Beberapa kali Renjun menghela nafas kesal. Saat ini dirinya tengah jam kosong. Jika seperti ini biasanya Renjun akan bercerita dengan Hwiyoung dan Chani. Tapi dua temannya itu dilarang menghadap belakang atau mengganggu mereka. Mereka? ah, lebih tepatnya sosok yang sedang duduk mengisi kursi kosong disamping Renjun.
"Mau sampe kapan lo make bolpen gue buat corat-coret, Lee Haechan?" Renjun menatap kesal Haechan yang hanya tersenyum tanpa menatapnya dan terus melanjutkan kegiatannya.
Agaknya, Renjun menyesali ucapannya pada Jisung tempo hari lalu.
Setelah meminta kertas, Haechan juga meminjam bolpoin miliknya. Mencoret-coret kertas pemberiannya dengan gambar random tak jelas.
Sekali lagi Renjun menghela nafas.
Melirik bangku belakang dimana Jaemin hanya memasang airpods miliknya sambil membaca buku sejarah. Mungkin, rumor yang disebutkan Chani ada benarnya?
Renjun terkekeh saat memikirkan hal itu. Rumor itu pasti tidaklah benar.
Mata Renjun melotot lucu ditengah lamunannya ia tertangkap basah menatap Jaemin yang kini memergokinya. Buru-buru ia mengalihkan pandangannya kearah depan dan menunduk.
"Dah jadi! mahakarya Lee Haechan 'Sang Kasih' buat Huang Renjun seorang. Suka?"
Renjun melirik kertas dan Haechan beegantian. Wajah pemuda itu tersenyum lebar seolah bangga dengan hasil karyanya.
"Serius, Haechan?"
"Kenapa? bagus kan?"
"Lo ngabisin tinta gue, anjing!" Renjun memukul kepala Haechan dengan buku tulisnya.
Dengan kesal Renjun menarik kursinya kesamping menjauhi Haechan. Namun, pemuda itu nampaknya enggan berjauhan darinya. Terbukti dari kini dirinya ikut menarik kursi hingga menempel pada Renjun. Memeluk lengan kiri Renjun dan menjatuhkan kepalanya pada bahu Renjun.
Renjun yang sudah malas meladeni tingkah ajaib Master Dreamer kini hanya pasrah. Namun, wajah tertekuknya berbinar saat melihat teman sekelasnya memakan permen favoritnya, milkita dengan perasa melon.
"Bomin! permennya beli di kantin berapa?" seruan Renjun membuat Haechan kini menegakkan tubuhnya.
"Ah, sorry Ren. G-gua bawa dari rumah," gugup menjawab karena ditatap tajam Haechan.
"Yahh... "
Haechan melirik Renjun yang kini menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan. Ia mengusap punggung Renjun kemudian mendekat dan berbisik.
"Pengen banget permennya?" Tanpa menegakkan tubuhnya Renjun mengangguk membuat Haechan terkekeh gemas. Ia kecup tengkuk Renjun sebelum beranjak pergi.
Beberapa saat kemudian Haechan datang dengan hebohnya. Mendobrak pintu kelas membuat Renjun menegakkan tubuhnya. Ia mengucek matanya karena sempat tertidur bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOT🔞 [TAMAT]
Fanfic[NCT DREAM X RENJJUN] Renjun paham, saat kembali berurusan dengan anggota berandalan itu hidupnya tak akan damai, meski kenyataannya memang tidak pernah. ⚠️HOMO/BXB/GAY⚠️ 🔞 Warn! bullying, harsh word, sex, kiss, etc. Republish my old work, but wit...