chapter 9

19 7 1
                                    

Kenisha yang tadi fokus dengan jus nya lalu mengarahkan pandangan nya ke dua cowo itu

"Eits.. ayo, bukan lagi syuting drama.. ayo - ayo"

Nisha mengeluarkan buku catatan yang dia taro didalam kantong seragam cafe itu lalu pergi menuju meja pembeli yang baru datang

"Selamat datang, silahkan pesanannya.." sapa nisha

"Em ini, saya mau dessert ini satu.. terus minuman latte aja"

Sangat baik untuk pekerjaan dihari minggu juga, semuanya bekerja sama yang membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah

Malam tiba dan jam kerja selesai

"Rame juga ya hari minggu.."

"Nisha.. pulang main kerumah dulu yuk"

"Hm?" nisha melihat kearah rian

Florian juga kaget dengan ajakan rubi karna sebenernya ia juga sudah ada janji dengan nisha sepulang kerja di hari minggu ini

"Udah ga usah main - main.. dah malem juga, lagian besok sekolah" dimas membuka seragam kerjanya

"Nah bener tuh" sambung rian

Nisha senyum kearah rubi dan membawanya kepelukan nya

"Next time kita main ke rumah lo, okay"

"Bokap nyokap fine kan? lo gapapa kan??"

"Heem"

Rubi menarik tangan nisha keluar cafe dan menutup pintunya, lalu mereka menunggu diluar tepatnya disamping mobil rian

"Dih gitu doang - beres beresnya..!" teriak dimas dari dalam

Kenisha senyum kearah dimas sambil melambaikan tangannya dari luar

"Semangat florian..! dimas..!"

Florian mendengar itu hanya tersenyum sambil membalikkan kursi yang masih tersisa dan dimas menaruh gelas yang sudah ia cuci

Kejadian dirumah rubi kemaren malam

Saat ia masuk kedalam, mamah papahnya tengah duduk dengan ponsel yang terus terusan mereka pegang.. laptop di kanan kiri mereka

Lalu ia melihat bang reza yang hanya diam menatap kedua orangtuanya dari meja makan

"Udah pulang?" tanya bang reza

Rubi mengangguk

"Jangan diganggu, katanya ada yang aneh sama bisnis mama papah diluar negri" jelas sang abang

"Rubi.. next time loh ya, jangan kabur ga jelas lagi kaya tadi" tegur nyokap

"Iya mah okay"

Rubi memang sudah tau hal itu akan terjadi, makanya ia santai dan tidak meminta nisha untuk dirumahnya

Orang tua memang seperti itu, walaupun dirumah.. otak mereka ga tenang dikarenakan bisnis mereka yang ditinggal disana

TIN TIN

"Yo..!" dimas melihat mobil rian yang perlahan berangkat dan menjauh dari pandangan nya

"Kacau si.. kalo gua beneran suka sama nisha" batin dimas yang masih melihat mobil rian dengan senyum kecil keluar dari bibirnya

Kenisha dan rian sudah menurunkan rubi, lalu dalam perjalanan keluar dari perumahan tempat tinggal rubi

Drett dret

Notif ponsel nisha berbunyi dan langsung membukanya

Notif ponsel nisha berbunyi dan langsung membukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nisha melihat kearah rian yang menyetir

"Kenapa nis?" rian balas melirik dan senyum sekilas kearah nisha

"E-em rian.. sorry banget, tapi bunda nyuruh pulang.. jalanya next time aja ya?"

Kenisha yang takut dengan reaksi dari rian menundukan pandangan dan sebenernya pun ia tak ingin jalannya itu tidak jadi namun karna bunda yang meminta ia tak bisa menolak

Florian tertawa kecil mendengar itu karna tingkah nisha yang lucu menurut nya

"Ya okay nisha.. kita puter balik nih, udah jangan nunduk gitu ya" memutar balik arah

"Sorry banget rian"

Florian mengambil tangan nisha dan mengelus nya dengan tujuan agar nisha bisa tenang dan ga perlu mikirin hal yang ga perlu

"Ya gapapa, ini udah puter balik okay" kembali fokus menyetir dengan dua tangan

Kenisha diam dan menikmati konser dari jantung nya dengan musik yang sangat kencang sambil membulat mata

"Tapi beli makan dulu ya, ga enak gua sama nyokap lo.. drive thru ko"

"Ga us.."

"Sst ga ada penolakan" bantah rian lalu membelokan mobilnya ke toko roti

Kenisha pasrah dan menatap jalanan sambil berusaha menahan senyumnya

Beberapa waktu kemudian

"Langsung ya.."

Nisha mengangguk dan tak lama rian mulai melajukan mobilnya kembali, saat mobil rian sudah tak ada di penglihatannya ia masuk kedalam rumah serta mengasih pemberian rian tadi ke bunda

"Kamu beli nis?"

"Engga" jalan pelan nisha menuju tangga setelah menaruh roti itu dimeja makan

"Terus ini dari siapa?"

"Temen.."

"Hem, yang tadi anterin kamu pake mobil itu?"

"Iya, ko bunda tau"

"Tau lah, tapi beneran temen?"

"Temen bunda.. beneran ko"

"Heum yaudah sana naik keatas, ganti baju kamu terus mandi"

"Okay - okay"

Nisha naik keatas menuju kamar seperti yang tadi sang bunda suruh

Ia merebahkan dirinya lalu memutar playlist musik fav nya

Skip besok pagi

Pembelajaran dimulai seperti biasa, rubi dan nisha berangkat tepat waktu serta dimas dan rian juga berangkat tepat waktu

"Oke.. waktunya pertukaran siswa, silahkan jadwal siapa hari ini?" tanya guru didepan

Rubi dan satu orang siswa dari kelas itu keluar dan tak lama datang dua orang siswa masuk kedalam kelas

"Silahkan duduk dikursi yang kosong, dan silahkan catat yang di papan tulis"

Nisha langsung melakukan apa yang disuruh oleh sang guru, namun

"Sst.."

Nisha yang peka langsung melihat kearah suara yang datang dari arah belakang dan ternyata itu rian yang senyum kepada nya

Nisha membalas senyum, namun ingat dengan kejadian tadi malam yang berhasil membuatnya salting sendiri dikamar

Reflek ia membalikkan badannya kembali dan menatap kearah papan tulis

"Ayo cepat, akan ada tugas yang saya berikan habis ini.."

"BAIK BU.. SEGERA.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang