Part 2

42 4 1
                                    

Pagi yang terlalu cerah untuk memulai aktivitas diluar ruangan ya seperti biasa aktivitas yang dimaksud berupa nongkrong cantik sembari menikmati pemandangan, naura sedang menikmati pemandangan di depannya sosok laki-laki tampan di meja seberang memang sulit untuk dilewatkan,terutama untuk makhluk jomblo seperti Naura.

"Nikmat Tuhan mana lagi yang mau engkau dustakan?" tak lupa sembari menggelang-gelengkan kepala cantiknya itu seolah menjelaskan betapa sehat matanya sekarang.

Rara yang melihat itupun menoyor kepala Naura, " kasian ya jomblo, makanya cari pacar sana!" ejek Rara

"buat apa harus di cari memang duit? Lagian pacar orang kan pacar gua juga." Balas Naura enteng, memang pemikiran jomblo terlalu kreatif.

"kalo gue, dari pada cari pacar mending cari duren sawit kan mayan," lanjut Naura lalu menyeruput kopi pesanan nya.

"duren sawit?" tanya Dafa, oh jangan lupakan Dafa yang sedari tadi sibuk dengan laptop miliknya.

"duda keren sarang duit" ceplos Rara yang di balas delikan oleh Dafa,

"selera lu om om na? Idih! Kakek gue tuh banyak kebun sawit, embat gih iklas gue lu jadi nenek tiri gue! Cuma kurang keren nya saja sih" saran Dafa sungguh menginspirasi.

"ASTAGHFIRULLAH Dafa!! Gua aduin mak lu ya!!" kesel Naura, Dafa terbahak melihat ekpresi kesal Naura,

"jadi jadwal kita hari ini apa?" Tanya Bobi yang sedari tadi asyik mengelus tangan Rara memang kalo udah bucin ga ada obat.

"sosialisasi!" jawab Elang singkat padat tapi gak jelas

"iya sosialisasi apaan loh Elang!" timpal Rara

"sosialisasi tata cara menggunakan masker disaat pandemi!" saran Naura kreatif,

"anjir coba jelaskan manusia mana yang ga ngerti cara pakai masker sekarang ini? Mbak kunti yang baru bangkit dari kubur juga tahu kali gimana cara pakai masker dijaman sekarang,apa yang mau lu sosialisasiin lagi!" Dafa frustasi dengan manusia disamping nya ini.

"yauda si ganti, itu saja repot!" sewot Naura

"yaudah ganti dengan tata cara membumihanguskan makhluk jomblo suka halu ga ngotak kek elu!" lanjut Dafa

"baru tahu kalo halu ga butuh otak!" Elang dengan kalimat sadis nya

"assudahlah serah serahh gue nyerah! Kejombloanku ga di hargai disini" Miris Naura.

------------------------------------

Setelah menyelesaikan tugasnya mereka semua akhirnya kembali ke basecamp alias tepat tongkrongan mereka,

Semua pada sibuk dengan pinsel masing-masing ciri khas generasi zaman sekarang.
Dafa yang mulai bosan dengan ponselnya pun akhirnya memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"na gua denger-dengar lu penulis ya?" tanya Dafa

"iya penulis.
Penulis cerita bokep! kenapa emangnya?"

"njir serius lu?" kaget Dafa

"ya engga lah anjir, yang bener itu cerita homo! "

"astagfirullah Naura! ingat kiamat makin deket Na!" Dafa mendadak jadi ustad

"kata-kata yang keluar dari penikmat setiap situs bokep!" delik Naura

Dafa cengengesan gajelas seperti hidupnya Naura,

" tapi serius lu beneran tulis begituan?" tanya Dafa lagi

"kagak lah anjir gile kali lu! kasian bapak gua si underground sana!" sewot Naura

"jujur saja gapapa" celetuk Elang yang memang sedari tadi nyimak

"heh mulutnya minta di cipok ya Anda ! gua anak baik-baik gini , lagian denger dari siapa si gua ga bisa tulis yang bisa Cuma berharap kim taehyung jadi suami gue!" omel Naura

"gini ini kalo bayi di kasih susu kadaluwarsa, otaknya nyusut" lanjut Dafa.

Elang tertawa kecil,khas Manusia pendiam, Dafa mengelus dada ga jadi serangan jantung gegara dirinya yang homopoia, naura mendengus pelan. Rara yang mendengar temannya di bully bukan membantu malah semakin terbahak.

"btw kaki lu turunin anjir lu cewe kalem dikit napa! Pantes jomblo kelakuan lu bar-bar gini, jadi perempuan yang original dong" omel Rara, Naura yang mendengar itupun langsung menurunkan kaki nya yang sebelumnya ia naikan.

"iya njir kek lakik beneran anjir" sambung Bobby yang setuju dengan perkataan Rara, gebetan nya.

"Udah si biarin aja, senyaman lu saja na, ngapain dengerin omongan orang lain" komentar Dafa bijak. Naura menoleh kearah Dafa dengan tatapan kagum

" apa? " tanya Dafa kelita melihat maura yang terus memandangnya bak pahlawan.

"anjir ga usah liatin gua begitu jijik gue" Dafa geli sendiri melihat tatapan Naura.

Naura cengengesan gak jelas.

Ya begitulah setiap harinya merek lewati dengan bullyan yang serta candaan yg mungkin terlalu dark untuk dinikmati kalangan manusia normal lainnya tapi tidak dengan mereka.

________________________

Keesokan harinya..

Hari ini tidak ada tugas atau kegiatan yang dilakukan sama sekali, Dafa selaku ketua katanya sedang konsul dengan doktor hewan, kucing nya birahi lagi mungkin,
Naura bosan dirinya sendirian dikosan Rara pergi kencan dirinya tidak punya teman yang bisa diajak bicara kecuali mbak kunti yang lagi kayang di atas flapon, Yang ada dirinya malah diledekin karna bernasib ngenes seperti ini.

Dirinya yang gabut mencoba untuk melakukan sesuatu seperti menganggu Elang yang pasti sedang bermain game.

"telpon Elang ah, gabut." Ucap Naura

"apa?" suara Elang terdengar

"Elanggg!! Main yuk!" semangat Naura

"gak!" singkat padat nyebelin.

"ihh ayuk main!" Naura seperti bocil Tk ngajak main temennya.

Beberapa detik terlewati tidak ada suara yang terdengar..

"........"

"ayuk gua bosan dikamar terus, mana sendirian lagi! Ga kasian sama gua"

"Ga"

"yudah lah kalo ga mau gu-"

"Hmm"

"Yeeeeeaaay Sayang Elang!!"

Tut... Tut .. tut ...

Panggilan dimatikan sepihak oleh elang, namun Naura tidak menghiraukan nya dirinya dengan cepat bangkit dari acara rebahan nya lalu memutuskan untuk mandi dan bersiap diri.

15 menit kemudian panggilan masuk terdengar dari ponsel milik Naura, dan seperti dugaan nya , Elang yg menelpon nya.
Seperti nya Elang kutub itu sudah sampai di depan kosan nya.
Bukannya menjawab panggilannya malah Naura dengan Santai nya melanjutkan acara dandannya.

10 menit kemudian Naura keluar dengan senyuman Pepsoden Elang yang melihat itu pun mendengus pelan sembari menatap Naura datar.

"Cepat nanti keburu sore tempat nya tutup" kata Elang.

“tempat apa Lang? Kita kau kemana?"

“pegadaian."

"Loh ngapain lang? Lu mau gadein apa?  Lu lagi butuh duit? Berapa? Kenapa? Kok ga cerita? Mungkin gua bisa bantu? Lu ada masalah apa? Lu lagi butuh ya??" Cerocos Naura yang membuat Elang pening seketika.

“mau gadein lu, gua BUTUH ketenangan."







    
.............................................................








TBC


VOTE AND COMMENT!!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Go! It's Hurt!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang