkan keluarga kecilku, walaupun begitu aku tetap berharap agar ayah dan bunda bisa tetap bahagia meskipun aku pergi dari sini dan meninggalkan mereka.

"Aela sayang, jaga diri baik-baik di negara orang yah jangan lupa makan dan cari makanan yang sehat".kata bundaku dengan penuh kelembutan

" Iya bunda, aku pasti jaga diri kok".balasku

" Aela nak, kamu tenang-tenang yah kerjanya disana karena kedua orang tuamu ini akan selalu berharap yang terbaik untukmu dan kalau misalnya kamu ada sesuatu yang dibutuhin telpon ayah atau bunda aja nanti kami pasti akan berusaha agar tetap membuat kamu tercukupi kebutuhannya walaupun ada jarak tapi itu bukan berarti kasih sayang kami juga terbatas karena jarak itu. Ingat jaga kondisi kamu dan sering-seringlah  telpon kerumah kalau bisa selama kamu disana yah nak".ucap ayah sambil menahan air mata

"Iya, Ayah."jawabku

Aku tau ayah dan bundaku sangat sedih karena putri mereka satu-satunya akan pergi jauh dari mereka, aku juga sedih karena harus meninggalkan mereka.karena itu, mimpiku harus terwujud dan membuat mereka bangga pada putri mereka.

"Udahan yuk sedih-sedihannya Ayah,Bunda nanti aku gak jadi pergi lagi karena kelamaan disini entar pesawatnya ngambek terus ninggalin aku, kan nggak lucu".ucapku bercanda sambil menyeka air mataku

" Iya, sayang. " Ucap bundaku
"Ya udh,yuk berangkat".Saut ayah padaku dan bunda

Aela:
Akupun mengambil tiket dan siap untuk berangkat,ketika naik ke pesawat hatiku Gugup karena aku memikirkan bagaimana aku akan bertahan sementara aku tidak terlalu pandai dalam bergaul tetapi aku harap ada orang yang dapat akrab denganku  disana,sehingga aku bisa berinteraksi dan meminta saran darinya jika dia sudah berada lama di negara itu.

Aku sampai di negara yang kutuju,mulai sekarang aku harus berusaha berinteraksi dengan negara ini karena disinilah tempatku akan bekerja dan aku akan tinggal.

Sesampainya di korenta aku langsung memasuki asrama tempat karyawan big town adrenis akan tinggal sampai kontrak kerja yang disepakati selesai.

Aku tinggal disini setelah menandatangani surat perjanjian kontrak kerja selama 2 tahun, dan aku berharap aku tetap bisa bertahan walaupun aku sangat gugup dan lumayan takut menjalani kehidupanku selama disini.

Hari pertama aku masuk ke asrama aku tersentak kagum karena kemegahan asramanya, asramanya begitu terlihat luar biasa dengan gaya campuran klasik dan oriental kuno. Di asrama ini sangat banyak orang, aku melihat-lihat asrama sembari mencari kamar yang akan aku ttempati kedepannya tetapi tak lama kemudian seseorang tanpa sengaja menabrakku.

"Aduh,i'm so sorry i don't delibrate to hurts you".ucap orang asing

" Ah, tidak apa. Upss... I'm sorry i mean no problem".balasku

Aku terdiam sejenak karena takjub melihat orang asing yang menabrak diriku,dia seorang gadis cantik yang memiliki rambut biru navy pendek dengan dua jepitan orens di kanan dan kiri rambutnya, ia punya kulit berwarna putih langsat,itupun berpadu dengan warna mata merah delimanya ia cantik seperti bukan manusia bagaikan bangsa iblis yang ada didongeng

ingat dia itu manusia aela jangan asal fitnah mentang-mentang matanya merah delima, mana mungkin ada iblis di korenta~~.

"Apa kau dari indonesia? ".ucap orang asing

" Ah, iya. Aku dari indonesia dan baru saja masuk bekerja disini ".balasku

" Baguslah kalau begitu lagipula disini juga sebagian besar adalah orang dari tanah air jadi kau tidak akan terlalu kesulitan mungkin..atau sebaliknya, apa kau butuh sesuatu yang bisa kubantu di hari pertamamu? Ini juga sebagai permintaan maaf padamu? Kebetulan aku juga orang indo, indonesia campuran sih tapi aku tinggal di indonesia kok. So do you need a little help? ".ucap orang asing yang ternyata sangat cerewet

" Ah, begitu rupanya terima kasih atas informasinya, untuk permintaan maafmu bisakah kau menolongku untuk menunjukkan kamar nomor 205 padaku?itupun jika kau tak keberatan ".kataku dengan sedikit ragu

" Tentu saja, kenapa tidak. Kebetulan aku juga tinggal dikamar itu".ucap orang asing

"Benarkah? Baguslah kalau begitu. Terima kasih banyak, btw kita sedari tadi berbincang tapi belum saling memperkenalkan nama lagipula kita juga akan jadi teman sekamar bukan? Jadi bolehkah aku tau siapa namamu? ".ucapku sambil menyodorkan tangan untuk saling berkenalan.

" You right, i must introduce myself to you dan kamu juga begitu bukan. Baiklah pekenalkan namaku  diandra anila depuput".jawabnya dengan wajah tersenyum sambil menjabat tanganku

"Iya..., perkenalkan aku Aela dewi putri prinama bintang  dan calon teman sekamarmu tentunya".balasku dengan melontarkan senyum balik padanya

Aela:
Aku senang karena hari pertama diriku di asrama aku sudah mendapatkan seorang teman dia memang agak cerewet tapi setidaknya mungkin dia adalah orang baik begitulah pikiranku.

Aku dan teman yang baru saja kukenal itupun berjalan menuju kamar yang akan kutempati selama di asrama,di sepanjang perjalanan kami. Aku mendengar diandra yang  tak henti-hentinya bercerita.
Dalam padanganku, ia adalah seorang yang aktif dan penuh semangat dia menceritakan tentang kisah asrama, asmara, horor dan cerita konyol selama perjalanan kami hingga akhirnya kami sampai di kamar.
Aku baru  menyadari satu hal setelah sampai,kakiku sangat pegal seperti ingin lepas dari badanku dan aku tersadar bahwa ternyata letak kamar kami lumayan jauh dari pintu gerbang tetapi diandra membuat jarak yang jauh itu terasa hanya beberapa menit saja karena mulutnya itu terus berbicara sehingga aku tak menyadari rasa lelah saat berjalan tadi tapi baru mendapatkan karmanya sekarang. Tapi bagaimana bisa diandra terlihat baik-baik saja(╥﹏╥).

"Baiklah, kita sudah sampai di kamarmu dan juga kamarku. Tapi aku ingin menyrankan satu hal! Jangan sampai kau kaget akan keadaan kamar ini yah, kau cukup menutup telinga kalau kau tak tahan ok! ".ucap diandra

" Ah, baiklah. Tapi kenapa aku harus tutup telinga? Dan aku tak akan tahan dengan apa? ".balasku pada diandra dengan tatapan kebingungan

" Nanti kau akan tau sendiri".balas diandra

Tak lama setelah itu diandrapun langsung menendang pintu kamar dengan sangat keras dan berteriak histeris mengatakan "diaaaam, kita kedatangan teman baru! semuanya ayo saling menyapa". Teriaknya

Sekarang aku paham maksud dari menutup telinga dan karena tadi aku tak mendengarkan kata-kata diandra telingaku pun sekarang mulai berdengung aku shock mendengar teriakan diandra yang ternyata suaranya sangat keras.

Setelah berteriak, diandra menyuruhku masuk dan memperkenalkan diriku pada teman-teman kamar! Alangkah kagetnya aku saat kakiku hendak masuk ke dalam kamar, suasana didalam benar-benar membuatku kebingungan saat melihatnya.









SURVIVE IN THE REALITY WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang