Part 9 | Sebuah tanda tanya

482 369 463
                                    

- Don't be a dark reader! -

- - -

"Saat berada dalam masalah, aku sama sekali tak membutuhkan sosok superhero, melainkan saudara untuk menyelamatkanku."

"Karena terkadang, menjadi seorang saudara lebih baik daripada menjadi superhero.

- Geovano Antariksa Andreas -

- - -

| Happy reading

Sesampainya di rumah sakit, Bima dan Vano segera menemui dokter Arya di ruangannya. Di sana, terlihat dokter Arya yang sedang duduk sambil membolak-balikkan sebuah isi map yang ada di atas meja.

"Permisi, Dok."

"Silahkan masuk."

Setelah dipersilahkan masuk, Bima dan juga Vino segera mengambil tempat duduk dihadapan dokter Arya.

"Bagaimana, Bim?" tanya dokter Arya tanpa sedikitpun mengalihkan perhatiannya pada Bima yang sudah duduk dihadapannya.

"Ibunya Vano gak ada di rumah, Dok." Bima berucap bohong. Tak mungkin jika ia mengatakan kepada dokter Arya bahwa, telah terjadi baku cekcok di rumah Eliza yang mengharuskan dirinya bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka.

"Jadi saya datang ke sini dengan saudara kandungnya Vano, Dok." Bima pun menoleh ke arah Vino, lalu kembali menatap dokter Arya.

"Ini Vino, Dok. Saudara kembar Vano."

Dokter Arya mengangguk sambil berkata.

"Saya sudah tahu sejak pertama kali melihatnya," ucap dokter Arya. "Sebelumnya, perkenalkan nama saya dokter Arya Wiguna. Dokter yang menangani serta merawat Vano selama berada di rumah sakit," lanjut dokter Arya memperkenalkan diri.

"Vino, Dok."

"Baik jika orang tua kamu tidak bisa datang. Kamu bisa menggantikan mereka untuk sementara," ucap dokter Arya.

"Jadi begini, kamu sudah tahu 'kan kalau Vano sedang dirawat di rumah sakit ini?" tanya dokter Arya. Namun, Vino menggeleng pelan.

"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Vano sudah berbulan-bulan dirawat di sini. Dia mengalami koma. Apa pak Andreas sama sekali tidak pernah memberitahukan hal ini padamu?" tanya Dokter Arya tak percaya.

Sekali lagi Vino menggeleng pelan.

"Papah sama sekali tidak pernah memberitahukan hal ini kepada saya ataupun Mama. Jika bukan karena Bima, mungkin saya tidak akan pernah tahu sampai kapanpun, Dok."

"Bagaimana mungkin hal sepenting ini kamu tidak tahu? Bima sendiri tahu, mengapa kamu yang notabenenya adalah saudara kembar Vano sama sekali tidak tahu menahu tentang hal ini?"

Suara Vino tiba-tiba seperti tercekat di tenggorokan. Sementara dokter Arya, ia tak lepas menatap jauh kedalam manik mata milik Vino. Seolah-olah ia sedang mencari sesuatu didalam sana.

"Saya memang-"

"Memang benar Vino sama sekali tidak tahu tentang hal ini, Dok," jawab Bima. Baik dokter Arya maupun Vino mengalihkan pandangannya ke arah Bima.

"Om Andreas sengaja merahasiakan hal ini. Bahkan, guru-guru di sekolah pun tidak tahu menahu tentang Vano yang mengalami kejadian naas ini, Dok."

Dokter Arya yang mendengar penjelasan Bima mengembuskan napas panjang. Lalu kemudian, beliau kembali menatap Vino.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GeovanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang