𝐘𝐄𝐒𝐒𝐈𝐂𝐀 : (3)

407 41 4
                                    


Vibes lebaran Adha tahun ini enaknya motong kepala mantan gak sih?

_________

Di kantin kampus Chika dan Mirza tengah menikmati makanan mereka berdua yang baru saja datang. Kedekatan antara Chika dan Mirza membuat banyak pasang mata memperhatikan serta membicarakan mereka berdua, bahkan tak banyak juga yang mulai bergosip mengenai mereka berdua yang tidak-tidak.

“WOI CUPU!” Teriak Olla memanggil Mirza dengan sebutan 'Cupu', karena ia merasa bahwa Mirza adalah laki-laki yang cupu.

“Sweet banget pasangan pasutri ini, semoga samawa ya. Cepet-cepet punya anak deh, biar lo berdua cabut dari kampus ini!” Ujar laki-laki di samping Olla yaitu Vito si ketua geng rusuh.

Prak!

Vito melempar kotak susu kearah Mirza yang menyebabkan baju belakang laki-laki itu basah gara-gara Vito. Mirza tak ingin membuat keributan di kantin langsung mengambil kotak susu itu, ia menoleh pada Vito sambil meminum sisaan yang masih ada di dalam kotak susunya, lalu mengabaikan Vito.

“WOI YESSICA! LO CEWEK MURAHAN TAU GAK?!!” Teriak Flora membuat seisi orang kantin menatap sekumpulan gengnya Vito.

“Gak usah di dengar.” Chika mendongak menatap laki-laki dihadapannya itu, sepertinya Mirza paham betul bahwa Chika diam akibat memikirkan omongan orang-orang tentangnya.

“Kedua tangan kamu itu memang tidak bisa menutup mulut mereka, tapi setidaknya, kedua tangan kamu itu bisa menutup kedua telinga kamu untuk tidak mendengarkan ucapan mereka.” Ujar Mirza sembari membersihkan cipratan susu yang mengenai rambut dan wajah perempuan kesayangannya itu.

Chika hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Mirza, “Iya. Makasih ya, Emir, udah mau tetap jadi temen aku disaat yang lain membenci aku.” Lirihnya.

Mirza menggenggam tangan Chika, “Gak ada alasan untuk saya membenci kamu, Caa. Terlepas dari kelakuan ayah kamu yang buruk di mata orang-orang, sampai mereka juga menilai kamu sama seperti dia. Manusia itu gak ada yang benar-benar seratus persen sempurna di mata manusia lainnya.”

Tatapan dalam mata Mirza begitu sangat tulus, mungkin jika perempuan lain yang berada dihadapan Mirza sudah bisa dipastikan bahwa perempuan itu akan salting.

“Coba mana senyum Pepsodent nya? Jelek banget mukamu kalo murung gitu, mirip kingkong tau.” Ledek Mirza.

Raut wajah Chika berubah saat mendapat ledekan dari Mirza, lalu melempar gumpalan tisu ke wajah Mirza membuat laki-laki itu tertawa. Terkadang mencari kebahagiaan itu sederhana, cukup nikmati hidupmu yang sedang kamu jalani sekarang dan abaikan omongan-omongan orang tentang dirimu.

………

“Kak Mirza!”

Mirza berhenti di depan pintu kelas lalu mendongakkan kepalanya menatap bingung perempuan yang berdiri dihadapannya itu.

“Mau pulang ya, Kak?” Tanya Ashel sambil tersenyum manis pada Mirza.

“Iya, kenapa memangnya?”

“Bareng ya sama aku, soalnya aku gak ada yang jemput.” Jawab Ashel dengan tatapan mata yang seakan berharap semoga diperbolehkan.

Mirza bingung harus mengiyakan atau tidak, karena ia tidak mau digosipkan untuk kesekian kalinya dengan orang lain setelah gosip dirinya bersama Chika.

“Eh eh, ape nih ditarik-tarik!?”

Mirza menarik tas teman satu jurusan dengannya yaitu Dheo. Laki-laki berkacamata, berpenampilan cukup culun karena ia selalu mengancingkan kancing paling atas kemejanya, jadi laki-laki ini terlihat begitu culun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐘𝐄𝐒𝐒𝐈𝐂𝐀 [HIATUS] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang