Part 8 [ Memory ]

29 4 2
                                    

MoonCelyn
.
.
Present
.
.
" Mon bébé "
( part 8 )

▪︎Pic from Pinterest▪︎

☆ Happy Reading Stars ☆

Changbin ingat bagaimana sosok Seonghwa dimalam itu, ia dan Seonghwa bertemu untuk pertama kalinya. Dirinya yang kala itu hanya sebatas pinggang Seonghwa, duduk seorang diri di hamparan pasir pantai yang basah juga udara malam yang menusuk kulit, dirinya menangis pelan dengan suara yang serak.

.
.

Sore hari, di pantai yang indah itu tak begitu banyak orang yang berada disana, hanya beberapa warga lokal yang baru pulang dari melaut, Changbin kecil duduk di atas hamparan pasir putih dengan berbagai mainan peralatan pasir disekelilingnya, senyum manisnya tak pernah sirnah dari wajah manis itu saking bahagianya.

Untuk pertama kalinya mamanya memutuskan untuk mengajak Changbin main ke pantai, tempat yang hanya selalu didengarnya dari mulut temannya, tempat dimana temannya menghabiskan liburan musim panas bersama keluarga, Changbin akan selalu excited mendengar cerita teman-temannya sebab dirinya tak pernah pergi ke pantai untuk liburan sama sekali tidak, jangankan pantai pergi ke taman untuk sekedar piknik saja tak pernah ia rasakan. Maka dari itu Changbin begitu bahagia begitu mendengar ajakan mamanya tersebut.

Terhitung sudah dua jam ia dan mamanya menghabiskan waktu bersama dipantai, dan untuk kesekian kalinya Changbin memanggil mamanya untuk ikut serta bermain bersama membangun istana pasir, namun wanita cantik yang baru memasuki usia kepala tiga itu sedari tadi hanya melihat Changbin bermain sendirian dari kejauhan. Untuk beberapa saat wanita itu hanya menatap lurus kearah Changbin, Changbin yang melihat itu hanya mengangkat bahunya dan memilih melanjutkan kegiatannya.

Selang beberapa menit wanita itu menghampiri Changbin, mengusap-usap kepala putranya dengan sangat lembut seperti biasanya, Changbin menutup mata menikmatinya, usapan ini adalah hal yang paling disukai Changbin. Anak itu akan selalu meminta mamanya untuk mengusap kepalanya disaat dirinya hendak tidur.

Changbin kemudian membuka matanya menatap mamanya yang kali ini sedang memeluknya dengan erat, 'Deg' perasaan ini, Changbin merasa aneh, mamanya bersikap aneh, walaupun ia sering meminta usapan di kepalanya namun perempuan cantik itu jarang mau memeluknya seperti ibu pada umumnya yang memeluk anak-anaknya terkecuali memang Changbinlah yang merengek minta dipeluk, bukannya Changbin tak suka dipeluk mamanya, ia justru begitu berharap akan hal itu, tapi karena jarang mendapatkan perlakuan lembut dari mamanya membuat Changbin kecil berfikir keras akan tindakan mamanya tersebut, Changbin tersadar dari keterkejutannya kemudian membalas pelukan itu dengan kuat sebab ia tak mau melewati kesempatan ini, wanita itu melepaskan pelukannya dan menangkup wajah kecil Changbin menatap setiap inci muka putranya itu kemudian menciuminya, Changbin hanya bisa terkekeh dengan sikap mamanya, ia suka diperlakukan seperti ini.

'Bin-ah,,, Changbin, putra mama' Wanita itu mulai bersuara

'Changbin suka mama ajak kesini nak?' Lanjutnya

'Eung, Abin suka sekali maa. Akhirnya Changbin bisa jalan-jalan kepantai seperti teman-teman Abin' jawab Changbin kecil, matanya menunjukkan perasaannya kala itu, perasaan bahagia.

'Abin lapar tidak?' Tanya wanita itu masih tetap memegang wajah putranya

'Eunngg?, Ani. Tapi Abin mau makan chiken ma, chiken yah ma, chiken eheheh' Jawab changbin kecil disertai kekehan kecil khas anak-anak

Mon bébé - [ Changbin Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang