Tiga

6 6 2
                                    

"Gue udah periksa kamar sana tapi ngga ada"Ucap Zoe.

"Lo mending tenang dulu, Yo. gue yakin Rara gak akan kenapa-kenapa"Pukas Yura.

"Lo bilang tenang Yur! Tenang? disaat orang yang bikin gue tenang aja gue gak tau dia dimana?".

"Lo juga khwatir gue bisa liat dari cara lo nyari Rara disetiap sudut club ini"Lanjut Lio yang sudah tidak bisa mengontrol emosinya.

"Tapi yang dibilang Yura ada benernya Lio, lo tenangin diri dulu ya"Zoe bersuara dengan mengusap bahu Lio.

"Gak, lo pada mending lanjutin acara minum-minum biar mampus lo semua"Ucap Lio dan kemudian pergi.

"Anak bangsat"Umpat Wira ,bukannya berterimaksih karna teman-temannya sudah mau membantu mencari Rara disetiap tempat,mereka malah mendapat hal sebaliknya.

Lio memang keras kalau sudah berhubungan dengan Rara. bahkan kalau disuruh memilih antara teman atau Rara, jawaban dari pertanyaan itu ialah Rara.

Satu jam sebelumnya!

Seorang wanita berDres keluar dari kamar mandi dengan langkah yang sempoyongan karna. terlalu banyak minum.Ia terus mengedip-ngedipkan matanya agar bisa melihat jalan, langkah Wanita itu terhenti saat ada yang memanggil namanya.

"Lio"Ucapnya dan langsung menjatuhkan kepalanya didada pria didepannya tanpa melihat lebih jelas lagi.

Pria itu langsung membawa gadis yang bernama Rara tersebut ke kamar yang sudah ia pesan dilantai dua milik club malam ini.Pria itu menjatuhkan tubuh Rara yang sudah tidak sadarkan diri diatas kasur.

"Gue emang suka begini ,tapi kalo yang ini demi lo"Sulih pria tersebut.

Pria tersebut mulai memaksa Rara yang tidak sadarkan diri bersetubuh dengannya, ia bergulat dengan semua bagian tubuh Rara yang bahkan Lio sekalipun belum menyentuhnya.Rara yang sadar kalau ia disetubuhi oleh pria yang tidak ia kenal hanya pasrah dengan apa yang lakukan terhadapnya, tubuhnya sangat lemas untuk diajak membrontak.

◌◌◌

Jalan selalu dibasahi air hujan dan air mata,ketika aku menunggu detak jantung hatiku yang ada hanyalah angin kencang yang menerpah wajahku yang basah karna air mata.Seperti derasnya air hujan...
Kini tiada lagi yang harus ku bahagiakan...diriku sudah jatuh...amat teramat jatuh.
Jantung terasa panas dan sakit ketika suaranya seakan terdengar ditelingaku dengan manja...
Akan tetapi sekarang seperti halilintar
Menyambar dan menghanguskan bumi!!

Aku bersalah atas apa yang kulakukan hari ini.untuk diriku dan untuk orang orang yang mempercayaiku.

Tuhan aku ingin meninggalkan bumi ini agar tidak ada yang tau kalau diriku tidak suci lagi.

Hujan deras terus mengikuti langkah kaki seorang gadis yang sedang teramat hancur malam ini dengan pakaian yang berurakan.harta yang sangat ia jaga sudah tidak ada apa-apanya sekarang, karna sudah dirampas dengan paksa oleh orang yang bahkan ia sendiri pun tidak mengenalnya.

Gadis itu terus berjalan meski dibawah hujan deras tanpa adanya tujuan, payung dan alas kaki,mengikuti jalanan panjang nan sepi yang ada hanyalah dirinya yang ditemani tangis serta kehancurannya malam ini.

Tubuhnya yang tidak kuat lagi untuk berjalan runtuh diatas aspal.ia berusaha untuk bangkit namun dirinya memang sudah tidak mampu untuk bangkit kembali.

'kenapa sakit sekali tuhan' tuturnya dalam hati sesekali memukul dadanya.

Sebuah lampu motor menyorotnya hingga dirinya menenggelamkan kepalanya di kedua lutut yang sudah tergores aspal.

Disisi lain betapa terkejutnya Lio saat yakin orang yang ia sorot dengan lampunya ialah orang yang sedari tadi ia cari dan ia khawatirkan.

"Rara"Rara mendongakkan kepalanya dan menenggelamkannya lagi.

Pria bernama Lio itu turun dari sepeda motornya menghampiri gadis yang wajah sudah pucat tersebut.

"Ra, lo kenapa?".

"Ra jawab, lo kenapa!"Suara Lio mulai bergetar saat Rara tidak menjawab pertanyaannya.

"RARA!"Rara mengangkat kepalanya dan menangis dihadapan Lio. tanpa tau kenapa Rara menangis Lio langsung mendekap tubuh Rara kedalam pelukannya.

Lio merasa aneh ,karna biasanya Rara akan langsung diam saat dirinya sudah mendekapnya namun sekarang ini Rara terus menangis meski sudah berada didalam pelukannya.Lio melepaskan pelukannya dan menatap Rara.sial.
tubuhnya melemas dan bergetar, kenapa dia baru sadar kalau pakaian yang dipakai Rara terbalik semua.

Dengan tangan yang bergetar Lio membuka kemejanya dan menutupi bagian atas Rara.Lio menghempit kedua lengan atas Rara."Bilang sekarang ke gue Ra siapa orang yang berani ngambil milik gue!" Ucap Lio dengan suara yang bergetar serta penuh tekan disetiap perkataannya.

"Gue mau tau dia bisa lolos atau ngga setelah ngambil apa yang bakal jadi milik gue!".

"RARA JAWAB!"Bentak Lio karna Rara terus membeku.

"Ini mimpi kan Li, mimpi kan? plis bilang kalo ini mimpi yang katanya cuma bunga tidur"Lio yang berusaha menahan agar dirinya tidak menangis dihadapan Rara akhirnya menangis juga.Ia mengambil tubuh Rara untuk ia peluk namun Rara menolaknya.

"Jawab dulu, ini mimpi kan? gue gak kuat kalo ini beneran nyata"Lio mendekap tubuh Rara dengan paksa.

Mereka menangis dibawah derasnya hujan dengan saling mendekap tubuh satu sama lain.menangisi kenyataannya yang sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh mereka.Sama hal nya dengan Rara yang hancur Lio pun tidak kalah hancur dengan kenyataan yang ada.Bukan seperti ini kenyataan yang Mereka inginkan!.

◌◌◌

satu kata untuk part ini?


@ay.znkkl

LararaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang