1.

2.7K 274 15
                                    

I Returned To The Past Just Because of a Stupid Artifact

Rate T (dapat berubah sewaktu-waktu)

Harry Potter milik J. K Rowling. Author tidak berhak atas apapun.

Warning! Time travel! AU. Ada dua Draco Malfoy disini, satu berumur 11 tahun, dan satunya berumur 17 tahun (yang akan dipanggil dengan nama Scorpius Malfoy setelah ini). OOC, Typo, alur yang entah terlalu cepat atau terlalu lambat(?).

Ini fanfiksi Draco x Harry pertamaku, jadi plis, be nice to me :')

Oke, kurasa itu saja.

Happy reading!

.

.

.

Kertas kertas berisikan pengetahuan dan mantra bertebaran dimana-mana. Tinta di ujung pena bulu yang tergeletak begitu saja di atas kertas sudah lama mengering. Pemiliknya sendiri sibuk mondar-mandir dengan tongkat Hawthron di tangan.

"Reparo!" sebuah mantra terucap, kemudian sinar biru muda terbentuk di ujung tongkat dan melayang di udara layaknya asap menuju ke sebuah vas kuno dengan ukiran-ukiran rumit di pinggirnya.

Vas itu menerima sinar lembut yang diarahkan padanya dengan baik, kemudian ujung-ujungnya mulai mengeluarkan cahaya redup sebelum menghilang sepenuhnya.

Draco Malfoy, pemilik tongkat Hawthron yang sejak tadi mondar mandir di ruang bawah tanah yang menyimpan berbagai artefak kuno keluarganya, tersenyum lebar. Tangannya dengan gemetar menyentuh vas kuno yang kini telah berhasil diperbaikinya.

"Yes, aku berhasil!" gumamnya semangat. Jemarinya yang panjang dan kokoh menelusuri ukiran rumit yang mengelilingi tubuh vas kuno itu hingga tanpa sengaja menekan sesuatu. "Eh?"

Cahaya menyilaukan mendadak muncul, dan Draco merasakan dirinya terhisap kedalam cahaya itu tanpa dapat melawan.

"Argh!"

.

.

.

BRUGH!

"Ouch!"

Beberapa detik setelah hisapan aneh yang membuat tubuhnya terasa diputar, mendadak saja bokongnya menyentuh lantai dengan sangat tidak etis. Kepalanya mendadak pusing hingga Draco hanya bisa terduduk diam di atas lantai selama beberapa saat.

Setelah kepalanya tidak lagi terasa pusing, dia mendongak hanya untuk menatap vas kuno yang telah diperbaikinya kembali seperti semula—seolah-olah dia tidak pernah memperbaikinya.

"What?!" tanpa sadar dia memekik tidak terima. Jadi kerja kerasnya selama dua tahun terakhir berakhir sia-sia? Oh astaga, kepalanya mendadak sakit.

Menyerah untuk hari ini (yang benar saja, Draco tidak akan menyerah hingga dia bisa memperbaiki vas sialan ini dan mengetahui kegunaannya), Draco akhirnya beranjak berdiri dan berniat membereskan kekacauan yang sudah dibuatnya sebelumnya.

"... huh?"

Ini memang perasaannya saja, atau tempat ini lebih berdebu dari sebelumnya?

Draco menatap sekelilingnya beberapa saat, kemudian mengambil tongkatnya dan mengayunkan mantra. "Tergeo!"

Seketika kertas-kertasnya yang berserakan sudah bertumpuk rapi di atas meja yang kini tidak lagi berdebu.

Setelah puas karena tidak meninggalkan kekacauan, Draco beranjak keluar dari ruang bawah tanah kediamannya. Tidak lupa dia menguncinya lagi dengan mantra dan pergi ke ruang tengah untuk minum teh bersama ibunya.

I Returned To The Past Just Because of a Stupid ArtifactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang