Darah terus mengalir dari hidung ametta. pengelihatannya mulai kabur kakinya pun semakin lemas untuk berpijak. Namun ia masih mencoba kuat dengan berpegangan di sisi wastafel ..
"Ayo meta kamu gk boleh lemah. Kamu harus bisa ngelawan rasa sakit kamu" ucapnya memandang cermin didepannya yang menunjukan bagaimana pucatnya ia sekarang"Ini gk seberapa ametta kamu pasti bisa. Kamu gk boleh hancurin makan malam ini cuma karna sakit yang gk seberapa ini 😊" ia terus menyemangati dirinya sendiri hingga tanpa sadar bahwa dibalik pintu ada seseorang yang mendegarkan semua yang ametta katakan
"Sakit apa yang kamu alami ta, seberapa besarnya sakit itu sampai kamu gk mau kita semua tau" ucap seseorang itu dibalik pintu hingga tanpa sadar pintu didepannya itu telah terbuka
"Astaga kau mengejutkanku kak. Apa yang kau lakukan disini?" Tanya ametta
"Kau pikir apa yang aku lakukan didepan kamar mandi selain menunggumu? Hah? Aku sudah tidak tahan ingin buang air kecil, menyingkirlah" ucap seseorang itu mengeser ametta dari depan pintu kamar mandi
Ametta hanya melihat seorang itu dengan heran. Jika ia benar ingin kekamar mandi kenapa ia tk mengetuk pintu itu sejak tadi? Atau ia baru saja sampai sana saat ia keluar?
Tk mau ambil pusing dengan itu ametta pun kembali kemeja makan ..
••••****Dilain Sisi**••••
08:57 p.m"Apa kau masih belum ingin pulang tuan raga? Ini sudah hampir jam 9 malam" ucap jason yang sedang menemani raga berada di studio kerjanya
Seharian ia menemani sahabatnya itu. Setelah menandatangani kontrak dengan salah satu agensi musik, ia kembali menemani sahabatnya itu bekerja distudio musiknya.
"Aku benar benar lelah seharian menemanimu ga, bisakah kita pulang sekarang? Kulihat dari tadi kau juga tidak mengerjakan apapun? Entah menulis lirik atau membuat nada lagu pun tidak kau lakukan, kenapa kita tidak kembali saja kerumah" ucapnya sambil menyenderkan tubuhnya dikursi kerja raga
KAMU SEDANG MEMBACA
I Deserve Be Happy
Fanfiction"Maafkan aku, berjanjilah untuk hidup dengan penuh kebahagiaan tanpa aku" Sammy rossler smith "Genggam tanganku kita lalui ini semua bersama"Raga Ananta Alexander "Apa yang harus kulakukan tuhaaan.. mereka berdua begitu berarti dihidupku ,RAGA lela...