Part 02 || Duke Wansthon

10 0 0
                                    


What You Reason, Duke Wansthon
______________________________
~~~~~◇♧♧◇~~~~~
.

.

.

.

 Duke Wanshton menatap gadis itu dengan tatapan binatang buas yang siap menerkam mangsa nya. perlahan dirinya berjalan mendekati gadis itu bagaikan mangsanya.

"Jangan mendekat!" Lea semakin waspada dengan lelaki didepannya yang terlhat sangat mencurigakan.

Duke Wansthon berhenti sejenak dan menghela nafas malas, "Aku hanya ingin melihat, bagaimana gadis lemah seperti dirimu masih hidup. seharusnya kau sudah mati." Mata nya yang seperti danau ungu itu menyala menatap gadis itu.

"Sebenarnya apa alasan mu menginginkan diriku mati?!" Lea melototi lelaki itu kesal. kenapa dirinya terus-menerus memiliki hari yang tidak tenang.

Duke Wanshton dengan enteng nya mengeluarkan belati dari dalam jubahnya dan mengarahkan belati tersebut ke leher Lea yang hanya berjarak seinci saja.

gadis itu tersontak, dengan cepat-cepat dirinya mendongak agar belati itu tidak segera melukai tengkuk lehernya.

"Taruh belati itu!" Teriak nya cemas dengan badan yang serta bergemetaran. Lea melihat belati itu yang ujungnya sangat tajam dan ada ukiran naga di genggaman nya.

Lelaki itu benar-benar bisa membunuhnya kapan saja. "Melihat kembali dirimu masih hidup, sudah membuat diriku jengkel."

Lea hanya bisa terdiam, dan melihat sekeliling nya. ada sebuah jam antik tepat disebelahnya. dengan perlahan-lahan lea menggapainya. 'sedikit lagi.' batin nya yang hampir mengapai jam antik itu.

Dengan wajah tanpa ekspresi itu Duke wansthon menyadari nya dan langsung memajukan belatinya ke leher Lea.

"Akh!" Lea berteriak kesakitan saat belati tersebut mulai melukai tengkuk lehernya.

Lelaki itu mengukir senyum miring layaknya seperti orang gila.

pipi gadis itu sudah dibanjiri oleh air  mata, bukan karena takut, melainkan rasa goresan belati itu semakin terasa sakit. seharusnya rasanya tidak sesakit ini, tapi rasa perih nya menjalar keseluruh tengkuk lehernya.

"Sangat sakit bukan." Wajah tampan nya hampir tertawa, membuat Lea semakin marah dan bingung.

Kemudian Duke Wansthon menaikan belatinya dan siap menancapkan belati tersebut ke suatu tempat. Lea yang terlalu takut dan kesakitan hanya bisa diam dan menutup matanya.

Hampir tiba belati itu menancap ke tenguk leher Lea. Lelaki itu tiba menghentikan aksi nya saat pintu ruangan terdobrak keras.

"NONA MADELINE," Teriak Adelion yang segera berlari mengarah mereka berdua.

Sebelum tertangkap Duke wansthon menutup kembali wajahnya dan berlompat bagaikan tupai ke luar jendela.

Lea yang sudah lemas akibat racun yang ada di belati Duke Wansthon, langsung terjatuh ke lantai.

"Lelaki biadab," Gumam nya sebelum dirinya menutup mata.

~~~~~◇♧♧◇~~~~~

.
.
.
.
.
.

Bau dupa yang menyengat, menyeruak seisi ruangan. Mata sayu itu memulai terbuka dan mengedip-ngedipkan mata.

Rasa kepala nya hampir mau meledak, pening sekali. Lea mencoba memijit kembali dahi nya. Rasa nya sedikit menjadi jauh lebih baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Addicted To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang