¹⁷' 💢 Mistake❗

80 8 4
                                    

"Keberatan. Memimpin saksi." Ucap Mr. Barber

"Ditolak."Sahut hakim French
"Kau dapat melanjutkan dan menjawab, anak muda."

"Kurasa itu tiga hari kemudian." Jawab Derek

"Apakah ada hal lain selain kemarahannya yang mulai membuatmu curiga?" Tanya Yossi

"Yah. Pisau itu." Jawab Derek
"Jake memiliki pisau perang menakutkan yang dibelinya di kota. Dia dulu sering membawanya ke sekolah." Jelas Derek

"Untuk memamerkannya, atau... atau apa?" Tanya Yossi lagi

"Tidak juga. Maksudku, dia menunjukkannya padaku dan teman kita Dylan... tapi itu lebih seperti dia suka memakainya, berjalan-jalan dengannya. Seperti ... itu adalah hal rahasia yang dia miliki." Sahut Derek

"Jadi begitu. Jadi bullying dan pisau...Tapi kau tahu tentang hal ini, dan tetap saja, kau tidak langsung mencurigai Jacob?" Ucap Yossi

"Entahlah, Mungkin sebagian dari diriku melakukannya, sedikit. Tapi tidak sampai aku membaca apa yang dia tulis secara online."

"Online?" Ulang Yossi

"Situs meresahkan yang disukai Jake yang bernama The Cut Up Room." Ucap Derek

"Dengan "meresahkan", ku anggap itu adalah pornografi." Sahut Yossi

"Ya, tapi, ini bukan tentang seks. Lebih banyak kekerasan. Dengan gambar yang sangat jelas." Jawab Derek

"Apakah ada cerita di situs ini?" Tanya Yossi

"Ya, orang memposting segala macam
hal. Foto, video, cerita." Jawab Derek lagi

"Dan tahukah Anda jika Jacob memposting cerita?" Yossi berucap

"Dia melakukannya, ya." Sahut Derek
"Dia menyebutnya cerita Job."

"Cerita Job?" Tanya Yossi bingung

"Yeah, kau tahu, seperti inisialnya. J-O-B?" Jawab Derek mengeja
"Itu nama layarnya di sana." Ucap Derek lagi

"Kau tahu apa tentang ini?" Tanya Tony pada Andy

"Tidak banyak. Kau harus menutupnya." Sahut Andy

"Dan apakah Job memposting cerita tentang pembunuhan Ben Rifkin?" Tanya Yossi

"Ya." Jawab Derek singkat

"Persemakmuran bergerak untuk memasukkan bukti..." Ucap Yossi mengambil sesuatu dari mejanya

"Keberatan." Teriak Tony
"Yang Mulia, bolehkah kami mendekat?" Tanya Tony pada hakim French

"Tolong tenang." Sahut yang mulia hakim French

"Dengan hormat, Yang Mulia, kami mohon untuk mendekat." Ucap Tony lebih tenang, yang mulia hakim French pun mengangguk kan kepalanya.

"Yang Mulia, ini adalah penyergapan.
Tak satu pun dari ini diungkapkan dalam penemuan." Jelas Tony di depan hakim French

"Yang Mulia, cerita ini ditulis oleh terdakwa." Sahut Yossi, "Jika dia memilih untuk menyembunyikannya dari pengacaranya, itu bukan kesalahan Persemakmuran." Lanjut nya

"Tentang apa ini, Jacob?" Tanya Andy di mejanya kepada putranya Jacob
"Jacob?" Panggil Andy lagi pada putranya itu, Jacob tak membalas dia hanya menundukkan kepalanya dan memainkan jari tangannya

"Yang Mulia, aku harus berdiskusi dengan klien ku." Ucap Tony pada hakim French di depan sana

"Baiklah, silakan." Sahut hakim French

"Aku akan meminta kesabaranmu, selagi kuizinkan pengacara tertuntut untuk berdiskusi dengan kliennya." Ucap hakim French pada semua orang

"Dia akan mengizinkannya kecuali posisi kita
adalah Jacob tidak menulis cerita itu." Jelas Tony pada Andy

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang