Azahra dan Anisa, dua orang yang sudah bersahabat cukup lama hingga saling menganggap seperti saudara sendiri.
Azahra adalah cewe pendiam, pemalu, dan sabar yang selalu memahami karakter Anisa. Sedangkan Anisa kebalikannya, ia adalah cewe blak-blakan, sensitif dan selalu marah tanpa kenal waktu dan tempat.Meski persahabatan mereka sudah dimulai dari saat mereka masih TK, tetapi terkadang Azahra sakit hati karena omongan sahabatnya sendiri. Azahra sudah sering bergumam 'kok bisa ya Anisa gitu banget cara bicaranya..gimana cara ngerubah cara bicara dia supaya tidak menyakiti hati orang lain?' tapi ia hanya memendam itu karena ia tidak berani bicara seperti itu ke Anisa, tau sendiri lah ya Anisa kek manaa..sensitif banget, kalau bicara tdk dipikir-pikir dulu.
Tetapi pernah disaat Azahra melihat Anisa sedang marah besar ke temannya, Azahra pun bergerak dan langsung memberi peringatan kepada Anisa lewat kata-kata nya "Anisa! Kamu bisa gak sih kalau ngomong tuh dipikir dulu jangan sekeras itu, orang pasti sakit hati. Termasuk aku", Anisa terlihat tidak peduli mendengar omongan sahabatnya dan malah menjawab "Kita kan udah sahabatan lama banget, kamu ngerti kan sifat ku kayak gimana. Ini juga diri aku sendiri suka-suka aku dong, kalau kamu udah gamau sahabatan sama aku lagi yaudah sampe sini aja, kita jadi teman biasa saja".
Azahra terdiam, melihat itu Anisa pun pergi meninggalkan Azahra dan ia berjalan ke kantin sendirian. Sesampainya di kantin, orang-orang terheran-heran melihat Anisa yang berjalan sendirian padahal Azahra hari ini hadir. Tetapi, mereka diam saja karena melihat raut wajah Anisa yang menyimpan emosi saja sudah mengerikan.
Azahra pun pergi ke kelas karena kebetulan ia membawa bekal makan, ia sambil memikirkan omongan sahabatnya, sebenarnya niat Azahra baik dan tidak bermaksud untuk menyudahkan persahabatannya..ia hanya ingin menasehati Anisa untuk mencoba merubah sifat Anisa karena sifat blak-blakan nya memang sangat menyebalkan dan menyakiti hati orang termasuk sahabatnya sendiri, 'Apa tadi aku salah bicara?' gumam Azahra. Terkadang Azahra memang capek menghadapi sifat Anisa, akan tetapi mau bagaimana pun juga Anisa sudah Azahra anggap sebagai saudara sendiri..dan di lain sisi, sesibuk apapun mereka tapi jika diantara mereka ada yang memerlukan bantuan meminta bantuan pasti salah satunya akan gercep alias gerak cepat untuk membantu.
Masih banyak lagi kebaikan mereka yang saling melengkapi dan membuat mereka tak bisa pisah.Tiada angin tiada hujan, keesokan harinya mereka berbaikan..namanya juga sahabat kecil yang sudah seperti saudara sendiri pastinya mereka akan cepat berdamai, karena mereka saling membutuhkan. Di hari-hari berikutnya pun bahkan hingga mereka lulus, Azahra tidak lagi menyuruh Anisa berubah karena ia sangat mengerti Anisa suatu saat akan bisa berubah sendiri karena sadar bahwa sifatnya bisa menyakiti hati orang dan juga ia tau Anisa tidak akan berlebihan apalagi sekarang mereka sudah beranjak dewasa, pasti bisa mengatur diri.
.
.
.
°°Pesan untuk halaman ini :
-Sesekali kita memang harus saling mengingatkan demi kebaikan dan kenyamanan satu sama lain, tetapi jika setelah diingatkan ia tetap seperti itu biarkanlah, semoga saja suatu saat ia bisa sadar dan memperbaiki dirinya tanpa kita suruh.
-Dalam berbicara juga, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu. Jangan asal ngomong, pikirkan resiko/akibatnya jika kamu berbicara seperti itu, karena akhirnya nanti akan menyesal sendiri jika salah berbicara terlebih lagi jika perkataan itu hingga menyakiti hati seseorang.
-Semua hal di dunia ini ada Up and Down, Plus and Minus nya..jadi jangan pernah memandang dari datu sisi.~~~
MAKASI YA UDAH BACA HALAMAN INI SAMPAI AKHIR, MAAF JIKA ADA SALAH PENULISAN-!
SAMPAI KETEMU DI HALAMAN BERIKUTNYA💗
*Instagram : @_syiiffaa_

KAMU SEDANG MEMBACA
Fictional Life-! [RE-WRITE]
Teen Fiction-masih dalam proses penulisan -cerita pertama, harap dimaklumi *INI HANYA KEHIDUPAN FIKSI* Instagram : @_syiiffaa_