Part 7

1 1 0
                                    

Keesokan harinya dirumah keluarga Alvarendra

6.30 a.m

dimeja makan sudah ada Tn. Ryando Alvarendra, ny, Andita alvarendra, andreas dan anggara untuk sarapan pagi

"Anggara, bagaimana perkembangan kontrak kita dengan alex corp? Papa minta kau hubungi lagi pihak mereka dan bilang untuk tidak mengundur lagi pertemuanmu dengan mereka" ucap Tn Alvarendra pada anggara

Sedangkan anggara dibuat bingung dengan ucapan sang ayah, pasalnya yang mengundur pertemuan mereka adalah dirinya bukan dari pihak alex corp

"Tenang saja pa, Mereka akan tanda tangan kontrak hari ini juga" saut andreas karna ia menyadari kebingungan sang adik

"Baguslah" jawab tn ryando

"Ah iyaa, kalian bilang bahwa ametta sudah pulang kan? Dimana dia" kini giliran nyonya andita alvarendra yang bertanya pada kedua putranya

"Andre rasa dia masih dikamarnya ma"

"Kapan anak itu akan berubah, selalu saja bangun siang" gumam tuan ryando

"Biar mama panggil dia yaa, kalian lanjutkan makannya" nyonya andita pun beranjak kekamar putrinya

Sesampainya andita didepan kamar ametta ia mengetuk beberapa kali namun tidak ada sautan akhirnya ia pun masuk namun juga tidak menemukan putrinya

"Meta sayang, kamu dimana mari kita sarapan sayang" ia langsung menuju kamar mandi saat melihat pintu kamar mandi ametta sedikit terbuka

"Sayang" panggilnya saat melihat putrinya menunduk diwastafel

"Ah ma ada apa aku barusaja akan turun kebawah" jawab ametta namun ia tk melihat ke arah ibunya melainkan tetap menundukan kepalanya diatas wastafel

"Kamu kenapa sayang?" Tanyanya mendekat pada ametta lalu memegang pundak anaknya itu

"Aku gpp ma ini hal biasa hanya pusing ringan saat bangun tidur" jawabnya lalu menatap sang ibu

"Astaga kamu kenapa sayang, wajah kamu pucet banget. kita kedokter sekarang yaa" ucap andita khawatir saat melihat wajah putrinya begitu pucat

"Enggk ma mungkin karna aku gk make up jadinya kelihatan pucat" jawabnya menenangkan sang ibu

"Sayang mama bisa bedain yaa gimana pucatnya tanpa make up dan pucatnya sakit" ucap andita

"Aaaah aku lapar ma ayo kita makan" ajak ametta mengalihkan ibunya

"Baiklah sebaiknya kita segera turun papamu pasti sudah menunggu" andita pun menggandeng anaknya untuk keluar

Sesampainya dimeja makan

"Masih inget rumah ternyata kamu?" ucap Tn ryando saat melihat istri dan putrinya baru memasukin ruang makan

Sontak kedua putranya menoleh pada adik dan ibunya. Sedangkan andita dan ametta tidak merespon ucapan ryando mereka justru duduk untuk melanjutkan sarapan

"kamu kenapa dek?" Tanya andreas saat ametta baru saja duduk

"Aku? Kenapa emang?" Bukannya menjawab ia malah balik bertanya

"Ya ini terlalu lama dinegara asing sampai lupa sopan santun dinegara sendiri. Kalau orang tanya itu dijawab bukan malah balik nanya" ucap tn ryando datar

"Kayanya gk ada yang perlu ametta jawab deh pa. Dengan adanya aku disini itu udah ngejawab pertanyaan papa dan kak andreas" jawab ametta yang mampu memancing emosi sang ayah

"Kamu..." saat Tn ryando berdiri dan mengangkat tangannya namun dicegah oleh sang istri

"Apa Papa mau mukul ametta? Pukul aja nih pukul sepuas papa. Udah lama kan papa gk mukul ametta" ucap ametta berdiri diikuti kedua kakaknya

I Deserve Be HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang