Bab 34

1.2K 156 10
                                    

"Pak, buka! Kami tahu anda sudah menyembunyikan wanita yang bukan istri anda !


Kedua orang itu langsung memandang horor pada pintu rumah yang masih tertutup rapat itu. Mereka yakin ada sesuatu yang buruk menanti mereka diluar sana. Tak hentinya suara ramai orang bersahutan meminta mereka membukakan pintu rumah.


"Kurasa mereka sedang membutuhkan penjelasan, Reva."


Arnetta langsung merasa seluruh tubuhnya bergetar hebat. Tubuhnya seolah baru saja tersiram air dingin. Kaku yang menjalar hingga membuatnya bergetar hebat. Bahkan untuk sekedar menyahuti perkataan Patrick pun ia tak sanggup. Sekujur tubuhnya, termasuk lidahnya pun bergetar hebat. Ia bisa mengingat dengan jelas bahwa terakhir kali ia mendapatkan teriakan itu ketika dirinya ...


"Jalang, sialan!"


"Wanita kotor! Sampah!"


"T-Tidak." tanpa sadar Arnetta langsung menggumamkan kata-kata yang pernah ia ucapkan saat kata-kata hinaan itu bergema di kepalanya bagaikan sebuah teriakan yang menggaung. Tangannya pun ikut bergerak tanpa perintah menutup kedua telinganya menolak kata-kata yang terngiang di dalam kepalanya itu.


Patrick menyadari jika tubuh wanita yang ada di depannya bergetar hebat. Ia pun menatap khawatir pada wanita bernama Reva itu. Ia pun ingin menenangkannya dengan membawa wanita itu ke pelukannya adalah hal yang tidak mungkin.


"Reva ..."


Wanita itu tidak lagi merespon panggilan yang di arahkan kepadanya. Tubuhnya terlalu lemas dan bergetar hebat lantara kata-kata hinaan itu terus menggaung di kepalanya seolah sedang meneriakinya dengan kencang. Tanpa sadar ia pun langsung jatuh terduduk ke lantai sambil masih terus menutup kedua telinganya. Ia ketakutan. Seolah ia bisa melihat sosok bayangan itu akan datang dan mengasarinya lagi. Bayangan hitam yang membuatnya pasti akan menangis dan tertunduk ketakutan.


Melihat hal itu Patrick pun langsung panik. Ia oun berjongkok di depan wanita itu dan berusaha mengguncangkan kedua bahunya, dengan harapan ia akan bisa menyadarkan wanita itu dari khayalan bawah sadarnya.


"Reva, sadarlah!"



Wanita itu bukannya menjawab, malah langsung menggelengkan kepalanya sambil terisak dalam tangisnya.


"Tidak! Aku kotor! aku jalang!" Ucapnya dengan suara bergetar.


Mungkin kali ini Patrick harus mengesampingkan norma bahwa ia tidak bisa merengkuh tubuh mungil itu. Sekarang bukan tata krama yabg harus ia ke depankan, melainkan wanita yabg ada di hadapannya memang butuh pertolongan. Dengan cepat, Arnetta sudah berada dalam pelukannya. Tubuh Ringkih itu kini berada sangat dekat dengannya.


'Sialan! Jantungku berdebar sangat cepat.' ucap Patrick dalam hati.


Mengesampingkan fakta bahwa dirinya sudah tahu jika wanita yang kini berada dalam pelukannya sedang berbadan dua, Patrick tetap tidak bisa mengenyahkan perasaan yang mulai tumbuh di dalam hatinya. Nyatanya perasaan ingin melindungi semakin bersaran di dadanya sampai-sampai semalaman kemarin ia sempat berpikir untuk menikahi wanita ini saja. Tentu saja pikiran gila itu pasti akan ditolak Reva. Siapalah dirinya ini. Hanya pria asing yang kebetulan saja singgah dan membantu wanita itu lepas dari penderitannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jangan Ucapkan Cinta (COMPLETED IN NOVELTOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang