Above the King of Pirates

Bab 87 Amti

Tong Hu baru saja selesai bertarung.

Angkatan Laut yang dipimpin Jorag sempat bertabrakan dengan armada Amti.

"ledakan!"

"ledakan!"

"ledakan!"

...

Suara tembakan artileri, tembakan, dan tebasan, untuk sementara waktu, seluruh medan perang dipenuhi dengan bau asap mesiu.

Amti berubah menjadi manusia kayu besar setinggi 300 meter di tempat, dan berdiri di laut seperti ini.

Tong Hu melihatnya sekilas.

Kemampuan buah Amti termasuk dalam kategori penciptaan dalam sistem manusia super.

Kalau tidak, tidak mungkin membuat raksasa sebesar itu dari udara tipis, dan masih bisa berdiri di atas laut, hanya ciptaan ciptaan yang tidak takut dengan batu Hailou atau air laut!

Selain itu, Amti sendiri seharusnya termasuk orang kayu, karena pencipta hanya dapat menciptakan benda atau zat melalui tubuhnya.

Raksasa kayu itu mengambil beberapa langkah melintasi laut dan bergegas langsung ke armada angkatan laut.

"ledakan!"

Tinju besar Amti mengayun ke bawah, dan sebuah kapal perang angkatan laut meledak di tempat.

Dan Jorag sangat cemas, tetapi kekuatannya tidak bagus, jadi tidak ada yang bisa dia lakukan!

“Kamu seharusnya tidak percaya kata-kata Stella, bagaimana orang-orang kudus emas itu bisa menghentikan mereka!” Jorag mengeluh dalam hati.

"Mengaum---"

Saat itu, sekelompok naga meraung di kejauhan.

"Lushan Bailongba!"

Naga yang tak terhitung jumlahnya melonjak selama sembilan hari, mengaum, menyapu langit dan menutupi bumi, secara langsung berdampak pada pria kayu besar itu.

"ledakan!"

Dunia sunyi!

Begitu Amti mendengar raungan, dia menoleh, pupil matanya menyusut tajam, dan sebelum dia sempat bereaksi, pria kayu yang dia ubah menjadi bubuk di tempat.

Untungnya, ada penyangga pria kayu besar, jadi dia tidak mati, tetapi dia juga tersingkir oleh dampak yang kuat!

"engah!"

Dia memuntahkan seteguk darah ke udara, dan dia merasakan kepalanya pusing, dengan Venus di depannya.

Tapi sekarang di laut!

Oleh karena itu, dia harus bersorak lagi, merentangkan sepasang sayap kayu di belakang punggungnya, dan meluncur di udara, dia berusaha keras untuk mengendalikan arah luncuran, dan akhirnya kembali ke perahunya tanpa risiko!

"engah!"

Segera setelah mereka tiba di kapal, Amti berlutut dengan satu lutut, menutupi dadanya dengan satu tangan, menopang geladak dengan yang lain, dan memuntahkan seteguk darah lagi, lehernya terbuka, dan wajahnya mengerikan.

"Bos, bagaimana kabarmu?"

"Bos, apakah kamu baik-baik saja!"

"Bos, hati-hati!"

...

Bawahannya buru-buru melangkah maju untuk membantu Emti berdiri, dan berkata dengan prihatin,

Amti melambaikan tangannya, mendorong bawahannya menjauh, menahan lukanya, dan buru-buru berkata, "Cepat, bawa teleskop ke sini!"