'PLAAAKKKK!'Suara itu menggema ke seluruh ruangan. Seorang pria berjas hitam telah menampar seorang gadis muda yang di ketahui adalah putri semata wayangnya sendiri. Karena putrinya itu sudah membuat dirinya malu jadi tidak salah dia menamparnya bukan?
"Kamu bener-bener bikin papah malu Vienna!!" dia tidak mengerti dengan jalan pikiran putrinya. Selama ini dia selalu berusaha menjadi ayah yang baik, tapi kenapa putrinya harus membalas kebaikannya dengan cara seperti ini? Sebagai seorang ayah dia merasa gagal.
Gadis yang bernama Vienna itu hanya diam. Dia masih memegangi pipi bekas tamparan ayahnya. Pipinya tampak sangat merah, karena ayahnya menamparnya dengan keras tadi. Vienna tidak bergeming sedikit pun. Dia menunggu apa lagi yang akan di katakan ayahnya padanya setelah ini.
"Kurang baik apa lagi coba papah ke kamu ha?!! Semua kebutuhan kamu papah cukupi. Kamu tidak kekurangan sedikit pun Vienna. Tapi kenapa kamu balas kebaikan papah dengan cara begini ha?!!" pria itu mengusap wajahnya kasar. Kesalahan apa yang sudah dia buat sampai putrinya jadi seperti ini?
"Papah emang selalu cukupin semua kebutuhan aku, tapi papah gak pernah ada buat aku!!" tanpa sadar air matanya menetes. Padahal Vienna sudah mencoba agar tetap kuat di depan ayahnya. Ternyata dia gagal membendung air mata yang sedari tadi dia tahan agar tidak menetes.
"Papah selalu sibuk sama pekerjaan papah, papah gak pernah ada waktu buat Vienna. Yang Vienna butuhin itu papah bukan uang papah!!" nada suara Vienna meninggi dia menatap nanar ayahnya.
"Cih!! Omong kosong! Selama ini kamu bahkan selalu menghabiskan uang papah buat seneng-seneng sama temen kamu itu. Kamu bilang kamu tidak butuh uang papah?" dia terkekeh sinis melihat putrinya. Sedangkan Vienna kembali terdiam.
"Lebih baik sekarang kamu turutin perintah papah untuk menikah dengan Diego, karna cuma dia yang terbaik buat kamu" ujarnya berhasil membuat netra Vienna terkejut.
"Gak!! Sampai kapanpun Vienna gak akan mau menikah sama pria brengsek itu!!! Vienna gak sudi!!" tolak Vienna.
'PLAKK!'
Tamparan keras itu kembali Vienna dapatkan di wajahnya dari pria yang selama ini dia anggap sebagai ayahnya.
"Tidak ada penolakan VIENNA BAE. Papah gak akan sudi punya anak seorang lesbian, lebih baik kamu menikah dengan pria brengsek ketimbang kamu harus menikah dengan sesama jenis!!! Papah gak akan biarin kamu jadi seorang lesbian!" jelasnya. Vienna tidak tahu harus bagaimana. Ayahnya kini sudah mengetahui hubungannya dengan kekasihnya Chelsea Lee. Entah dari mana ayahnya itu tahu. Padahal selama ini Vienna sangat berhati-hati. Tapi kenapa ayahnya bisa mengetahui hubungannya?
"Sampai kapanpun Vienna gak pernah mau pah!! Terserah papah mau maksa aku gimana pun aku tetep gak akan mau menikah dengan Diego!!" Vienna sudah tahu betul sifat buruk Diego. Diego Yang, laki-laki playboy, dia menjadikan perempuan hanya sebagai pemuas nafsunya saja setelah itu dia akan meninggalkannya begitu saja. Vienna tentu tidak mau menjadi salah satu korbannya. Lebih baik dia menjadi seorang lesbian ketimbang menikah dengan laki-laki seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
City🏙
FanfictionDi hari apa? Di waktu seperti apa? Di tempat mana? Akankah dunia kecilku tersenyum padaku? ~City~