Chapter four

6 1 0
                                    

Hari ini cuaca sedikit lebih cerah dari kemarin.Aku menghabiskan makananku dengan mata yang tak terahlihkan dari buku yang kubaca.Aku mendengar suara langkah kaki dari arah tangga,dengan spontan aku melihat ke sumber suara tersebut,ternyata Bibi Marlowe.

Aku melanjutkan fokus ke buku bacaan dan melanjutkan menyantap makanan yang ada di hadapanku.Aku menutup buku bacaanku dan membawa mangkuk bekas makanan tersebut ke wastafel.Setelah selesai berberes,aku kembali ke meja makan dan menyambar buku bacaan yang aku tinggalkan di atas meja tadi.

Aku memandang ke arah Bibi Marlowe yang sedang fokus membereskan setumpukkan kertas yang tak aku ketahui apa itu.Aku mendudukkan diriku di sofa,dengan bibi Marlowe yang tak jauh di depan sebelah kiriku tengah duduk di karpet dengan membokar setumpuk kertas.

"Berkas penting?" tanyaku.

Bibi Marlowe menatapku sejenak dan melanjutkan kegiatannya kembali."Tak terlalu,ini berkas-berkas 5 bulan yang lalu mengenai pekerjaanku," jelasnya.

Aku hanya ber'oh ria saja mendengar jawaban dari Bibi Marlowe.Aku kembali fokus pada buku bacaanku.Namun aku mengalihkan pandanganku ke arah Bibi Marlowe yang tiba-tiba duduk tepat di sebelah kiriku.

"Aku dengar kau membawa seorang laki-laki ke rumah?" 

Pertanyaan itu membuatku berhenti membaca.Bagaimana bisa?,kecuali jika Zaydan yang menceritakan ini padanya.Aku membenarkan dudukku dan menutup buku bacaanku.

"Well... yap,aku mengajaknya kemari karen--"

"Apa dia tampan?" 

Aku membulatkan mataku saat bibi Marlowe memotong ucapanku dan mengucapkan hal tersebut.Aku menatap ke arah bibi Marlowe,ku lihat ekspresinya tidak marah melainkan lebih ke arah ingin tahu lebih mengenai hal tersebut.

Bibi Marlowe memainkan alis kanannya,membuat ku bingung untuk menjawab bagaimana."Well...bisa dibilang seperti itu." Ucapku.

Bodoh!

Bagaimana bisa mulutku mengucapkan hal tersebut di depan bibi Marlowe,namun kenyataannya memang begitu.Tunggu,membahas ini mengingatku pada kejadian kemarin sore tentang luka yang tiba-tiba muncul begitu saja di dadanya.

"Lain kali kau ajak dia kemari saat aku di rumah." Ucap Bibi Marlowe.Aku menatap Bibi Marlowe berdiri dengan kardus yang berada di genggamannya."Mau dibawa ke mana?" tanyaku.

Bibi Marlowe melihat ke arahku,"Of course ke tempat sampah." 

"Biar aku saja yang membuang nya," ucap ku dengan cepat.Bibi Marlowe menatap ke arahku lalu tersenyum.

"Terima kasih,akan ku buatkan pancake strawberry kesukaanmu," Ucap bibi Marlowe.

Aku mengambil ahli kardus yang ada di tangan bibi Marlowe.Aku berpamitan pada bibi Marlowe dan pergi untuk keliling kota sebentar saja.Aku melihat ke bawah memperhatikan langkahku dengan hati-hati.Dengan cepat aku meletakkan kardus tersebut di samping bawah tong sampah.

Aku berjalan entah kemana kakiku membawa dan entah mau kemana arahnya,yang ada dalam pikiranku sekarang hanyalah laki-laki dengan bola mata berwarna Amber.Aku menggelengkan kepala setelah sadar apa yang telah aku pikirkan.

Diriku berhenti pada pameran pemotretan.Banyak orang berlalu lalang untuk melihat gambar yang dipamerkan.Aku yang tertarik tanpa berpikir panjang  memasuki area pameran tersebut.Pandanganku jatuh pada gambar sesosok wanita dengan gaun ala kerjaan dan mahkota yang ada di atas kepalanya.Aku kembali berjalan dengan melihat-lihat beberapa gambar yang dipamerkan.

BRUK !!

Aku membulatkan mataku,tak percaya aku menabrak seorang fotografer yang ada di pameran tersebut.Aku melihat ke lantai,kamera yang aku yakin milik fotografer itu sudah tergeletak tak berdaya di atas lantai.

Rosemary and the curseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang