Satu

7 5 0
                                    

"Rara berangkat ya mah pah, baibai"Ucap gadis yang bernama Rara tersebut.

"Hati hati ya sayang awas itu helmnya jangan sampai lupa dibawa, bilang ke Lio bawa motornya jangan ngebut-ngebut".

"Papah?".

"Papah cuma pengen liat dia bawa mobil"Rara sedikit memajukan bibirnya.

"Padahal keren tau pah motoran gitu"Ucap Rara sembari melangkahkan kakinya pergi meninggalkan rumah.

"Ra"Panggil Lio sang pujaan hati.

Rara, gadis cantik penuh kecerian. sang pemeran utama, Cut Ernanda Larara, panggil saja dia 'Rara'.

"Papah ngomong ke gue katanya dia pengen liat lo bawa mobil kerumah"Ucap Rara sedikit berteriak karna mereka sedang berkendara.

"Iya nanti kalau trauma gue perlahan ilang"Balas Lio.

"Dicoba pelan pelan ya"Ucap Rara mendaratkan kepalanya dibahu milik Lio.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai dikampus.

"Nanti kalo udah selesai kelas chat gue ya"Ucap Lio.

"Mmm"Tio merapikan rambut Rara yang sedikit berantakan dan "CUP".

"Lioo...udah berapa kali dibilang jangan diruangan terbuka gini"Entah sudah berapa kali Rara mengulang kata itu namun Lio tetap melakukannya.

"Udah gue bilang juga kalau itu hak gue"Balas Lio.

◌◌◌

Saat ini Rara dan Lio sedang berada dikantin kampus untuk mengisi perut mereka masing-masing ,Sebenarnya Rara masih ada satu kelas lagi tapi karna ia tidak mau membuat Lio menunggu lama akhirnya ia membolos.

"Padahal gue tadi gapapa nunggu lo sampe selesai kelas Ra gak usah sampe bolos gini"Ucap Lio.

"Lo nya nyebelin, bilang ada yang mau dibicarain dan itu penting gak taunya lo cuma minta temenin makan".

"Tapi emang ada yang lebih penting lagi ra yang gue mau bicarain sama lo"Rara memasang raut wajah serius, ia takut Lio meminta putus darinya.Sungguh ia belum bisa menerima itu.

"Gue...kangen...sama lo"Rara menghela nafas, Ingin rasanya memasukan Lio kekandang buaya.bayangkan Rara rela meninggalkan kelas hanya untuk pembicaraan yang katanya penting ini.hambur sudah.

"Lio...kita itu udah pacaran 3 tahun dan itu hampir semua harinya kita isi berdua, masih kurang sampe gue bolos gini pahadal sebelumnya juga gue sama lo?".

"Sorry "Ucap Lio sambil mencubit gemas pipi Rara.

Setelah selesai mengisi perut kini mereka memilih untuk pulang kerumah Lio.


"Bunda"Seru Lio dan Rara bersamaan.

"Loh kok cepat sekali pulangnya"Yang ditanya malah saling melemparkan pandangan satu sama lain.

"Rara nih bun bolos"Jawab Lio dengan entengnya dan menyelonong masuk.

"Lio ya pasti sebabnya"Tebak bunda.

"Iya bun bilang nya ada hal penting yang mau dibicarain tau nya cuma bilang dia belum makan".

"Bukannya kamu udah sarapan?"Ucap bunda mengarahkan pandangan ke Lio.

"Bukannya gue bilang kalo gue kangen juga"Seru Lio, Rara memberi senyuman pasrahnya.pipinya terasa panas setiap Lio bersuara.

"Ehem ehem bunda mau masuk kamar aja, awas kalo macem-macem".

"Ditinggal deh ,gue kan mau curhat curhat".

"Gue kan ada, mau curhat apa?em?"Ucap Lio sok serius.

"Gajadi gak asik sama lo ma"Timpal Rara.

Hening.

"Ra, dufan yu"Seru Lio.

"GAS".

◌◌◌

Tepat pukul dua siang , Lio dan Rara tiba di Dufan.Mereka berdua tiba-tiba teringat waktu pertama kali kencan, Dunia fantasi ini lah tempat yang mereka kunjungi.

Raut wajah Bahagia terlihat jelas diwajah Rara.Mereka berdua sudah tidak sabar untuk menjelajahi satu persatu wahana yang ada disana.

Lio dengan cepat meraih bahu Rara , melangkahkan kaki bersama.Lio tidak peduli dengan para pengunjung dunia fantasi ini, ia hanya ingin membuat Rara merasa bahagia.itu saja.

"Anda ingin menaiki wahana apa nona?"Tanya Lio.

"Kora-Kora!"Balas Rara dengan antusias.

"Yakin?".

"Iya" Lio mengangguk kecil ,lantas ia membawa Rara berjalan menuju wahana yang berbentuk seperti kapal itu.Teriakan para pengunjung yang naik membuat Rara semakin tidak sabar untuk naik ke wahana itu.

Dan kini mereka sudah berada diwahana berbentuk kapal tersebut.kora-kora mulai beroperasi ,dari ritme pelan hingga cepat.

3 menit setelahnya wahana itu telah benar-benar berhenti.Rara turun dari sana sambil berpegangan pada kaus Lio ,ia merasa jika kepalanya merasa sedikit pusing.

"Pusing?"Rara mengangguk kecil.matanya terpejam berusaha menetralkan rasa pusing yang tiba-tiba menyerang kepalanya.

Lio menatap Rara dengan raut khawatir ,cowo itu lantas mendekat ,ia memijat dahi sang pacar dengan lembut.

"Kalo tau bakal kaya gini, gak usah naik"Ucap Lio.

"Ya gue pengen naik.biasanya juga gak kaya gini".

"Pulang aja, mau?".

"Nggak mau! Lagian pusingnya udah mulai ilang kok"Terang Rara.

"Yakin"Rara hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyumannya.

Pada akhirnya mereka berdua melanjutkan bersenang-senang dengan mencoba berbagai wahana milik dunia fantasi ini ,mulai dari yang biasa saja hingga yang ekstrim.Tidak lupa dengan mengabadikan momen mereka dengan berselfi.

"1...2...-".

"Cup!"Lio mengecup bibir rara.

◌◌◌

AKU YAKIN KALIAN TAU BAGAIMANA CARA MENGHARGAI PENULIS.

ay.znkkl
19.1.22.

LararaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang